Fita POV
Hari ini, hari senin tanggal 15 Juli aku sudah siap dengan seragam lamaku untuk mengikuti MPLS di SMA 3 Bandung, hari pertama masuk sekolah baru cukup membuatku merasa takut. Tidak akan ada Firna, seni dan Arby di sana. Aku benar-benar mengawali semuanya sendiri.
Firna masuk di salah satu SMA di Bogor, Seni masuk di SMA daerah Jakarta, dan Arby dia masih di Bandung denganku namun di SMK Perwira jurusan otomotif. Entahlah aku harus apa yang jelas aku benar-benar akan kesepian tanpa mereka.Di gerbang sekolah baruku, ku arahkan pandangan ke kanan dan ke kiri berharap ada orang yang mau mengajakku berkenalan untuk berteman dengan ku jika boleh aku ingin yang seperti Seni dan Firna.
Mataku terfokus pada seorang siswi berambut sebahu yang melambaikan tangannya ke arahku, awalnya aku mencari seseorang di belakangku siapa tahu ada orang lain yang dia maksud namun tak ada. Ku pastikan dengan menunjuk diriku sendiri dan dia mengangguk. Aku mulai melangkah mendekatinya sembari terus memikirkan siapa dia.
"Fitaaa lo lupa sama gue ?" Tawanya
Aku hanya mengerutkan dahiku
"Gue Dila ta.. Dania Ardila , masa lupa"
Mataku membulat "omaigat ga nyangka kita satu sekolah" aku sangat antusias setelah ingat siapa dia.
Dia Dania Ardila, biasa di panggil Dila. Dia temanku saat kelas 7 dulu, karena ketika kenaikkan kelas dia pindah sekolah entah kemana, rumahnyapun awalnya satu komplek denganku namun dia pindah tanpa kabar sedikitpun pada siapapun.
"Masih idup rupanya" ledekku
"Ish jahat banget lu"
"Abisnya lo tiba-tiba hilang tau ga"
Dila tertawa "kangen banget ya sama gue"
"Males banget kangenin lo" kekehku
Syukurlah, perasaanku lega saat ini, ada Dila teman dekat lamaku yang tak jauh gila dengan kedua sahabatku. Kita berkenalan dengan seorang siswi yang terlihat sendiri di pojokkan aula dia bernama Chika Aurelia berambut pendek namun melebihi bahu, berperawakan hampir sama denganku dan ku kira dia pendiam namun wah mungkin aku di ciptakan untuk berteman dengan orang-orang super di dunia ini wkwk.
Hari ini acara pertama di sekolah adalah perkenalan guru-guru dan kaka-kaka mentor yang akan membimbing kita, sekaligus pengenalan ekstrakulikuler yang ada di sekolah ini. Setelah itu acara hiburan yang di persembahkan oleh kaka kelas baruku. Aku tersenyum mengingat suatu hal saat seorang pria di depan aula sedang memainkan sebuah gitar dan seseorang di sampingnya siap untuk bernyanyi
Flashback on
Suara petikan gitar yang sangat merdu dengan alunan musik yang begitu melow mulai Arby mainkan. Aku tersenyum di sampingnya, di belakang rumah Arby yang menghadap sebuah kolam ikan kecil , aku menyaksikan dia memainkan alat musik yang sudah menjadi hobby nya
Aku ingin kau jadi kekasihku tuk selama lamanya oh sayang ...
Jangan kau ragukan cintaku oooh..
Kukan setia padamu..Lirik lagu yang dia nyanyikan sembari terus tersenyum kearahku membuatku tersipu malu, sebuah lagu yang berjudul Aku Ingin tapi aku lupa siapa penyanyinya membuat wajahku mungkin memerah karena aku benar-benar malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Waktu Merubah Segalanya
Teen FictionPernahkah kamu berfikir bahwa kita akan bersama ? Dan Saat kita memulai awal kisah, saat itu aku berharap bahwa kita tidak akan bertemu akhir kisah.. Terimakasih Pernah Ada.. (Cerita perdanaku, maafkan banyak typo bertebaran, ceritanya yang mungkin...