41

152 7 0
                                    

Di taman kota, kedua sudut bibir Arby membentuk senyuman sempurna saat matanya melihat ke arah tempat pedagang ice cream. Bukan karena pedagang ice cream nya namun seseorang yang berada disana sedang membeli ice cream seraya tersenyum menggemaskan. Senyuman yang sempat Arby hilangkan, senyuman yang sangat Arby rindukan, sungguh Arby sangat merindukannya.

Arby mulai melangkahkan kaki untuk menghampiri Fita. Namun langkahnya terhenti dengan tiba-tiba saat ia ingat bagaimana ia membuat Fita menangis di hadapannya saat itu. Apa pantas tiba-tiba dia datang saat Fita sedang bahagia dengan kedua sahabatnya ? Tentu tidak. Itu hanya akan membuat senyuman itu hilang lagi. Hati Arby terasa sakit mengingat bodohnya dia membiarkan Fita menangis berkali-kali.

Fir, gue tahu Fita lagi sama lo. Bilangin ke dia jawab pesan gue, gue kangen sama dia

Send...

Arby tersenyum kelu setelah mengirim pesan tersebut untuk Firna. Kemudian segera meninggalkan taman karena ada janji dengan Rey untuk pergi ke lapangan futsal.

***

Arby terdiam di pinggir lapangan futsal memperhatikan Rey yang sedang memainkan bola di tengah lapang. Arby dan Rey tidak selamanya bermusuhan, Rey yang lebih bisa berfikir dewasa akhirnya mencoba memahami sifat Arby dan memaafkannya saat Arby mengatakan bahwa ia masih mencintai Fita. Meskipun sakit namun Rey bisa menerimanya.

Arby baru menyadari bahwa Fita adalah yang terbaik. Harinya berubah drastis setelah kepergian Fita. Arby tahu ini bodoh, mana mungkin Fita mau memaafkannya setelah penghianatan yang ia berikan saat itu. Arby salah menuruti perasannya kepada Yurina saat itu, seharusnya ia bisa menahan dan menjaga hatinya untuk Fita. Namun semua telah terjadi dan Arby ingin memperbaiki semuanya.

Sebenarnya sudah cukup lama Arby ingin kembali namun Arby memberikan waktu untuk Fita karena Arby mengira Fita sangat membencinya saat itu. Hari ini Arby bertekad akan kembali memperjuangkan cintanya , apapun yang akan terjadi, Arby ingin kembali menjaga Fita, membahagiakan Fita dan mengukir kisah dengan Fita.

"Rey, menurut lo Fita bakalan maafin gue ga ya?" Tanya Arby setelah berhasil merebut bola di kaki Rey

"Ya mungkin" jawab Rey sembari mencoba kembali merebut bolanya

Arby mengambil bolanya dengan sebelah tangan "doain gue, gue bakalan perbaiki semuanya Rey"

Rey tersenyum "semoga berhasil Ar, jangan sakiti dia lagi"

Arby mengangguk semangat "pasti" jawabnya kemudian melempar bola kearah Rey yang di tangkap dengan cepat oleh Rey.

"Arby?" teriak seseorang di pintu masuk lapangan

"Lo undang dia kesini Ar?" Kesal Rey "lo maunya siapa Ar? Fita atau dia ?"

"Dia cuma nanya gue lagi dimana. Gue kira gabakalan kesini tuh orang" Arby menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal

"Tidak semua wanita bisa di permainkan" kata Rey kemudian kembali dengan bolanya

Arby mengerutkan dahi mendengar perkataan Rey kemudian menghampiri Yurina dan ketiga temannya yang sudah di pinggir lapangan.

"Nih.." Yurina memberikan dua botol minuman "satu lagi buat Rey"

Arby mengangguk

"Oya Ri?" panggil Arby setelah meneguk minuman yang di berikan Yurina

"Iya?" Yurina tersenyum menatap Arby

"Udah seminggu lo pake foto gue di profil lo, kapan ganti?" Tanya Arby

Yurina tersenyum "harus di ganti emang ?"

"Mereka mengira kita pacaran Ri"

"Gue emang pengen kita pacaran Ar"

Arby tersenyum "gue gabisa Ri, perasaan gue masih untuk Fita"

"Lo udah putus sama dia lima bulan yang lalu Ar !!" jawab Yurina dengan penuh penekanan sambil memperlihatkan kelima jarinya di hadapan Arby "apa sih lebihnya dia sampe harus dia yang lo suka bukan gue? Cantik ? Cantikkan gue kemana-mana Ar, tapi kenapa harus dia?" Sambungnya dengan nada suara yang tinggi

Arby menyeringai, rasanya semakin yakin bahwa Yurina bukanlah orang yang pantas untuk di cintai.

Yurina tersenyum kecut "selama ini lo deket sama gue. Apa gaada sedikit aja perasaan lo buat gue ?" Tatapnya penuh harap

"Dekat bukan berarti cinta, Yuri. Saat itu gue memang sempat suka sama lo tapi gue ga bisa bohong, gue masih mencintai Fita. Jadi tolong bersikap sewajarnya, kita cuma temenan"

Yurina menggeleng "tapi Ar"

Arby memegang kedua pundak Yurina, menatap kedua manik matanya "banyak yang suka sama lo, hapus perasaan lo ke gue. Kita masih bisa berteman seperti biasa" sembari menghapus air mata yang baru saja menetes di mata Yurina "Dan satu lagi, Lo tanya apa lebihnya Fita ? Yang jelas dia lebih segalanya dalam segala hal dari siapapun termasuk elo !" Tekannya kemudian berbalik meninggalkan Yurina.

Yurina langsung memeluk Arby dari belakang dan terisak disana rupanya cinta memang tidak bisa di paksakan. Selama apapun dekat , selama apapun diberi perhatian itu tidak menjamin sidia mencintai.

***

Kebaikanmu, keasyikanmu, perhatianmu, dan perlakuanmu selama ini ku kira itu cinta. Namun ternyata tidak.

-YurinaAnandaPutri-

Saat kita bersama bukan berarti ada cinta. Maaf ada hati yang harus ku jaga.

-ArbyAlviansyah-

*****





















Gimana? Asli ini cerita pertama yang paling gajelas yang gatau endingnya kapan wkwk maafkan gaes:'D Vote dong hehe:'

Btw, Arby tuh sebenernya gimana sih? wkwk..

Makasih yaa yang udah maksain baca cerita gajelas ini;v

Loveyougengs;)

Ketika Waktu Merubah SegalanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang