"Happy Birthday Fita Talita Amandita, I love you" Bisiknya
Kedua sudut bibir Fita mengembang, dengan cepat ia menghadap kebelakang, bukan Arby yang pertama ia lihat namun sebuah boneka beruang berukuran sedang berwarna biru muda kesukaan Fita dan benda berbentuk hati bertuliskan ILoveYou berada di antara kedua tangan beruang tersebut.
Mata Fita berkaca-kaca, suara godaan teman-temannya seakan mewakili perasaan Fita saat ini, di tatapnya Firna dan Seni bergantian yang dengan setia mengembangkan senyuman termanisnya di hadapan Fita.
"Ambil dong pegel" Ucap Arby dibelakang beruang sembari menggerakkannya seakan beruang tersebutlah yang berbicara
"Makasih" hanya itu yang keluar dari mulut Fita. Ini terlalu sulit di ungkapkan dengan kata, yang jelas hadirnya Arby membuat Fita berada diatas kata bahagia.
Arby mengajak Fita duduk di depan rumah seperti biasa sedangkan yang lain masih asyik menyantap makanan yang ada, tidak banyak namun cukup untuk menemani mereka mengobrol.
"Firna gimana?" Tanya Fita ragu saat sudah di teras depan
"Gimana apanya?"
"Kalian kan...."
"Gaada yang spesial buat aku selain kamu" ucap Arby cepat memotong perkataan Fita
"Aku ga ngerti"
Arby tersenyum "apa yang kamu rasain selama aku sama Firna?"
"Biasa aja" singkat Fita
"Serius?" Goda Arby
Fita mengangguk
"Yaudah aku sama Firna lagi aja"
Fita menarik Arby yang mulai beranjak dari duduknya "aku risih lihat kamu sama Firna, aku gasuka by, kamu berubah semenjak sama Firna, kamu lupain aku, kamu sering ninggalin aku sendiri, kamu juga jadi bentak aku.. Aku gasuka" suara Fita terdengar berat
Arby menatap kedua manik mata Fita yang kembali berkaca-kaca "Dan kamu tahu ? Aku lakuin semuanya untuk membuat kejutan ini, aku sengaja bikin kamu kesel, marah , biar di hari ulangtahun kamu ini, kamu seakan nemuin kebahagiaan kamu, aku mau kamu bener-bener bahagia. Kalau ga dibikin kesel, semua akan biasa aja, gaada yang beda"
"Kamu gila!!" bentak Fita
"Lah kenapa marah ?"
"Kamu gatau apa aja yang aku rasain selama ini. Satu bulan lho byy!" kesalnya
Arby terkekeh "dan kamu gatau kan gimana berjuangnya aku nahan rindu sama kamu?"
Fita mencubit Arby pelan "kalau Firna suka sama kamu gimana?"
Arby tertawa "gamungkin, dan seandainya itu terjadi, kamu bakalan tetap jadi satu-satunya"
"Kalian nyebelin tau ga"
"Iyaa maaf ta.. Maaf juga aku udah bentak kamu.. Itu di luar rencana, aku cuma gasuka kamu bilang nasib kamu sama kaya Desi dan Diana, kamu beda Fita, aku udah berubah buat kamu" jelas Arby
"Gaada wanita yang suka di bentak, sekalipun itu hanya satu kata! Kamu tahu ? Di bentak adalah hal yang paling di benci wanita. Jadi jangan salahkan wanita jika suatu saat perasaan lemah lembutnya hilang karena wanita bisa muak dengan pria pembentak" cerocos Fita sok bijak
"Iyaa aku minta maaf.. Makanya lain kali jangan mancing emosi aku" Arby mencubit hidung Fita
"Yaa kali ikan di pancing" kesal Fita
Arby tersenyum gemas melihat Fita dengan ekspresi kesalnya "jangan cemberut mulu , aku gasuka"
Fita hanya menghela nafasnya
"Aku ke toilet dulu ya" ucap Arby beranjak dari duduknya
Fita mengangguk dan memainkan ponsel Arby yang Arby simpan di samping Fita. Sebuah game memasak yang sengaja Fita instal di hp Arby, Arby sering mengahapusnya namun entah kenapa setelah dilihat kembali game itu selalu ada lagi hingga akhirnya Arby membiarkannya spesial untuk Fita.
"Ta.." Suara Firna terdengar pelan di telinga Fita "gue minta maaf"
Fita mengalihkan pandangan dari hp Arby kepada Firna yang kini duduk di sebelahnya "untuk apa?"
"Gue tahu, lo marah, lo kesel, lo cemburu kan lihat Arby deket sama gue? Bahkan lo sempet benci sama gue kan? Maafin gue yaa.. Lo jangan pernah berfikir gue ada apa-apa sama Arby karena tidak ada seorang sahabat yang tega merebut kebahagiaan sahabatnya, gue sahabat lo, lo sahabat gue, gaakan gue biarin siapapun nyakitin lo, termasuk Arby. Semua yang terjadi hanya permainan, maaf ya.. Gue , Seni, semuanya sayang sama lo, dan kita tahu Arby salah satu alasan buat lo bahagia jadi gaada yang bakalan rebut Arby dari lo, itu artinya gaada yang bakalan bikin lo sedih, apalagi gue" jelas Firna dengan suara yang sangat lembut di telinga Fita
Fita berhambur ke pelukkan Firna , ia sangat terharu mendengar penjelasan Firna, ia memang sempat membenci Firna namun ia percaya Firna tidak akan menyakitinya "gue beruntung punya sahabat kaya lo Fir.. Makasih"
Firna mengusap air mata Fita di pipinya "jangan nangis" ucapnya
Fita menggeleng "engga ko"
Firna tersenyum "Happy birthday yaa, tetep jadi sahabat yang lebay, yang cengeng buat gue dan semoga lo bahagia selalu"
Fita sedikit tertawa dan mengamini doa Firna
***
Tidak ada sahabat yang rela melihat sahabatnya terluka, jika itu terjadi, coba tanyakan apa benar dia sahabat ?
*****
Sebagian dari curhat wkwk
Suka tidak suka saya serahkan pada kalian
Vote dan coment yaa hehe
Salam sayang ...Makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Waktu Merubah Segalanya
Fiksi RemajaPernahkah kamu berfikir bahwa kita akan bersama ? Dan Saat kita memulai awal kisah, saat itu aku berharap bahwa kita tidak akan bertemu akhir kisah.. Terimakasih Pernah Ada.. (Cerita perdanaku, maafkan banyak typo bertebaran, ceritanya yang mungkin...