"Gimana kalau kita beneran pacaran aja?"
Fita tersentak mendengar apa yang Arby katakan, ini semacam lelucon di telinga Fita, tangannya berhenti menulis, hatinya sudah tidak dapat di kondisikan seperti ada sebuah pesta di dalam sana. Arby mengatakan hal itu dengan nada yang datar, sangat datar, seperti ajakan pergi ke kantin.
"Kenapa bengong ?" Tanya Arby melambaikan tangan di depan wajah Fita
Fita tertawa palsu, "lo nembak gue?"
"Kalau lo mau, bisa di bilang begitu" Arby tersenyum genit
Lagi-lagi Fita tertawa "kita kan sahabatan, iya gak?"
"Aku menyukainya, tapi orang lain bilang pacaran itu sakit, nanti dia bakalan pergi" Batin Fita
Arby nyengir memperlihatkan deretan giginya "gini yaa, ini kan temenan" Arby mengangkat kedua telunjuknya sejajar namun dengan jarak yang jauh "ini sahabatan" kedua telunjuknya sedikit berdekatan "nah, kalau ini pacaran" Arby menempelkan kedua telunjuknya dan tersenyum menatap Fita.
"Bukan" sanggah Fita, "ini baru sahabatan" Fita menempelkan kedua telunjuk Arby
"Salah, ini bukan sahabatan , ini pacaran" tegas Arby
"Tapi pacaran itu ada putusnya, gue gamau kita putus"
Arby menghela napas, entah kenapa rasanya saat ini Arby merasa seperti orang yang belum pernah pacaran, meskipun Arby sendiri tidak tahu apa arti pacaran, tapi Arby malah menginginkan Fita menjadi pacarnya. Arby pernah punya pacar, Risa bahkan banyak sebenernya tapi Arby gatau buat apa dia pacaran, yang dia tahu banyak pacar itu artinya dia ganteng. Udah itu aja. Gila kan ?
"Lo ga suka ya sama gue ?" Arby memelas
"Woy" Toni memukul meja di depan Fita
"Apa?" Ketus Fita
"Gimana Ar sukses?"
"Dia ga suka sama gue ton" Arby menutup kedua wajahnya
"Suka ko" jawab Fita refleks dan segera membekam mulutnya dengan tangan kanan.
Toni mengulun tawanya sedangkan Arby kini tersenyum senang mendengar apa yang baru saja Fita katakan
"Yaudah besok kalian jadian" ucap Toni singkat
Fita melongo , si Toni memang menyebalkan.
**
Keesokan harinya Fita tidak masuk sekolah di karenakan sakit, bukan karena di tembak Arby yaa, ini serius sakit. Fita harus kontrol ke Rumah sakit karena akhir akhir ini fita sering jatuh sakit. Awalnya hanya sakit perut mungkin karena magg namun ternyata bukan sehingga mengharuskan Fita ke Rumahsakit dan mengkonsumsi obat.
Arby: Haii ta.. Kenapa lo harus sakit?
Senyum Fita terukir membaca pesan Whatsaap dari Arby yang kemarin berniat menjadikan Fita pacarnya
Fita: ish gataulahh
Arby: kapan masuk?
Fita: kenapa ? kangen?
Baru juga sehari WkwkArby: mau bilang iyaa tapi malu
Fita: haha, gue yang kangen lo by.
2hari lagi masuk koArby: haha sama..
2hari lagi? Masih Lamaa..
Istirahat ya, jangan lupa makan, minum obatnya, lain kali jaga kesehatan, cepeet sembuh Fita.. Love youFita tertawa lepas membaca pesan terakhir Arby, ini memang bukan yang pertama Arby mengetik pesan seperti itu. Dari dulu juga suka gitu, niat mereka bercanda, tapi entah kenapa kali ini rasanya beda.
Andai kamu tahu, setiap kata, setiap perhatian yang kamu berikan, membuatku tak berdaya menahan rasa yang pernah ada.. Iyaa aku suka..
Tok.. Tok.. Tok..
Fita beranjak dari tempat tidurnya dan membuka pintu kamar dengan lemas "kenapa ma?" Tanya Fita sebelum pintu terbuka
"Kangen"
Fita segera membuka pintu lebar-lebar "Arbyyy" Fita memeluk Arby Firna dan Seni bergantian. Yang datang mereka bertiga, sahabat tersayang. Fita sempat kaget melihat Arby di hadapannya, baru saja beberapa menit yang lalu mereka bertukar pesan, eh sekarang udah berhadapan.
"Arby aja yang di panggil" kesal Firna
"Ih haha Firnaaa Senii" alay Fita
Firna dan Seni terkekeh dan mereka kembali berpelukan namun tanpa Arby.
Mereka berempat duduk di depan rumah seperti biasa. Mereka memang lebay baru sehari ga sekolah langsung di tengok, tapi Fita seneng ko, bersyukur banget punya sahabat yang pedulinya tingkat tertinggi
"Ta" panggil Arby saat Firna dan Seni ke kamar mandi
"Iya?"
"Kata Toni kita pacaran kan?"
"Gue gamau putus"
"Gue kan gaminta putus ta"
"Iih.. Kita sahabatan aja"
Arby tersenyum "yaudah kita sahabatan, tapi gapapakan kita bilang ke orang lain kita pacaran ?"
"Biar apa?"
"Biar gaada yang mau jadi pacar kita lagi"
Fita mengerutkan dahinya "jadi kita sahabatan tapi kaya pacaran gitu ?"
Arby mengangguk semangat
"Tapi nanti kalau lo ada yang deketin gimana ? Lo kan playboy pasti mau"
"Kan gue pernah janji bakalan setia kalau putus sama Risa"
"Kalau kita SMA gimana? Lo nyari pacar beneran kan?"
"Iya.. Kalau kita SMA, gue bakalan nembak lo jadi pacar gue, tunggu aja. Setelah SMA kan udah dewasa"
Fita mencerna setiap kata yang Arby ucapkan, mungkin saat ini Fita terlihat seperti anak kecil, sangat kecil. Seperti yang Fita dengar, anak SMA itu dewasa dan SMP itu anak kecil makanya kalau pacaran pasti di ketawain.
Sebenarnya Fita hanya takut Arby seperti Andra. Meskipun dibilang cinta monyet, tetap saja rasanya sakit"Ini lo yang gila apa gue yang bego sih?" Tanya Fita dengan tampang yang kelewat kesal
*****
Typo nya di maklumin hehe
Ceritanya juga maklumin yaaMakasih;((
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Waktu Merubah Segalanya
Teen FictionPernahkah kamu berfikir bahwa kita akan bersama ? Dan Saat kita memulai awal kisah, saat itu aku berharap bahwa kita tidak akan bertemu akhir kisah.. Terimakasih Pernah Ada.. (Cerita perdanaku, maafkan banyak typo bertebaran, ceritanya yang mungkin...