"Arby..." Panggil seseorang di gerbang membuat Fita dan Arby berhenti tertawa.
"Cewe gue tuh" jawab Arby malas
Fita sedikit tersenyum , sedikit banget.
"Haii" sapanya
Fita hanya mengangguk dan tersenyum
"Ngapain?" Tanya Arby ketus padanya
"Pulang lah" rengeknya sambil menggandeng tangan kiri Arby menggunakan tangan kanannya.
Mereka mulai melangkahkan kaki menuju halte bus dengan di ikuti Fita di belakangnya. Risa Mervia seorang wanita cantik, berperawakan tinggi dan langsing , berkulit putih dan berambut setengah panjang yang kini berada di gandengan Arby berstatus seorang kekasih Arby.
Fita menghela nafas berkali-kali melihat pemandangan di depannya saat ini. Jika saja Firna menunggunya pulang, pasti akan lebih menyenangkan di banding saat ini.
Risa terburu-buru duduk menarik Arby saat melihat tempat duduk. Bus mulai melaju dengan kecepatan minimum.
"Lah, lo ga duduk?" Arby bangkit dari duduknya melihat Fita yang sejak tadi berdiri
"Dari tadi kali" jawabnya ketus
"Maaf deh. Yaudah sana gih duduk biar gue yang berdiri"
"Stop" cegah Risa saat Fita hendak duduk
Fita terkesiap dan kembali berdiri tegak. Tiba-tiba Pak supir mengerem bus membuat Fita kehilangan keseimbangan hingga akhirnya terjatuh menempel di dada Arby.
"Ish modus" Cibir Risa melepas Fita dan menarik tangan Arby karena sudah sampai di halte tujuan
"Duluan ta" teriak Arby
Fita menghela nafas kasar dan duduk di bangku nya karena menuju rumahnya harus menunggu satu halte lagi.
Kepala Fita di sandarkan ke bangkunya dan matanya menatap lurus jalanan lewat jendela. Berkali-kali dia merutuki Risa yang sungguh sangat menyebalkan. Bus berhenti, Fita segera mengeluarkan dua lembar uang dua ribuan untuk di bayarkan. Kakinya mulai berjalan memasuki komplek perumahan untuk menuju ke rumahnya.
"Assalaamu'alaikum" ucap Fita lesu sambil mencium punggung tangan mamanya
"Wa'alaikumsalaam" jawab mama yang sedang menonton acara gosip kesukaannya "Langsung mandi gih terus makan" sambung mama
"Hm" jawab Fita sambil terus berlalu
Sebuah tas di lemparkan di atas meja belajar, tubuhnya di hempaskan hingga tengkurap di atas tempat tidur. Lelah, itulah yang kini Fita rasakan. Meskipun di sekolah belum mulai pelajaran tapi rasanya hari ini sangat membosankan. Apalagi Risa yang sejak tadi seperti tidak menyukai kehadirannya.
Fita POV
Tok.. Tok.. Tok..
Aku segera tersadar , rupanya aku ketiduran bahkan baju seragam masih menempel di tubuhku."Fita" mama berteriak memanggil namaku sambil terus mengetuk pintu kamar yang entah kapan aku kunci
"Ya bentar" jawabku
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Waktu Merubah Segalanya
Teen FictionPernahkah kamu berfikir bahwa kita akan bersama ? Dan Saat kita memulai awal kisah, saat itu aku berharap bahwa kita tidak akan bertemu akhir kisah.. Terimakasih Pernah Ada.. (Cerita perdanaku, maafkan banyak typo bertebaran, ceritanya yang mungkin...