Pukul 09.30 di SMK Perwira sedang jam istirahat, di kelas 10 E tepatnya kelas Arby sudah kosong, kebanyakan orang menghabiskan waktu di kantin dan sebagian lagi di lapangan seperti hal nya Arby yang bermain bola dengan teman serta kaka kelasnya yang menyukai sepak bola.
"Arby?" Panggil seseorang di pinggir lapangan sembari melambaikan tangannya saat Arby menengok
"Jangan ganggu Arby" tegas Rey hingga membuat wanita itu mencibir "gue udah bilang Arby punya cewe Ri, lo ga ngerti juga?"
Yurina tersebut sinis "gue ga peduli"
Rey menggelengkan kepalanya "cewe aneh"
"Woy pada ngapain" Arby menepuk pundak Rey dengan nafas masih belum teratur karena lelah
"Ini Ar, gue bawain minum pasti haus kan?" Genit Yurina sembari menatap sekilas ke arah Rey
Arby tersenyum "makasih ya"
Akhir-akhir ini Arby berubah, awalnya mati-matian cuek kepada semua wanita disini namun entah apa yang membuat dirinya menjadi seakan luluh oleh Yurina, hanya Yurina.
Yurina tersenyum menang setelah beberapa kali mendapat penolakan akhirnya seorang Arby Alviansyah dapat dengan cepat di dekati olehnya. Apapun yang Yurina inginkan harus ia dapatkan tanpa terkecuali.
Rey menepuk pundak Arby saat melihat Arby mengobrol dengan Yurina teman sekelasnya "gue harap lo ga lupa sama cewe unik lo" bisik Rey sebelum berlalu
Arby terdiam sesaat setelah mendengar bisikan Rey, sudah beberapa hari ini dia tidak pernah menemui Fita bahkan memberi kabarpun seakan sulit. Apa yang terjadi padanya ? Saat ini dirinya hanya selalu menghabiskan waktu dengan Yurina, wanita genit yang sebelumnya sangat tidak ia sukai namun sekarang ? Hanya Yurina yang menguasai dirinya.
"Kenapa?" Tanya Yurina
Arby menatapnya sekilas lalu menggeleng "gapapa Ri"
"Yaudah masuk kelas yu"
Arby mengangguk dan menerima ajakan Yurina.
***
Beralih ke SMA 3, tak henti Fita memperhatikan layar hp nya berharap akan ada notif pesan masuk dari Arby yang akhir-akhir ini sangat sulit di hubungi, bertanya pada Reypun jawabannya selalu tidak tahu. Apa lagi yang fita lakukan selain berfikir positif tentang Arby yang disana. Ini hanya beda sekolah bukan beda kota apalagi beda alam jadi apa yang perlu di takutkan ? Toh jika ingin bertemu tidak perlu jauh-jauh.
"Sejak kapan hp lebih asik dari gue" gemas Dila yang sejak tadi di abaikan
"Bukan hpnya yang asik Dil, tapi orang yang selalu memberi kabar lewat sana yang lebih asik dari lo" kekeh Chika
Dila menghela nafas "iya deh iya jomblo mah bisa apa"
Fita memasukkan hp nya ke dalam saku seragam "Arby gaada hubungin gue, dia hilang"
"Untung gue jomblo jadi ga galau deh"_Dila
"Ish gue juga jomblo ga sombong kaya lo Dil"_Chika
"Punya temen gaada yang care dikit napa" kesal Fita
"Eh eh sensitif amat sih mba nya" Dila tertawa "udahlah positif thinking aja kali, dia lagi banyak tugas mungkin, jangan galau gitu deh tinggal dateng ke rumahnya aja ta kan gampang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Waktu Merubah Segalanya
Novela JuvenilPernahkah kamu berfikir bahwa kita akan bersama ? Dan Saat kita memulai awal kisah, saat itu aku berharap bahwa kita tidak akan bertemu akhir kisah.. Terimakasih Pernah Ada.. (Cerita perdanaku, maafkan banyak typo bertebaran, ceritanya yang mungkin...