20

208 24 0
                                    

"Playboy lo"

Kira-kira seperti itulah yang keluar dari mulut mereka. Arby tidak memperdulikannya karena yang penting untuknya saat ini adalah fita menjadi sahabat spesialnya kembali. Baginya sudah cukup.

Fita mengernyit mendengar setiap kata yang terucap dari temannya. Meskipun mereka benar, playboy nya Arby semua sudah tahu, namun entah mengapa Fita tetap mau dengannya. Baru beberapa bulan dekat saja sudah lebih dari 3 wanita yang mengaku mempunyai kedekatan lebih dengan Arby, ada Risma, Intan, Amel, April, Meysa , Linda dan sebagainya. Tapi tetap saja Fita merasa tidak terima mendengar perkataan temannya.

"Ta?" Panggil Arby

"Hm"

"Kamu maafin aku kan?"

Fita mengangguk ragu

"Huuuuu" suara sorak dari teman sekelas terdengar bising, rupanya mereka masih memerhatikannya sejak tadi.

"Berisik woy" teriak Arby dengan nada ledekan karena merasa menang

"Kenapa di maafin sih ta" ketus Fani "harusnya lo biarin dia aja, kemaren maksa banget nyuruh bilang udahan, emangnya lo apaan , bener ga nda?" Sambung Fani dengan diikuti anggukan Manda

Fita cemberut dan langsung merubah ekspresi wajahnya saat menatap Arby

"Udah kali Fan, jangan jadi kompor, gue kemaren lagi ngigo" sanggah Arby sambil menutup mata Fita yang tajam

"Ih mata aku gausah di tutup" bentak Fita

"Lagian mata kamu kaya yang mau keluar" jawab Arby cengengesan

Fita memutar bola matanya

"Jangan marah lagi yaa, semangat hidup aku menurun kalau kamu marah"

"Uekk uekk" ledek Fani dan Manda

"Gembel" cibir Fita "jangan malu-maluin" sambungnya

"Aku ganteng gini masa malu-maluin"_Arby

"Buset mules gue dengernya"_Fani

Arby melemparkan tempat pensil Fita ke arah Fani dan berhasil membuat Fani meringis.

"Omaigat tempat pensil aku" Fita mengetok kepala Arby menggunakan pulpen di tangannya

"Aduh sakit ta" Arby mengusap-ngusap kepalanya

Fani dan yang lain tertawa melihat Arby yang lagi-lagi harus menanggung malu.

***

Di pintu kelas, Arby menunggu Fita menyelesaikan piketnya. Arby juga sudah resmi piket hari ini bareng Fita, tapi hanya angkat bangku 1baris saja sudah bilang tugasnya selesai.

"Lama" sindir Arby saat Fita sudah di sampingnya

Fita mencubit lengan Arby "minggu depan kamu yang nyapu, aku yang angkat bangku"

"Aw" Arby meringis "kamu sekarang main kekerasan mulu yaa, aku laporin polisi dengan tuduhan KDRT baru tahu rasa"

"Ish garing" Fita berlalu dari Arby

Arby tersenyum lalu mengejar Fita dan mengacak rambutnya pelan "mulai nyebelin lagi ni curut"

"Kamu yang curut" balas Fita "oya soal Andra, kamu salah paham by"

"Udah jangan di bahas, kamu gamau aku marah kan?" Tatapnya tajam karena dia sudah tahu semuanya dari Firna

"Ih serem tau" tawa Fita

Akhirnya Arby kembali ada di samping Fita, tak peduli penilaian orang lain terhadap fita, yang penting dia bahagia bersama Arby.

"Ciiee udah baikan nih.. Gitu dong jangan nangis lagi ya ta" goda firna yang sedang duduk di bangku pinggir lapang

"Apa ? Kamu nangis?" Tanya Arby cepat menatap Fita

"Engga ko" fita cemberut sedangkan Firna tertawa

"Masa sih kesayangan aku nangis, maaf yaa" Arby mencubit pipi fita yang sedang mencoba untuk berbohong.

Firna terkekeh dan pamit pergi duluan setelah temannya datang karena ia sudah janji dengan teman sekelasnya untuk mengerjakan tugas kelompok.

Fita berjalan di samping Arby menuju parkiran, Arby bawa motor lagi ke sekolah meskipun pihak sekolah sudah melarang, tetap saja Arby keras kepala.

"Hai Ar"

"Apaan" Fita yang menjawab

"Gue ada janji sama Arby" jawabnya

"Janji apa?" Tanya Arby kaget

"Kamu ngajak aku pulang bareng kan?"

"Kapan?"

"Kemaren Ar"

Arby menepuk jidatnya "a..aku.. Gu..guee.. aanu.." Ucapnya terbata-bata

Fita memutar tubuhnya dan pergi meninggalkan Arby dengan Desi disana.

"Ta.." Arby berteriak mengejar Fita dan menarik tangannya "kemana?"

"Kamu udah ada janji kan? Yaudah sana pergi, pulang bareng dia, aku bisa pulang sendiri"

"Engga"

"Engga apa?"

Arby mengacak rambutnya "tunggu bentar"

Fita menghela nafasnya kasar melihat Arby berlari seperti mengejar Ari yang baru keluar dari kedai jus.

"Arby bilang suka sama gue ta" bisik Desi yang entah kapan menghampirinya

"Oh"

"Dia bilang cuma gue yang dia suka"

"Gue rasa ga nanya deh des"

"Biar lo tau diri aja, cuma sahabat kan ga lebih" bisiknya kembali lalu berlalu

"iiiihhh" kesal Fita melihat kepergian Desi

***

Tahu diri !! Kamu bukan satu-satunya !! hanya salah satunya !!

***












Hai hai hai..
Maafkan aku yang selalu geje ini yaa..
Baru selesai PAS jadi makin geje.. Hehe
Salam sayang

Makasih

Ketika Waktu Merubah SegalanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang