Satu persatu siswa di kelas 11 IPA SMA 3 Bandung mulai melangkahkan kakinya untuk keluar kelas saat bel pulang di bunyikan. Namun tidak dengan Fita, ia masih membereskan bukunya dengan sangat santai. Sejak pagi Fita masih menunggu notif whatsapp dari Arby yang sudah berjanji akan menjemputnya dan mengantarnya ke toko buku hari ini.
"Lama banget ta , ayo pulang" ajak Chika
"Duluan aja chi, gue ada janji sama Arby"
"Ish ngomong ke dari tadi", jawab chika kesal "yaudah gue duluan dahh"
Fita mengangguk dan melambaikan tangan kanannya.
"Nanti jadikan nengok Dila ke Rumah sakit ?" Teriak Chika yang sudah melewati pintu
"Iyaaa" jawab Fita juga berteriak
Ya, Dila sedang di rumah sakit dan tidak masuk sekolah hari ini karena tadi malam Dila kecelakaan saat menyebrang jalan sehabis keluar dari mini market. Ada sebuah mobil yang menyerempetnya hingga Dila terjatuh dan kepalanya mengenai trotoar jalan hingga terluka , tangan dan kakinyapun terluka namun untung saja yang mengendarai mobil tersebut bertanggung jawab dan langsung membawa Dila ke rumah sakit hingga akhirnya Dila langsung di tangani oleh doktor. Itulah kabar yang di dengar Fita dari Ibunya Dila.
Sudah lewat setengah jam dari jam pulang, Fita masih duduk di sebuah halte untuk menunggu Arby bukan bis. Kedua tangannya menggenggam erat handphone miliknya yang sudah berkali-kali menghubungi Arby namun tak ada satupun jawaban. Sebenarnya tidak masalah jika Arby tidak jadi menjemputnya namun setidaknya kabari agar Fita tidak sekhawatir ini.
Fita: By, kamu dimana ? Jadi jemput ga? Aku masih nunggu di halte
Send..
Lagi-lagi tidak ada jawaban
Waktu menunjukkan pukul 4 sore dan itu artinya sudah 2 jam Fita menunggu Arby disini. Sudah beberapa bis yang berhenti tidak Fita pedulikan karena mungkin Arby sedang dalam perjalanan namun nihil Arby tak ada.
Fita segera mengangkat kepalanya yang tertunduk saat mendengar suara mesin motor di hadapannya, perasaan Fita sangat senang namun kesenangan itu tidak berlangsung lama karena yang datang bukanlah Arby, melainkan Reynal."Arby mana?" Tanya Fita lemas
"Ada tugas ta, Arby lupa ngabarin lo. Tadi dia hubungi gue nyuruh dateng kesini buat jemput lo" jawab Rey
Fita menghela napas kemudian tersenyum miris "makasih Rey"
***
Arby mengacak rambutnya saat melihat 10 missed call dan 12 pesan whatsaap dari Fita. Sejak tadi malam ia tidak membuka hp nya lagi setelah mendengar kabar Dila masuk rumah sakit. Saat itu Arby sedang memainkan gitarnya dan panggilan masuk dari ibunya Dila membuat Arby langsung bergegas pergi ke rumah sakit, Arby benar-benar panik dan tidak ingin Dila kenapa-napa. Bahkan hingga saat ini ia masih menunggu Dila di rumah sakit hingga ia bolos sekolah hanya untuk menemani Ardila.
Arby melupakan Fita kekasihnya dan lebih memilih Dila. Arby melupakan Fita saat Arby memeluk erat tubuh Dila yang baru sadar dari pingsannya, Arby melupakan Fita saat ia mengkhawatirkan Dila bahkan tidak sedetikpun Arby mengingat Fita saat ia dengan setia menjaga Dila di tempat ini.
"Ar.." Panggil Dila pelan
Arby segera sadar dari lamunannya dan menghampiri Dila lebih dekat
"Kenapa Dil?" Tanyanya sembari mengusap kepala Dila
Dila tersenyum "mama mana?"
"Lagi keluar beli makan katanya"
Dilapun mengangguk "makasih yaa udah nemenin aku disini"
Arby tersenyum dan mengangguk "cepet sembuh jangan bikin gue khawatir kaya gini"
Tiba-tiba hp Arby bergetar dan ada pesan masuk dari Fita. Arby melotot dan kembali merasa bersalah saat tahu ternyata Fita masih menunggunya. Dengan cepat ia mencari kontak Reynal dan memintanya menjemput Fita karena ia merasa tak bisa meninggalkan Dila disini.
"Kenapa Ar?"_Dila
Arby menggeleng dan kembali mengusap kepala Dila dengan lembut setelah menyimpan hpnya kedalam saku celananya.
"Jangan tinggalin aku ya Ar" pinta Dila
Arby mengangguk "gue gaakan ninggalin orang yang gue sayang"
"Kamu sayang sama aku?"
Lagi, Arby kembali mengangguk dan kembali melupakan Fita.
***
Maaf (.) Ya, hanya kata itu yang mampu aku katakan saat untuk ke sekian kalinya aku kembali menyakitimu.
-ArbyAlviansyah-
*****
FitaTalitaAmandita
Makasihh yaa:'
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Waktu Merubah Segalanya
Genç KurguPernahkah kamu berfikir bahwa kita akan bersama ? Dan Saat kita memulai awal kisah, saat itu aku berharap bahwa kita tidak akan bertemu akhir kisah.. Terimakasih Pernah Ada.. (Cerita perdanaku, maafkan banyak typo bertebaran, ceritanya yang mungkin...