Author POV
Hari semakin berlalu, setelah kejadian di bus beberapa hari yang lalu, Fita masih saja menahan sesak di dadanya. Namun ia tidak pernah setetespun mengeluarkan air mata untuk rasa yang sedang ia rasakan ini. Apalagi di hadapan Risa yang selalu mengompori nya tentang kedekatan Arby dengan Firna. Fita tidak boleh terlihat sedih sedikitpun.
Sudah 1bulan ini Fita menyaksikan kedekatan Firna dengan Arby. Fita merasa risih dan perih saat melihat Firna sahabatnya mulai sangat dekat dengan Arby. Apalagi saat kejadian Fita yang sengaja menemui Arby untuk mengajaknya bicara , namun Arby malah pergi menghampiri Firna dan berbicara berdua di depan Fita. Sehingga orang-orang di sekitar mengira bahwa Firnalah kekasih Arby. Sakit kan ??
Bagi Fita waktu terasa sangat cepat berlalu , hingga sungguh demi apapun Fita tidak menduga bahwa Ujian Nasional sudah selesai ia laksanakan. Dan itu tandanya Fita akan segera berseragam putih abu-abu. Masa dimana mereka bilang , masa labil, masa menyenangkan sekaligus masa menyakitkan.
Apakabar dengan Arby ? Arby dingin, melebihi dinginnya es. Bahkan tak ada kata maaf terucap setelah membentak Fita, meninggalkan Fita dan melupakan Fita. Arby hanya bertanya seperlunya seakan semua yang pernah dia lewati dengan Fita tidak pernah ada.
"Bentar lagi lulus yee" sorak Seni
"Udah besar kita" tawa Fita
"Apanya?"
"Semuanya" Fita , Seni dan Firna tertawa gajelas
"Gue gabakalan di Bandung lagi ta"_Seni
"Kenapa?"
"Papa ada kerjaan di Jakarta, jadi gue dan keluarga pindah kesana"
"Lo mau ninggalin gue ?" Raut wajah Fita mulai sedih
"Bukan gitu, lo tetep sahabat gue, Firna juga. walaupun pandangan masa depan kita berbeda, walaupun kita ga selalu bersama, percayalah kalian sahabat terbaik yang pernah ada" Seni memeluk Fita dan Firna bergantian
Fita menggelengkan kepalanya "gue sama siapa"
Fita tidak tahu jika Seni akan seperti Firna yang telah jauh-jauh hari bercerita bahwa setelah lulus dia akan pindah ikut dengan neneknya di Bogor.
"Banyak temen yang akan selalu ada buat lo, lo bakalan punya sahabat baru yang gaakan bikin lo sedih"_Firna
Tak henti Firna dan Seni meyakinkan Fita, menguatkan Fita karena diantara mereka, Fita yang paling bisa terlihat ceria di hadapan orang lain namun sangat cengeng dihadapan mereka berdua.
Kedekatan Arby dengan Firna tidak membuat persahabatan itu hancur, karena mau bagaimanapun, Firna tetap sahabatnya, tetap yang terbaik untuknya, meskipun sakit, Fita akan tetap bersikap baik kepada Firna.
"Ta ko diem, jangan sedih lagi dong, kan kita udah perjanjian tadi , gue sama Seni bakalan sering ke Bandung temuin elo" ucap Firna di dalam bus yang duduk di samping Fita
Fita tersenyum haru dan mengangguk "kalau gue cerita tentang Arby, boleh?" Tanya Fita ragu
Firna terkekeh "kenapa Arby?"
"Dia dingin sama gue"
"Yaudah sih.. Ada yang baru kali"
Fita menatap Firna tajam. Jahat, sangat jahat seorang sahabat mengatakan hal sesadis ini. Sedangkan Firna kembali terkekeh mendapat tatapan tajam dari Fita
Apa mungkin orang baru itu Firna ? Tidak.. Jangan.. Fita tidak rela..
Keesokan harinya
Hari Kamis, sekolah sedang libur selesai UN, dan tepat hari ini Fita berumur 15tahun, masih terlalu kecil untuk dibilang remaja namun yaa begitulah.
Setelah menunaikan sholat, Fita bersiap-siap menggunakan baju pink putih, celana jeans hitam dan menggunakan bandu putih di rambutnya.pukul 6 , Seni sudah datang ke rumah Fita sesuai janjinya yang akan ada di hari ulangtahunnya
"Arby dateng ga ta?"
"Gatau Sen.. Kemaren ga jawab"
Fita beranjak menuju ke dapur setelah menjawab pertanyaan Seni. Ia sangat berharap Arby ada saat ini.
Waktu telah menunjukan pukul 09.00, Fita masih saja menunggu kedatangan Arby yang entah kapan dia akan datang dan memberi kebahagiaan.
"Haii ta.. Hbd.. Makin segalanya yaa"
Bukan Arby yang datang, namun satu persatu teman Fita mulai datang mengucapkan selamat ulangtahun dan selanjutnya menanyakan Arby. Ini yang ulangtahun Fita atau Arby sih ??
"Eh ini kata Firna dia dateng telat ta.. Lagi nunggu.." Ucapan Seni menggantung
Fita mengerutkan dahi menunggu kelanjutannya
"Ar-by" sambungnya sangat pelan dan gugup
"Iya gapapa Sen" fita mencoba tersenyum seakan tidak terluka sedikitpun
Fita tahu Arby sudah dekat dengan Firna tapi kenapa dia masih menunggu Arby yang sudah jelas memilih Firna kali ini ? Entah Firna yang jahat atau Arby yang kurang ajar yang jelas ini sangat menyakitkan untuk Fita
Tepat pukul 10 pagi, Firna datang dan mengucapkan semua kata terindah dari bibirnya untuk mendoakan Fita. Fita hanya mengamini setiap doa yang Firna katakan sedangkan matanya mencari keberadaan Arby yang katanya akan datang dengan Firna
"Oyaa kata Arby dia ada urusan, jadi tadi langsung pergi lagi, gue juga di anter sampe depan sana" cerocos Firna yang hanya di jawab oh ria oleh Fita
Fita membalikkan tubuhnya hendak melangkah ke dapur untuk membawakan minum
"Ehem" suara orang berdehem membuat Fita berhenti melangkah
"Happy Birthday Fita Talita Amandita, I love you" Bisiknya
***
Kamu boleh membuatku cemburu asal jangan dengan sahabatku.
Karena sedekat apapun kamu dengan sahabatku, entah mengapa tidak sedikitpun menumbuhkan rasa ingin pergi darimu. Walaupun aku sangat terluka karena itu.*****
Menerima kritik dan Saran selalu
Salam sayangMakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Waktu Merubah Segalanya
Teen FictionPernahkah kamu berfikir bahwa kita akan bersama ? Dan Saat kita memulai awal kisah, saat itu aku berharap bahwa kita tidak akan bertemu akhir kisah.. Terimakasih Pernah Ada.. (Cerita perdanaku, maafkan banyak typo bertebaran, ceritanya yang mungkin...