Author POV
Fita, Firna da Seni keluar kantin bersamaan dengan makanan dan minuman di tangannya. Mereka memilih memakan di kelasnya masing-masing karena keadaan kantin yang berdesak-desakkan membuat malas untuk berada disana.
Fita melemparkan senyuman saat berpapasan dengan Risa yang hanya membalasnya dengan ekspresi datar bahkan memalingkan wajah seperti jijik menatap Fita.
"Lah ko? Risa kenapa ?"
"Mungkin dia tahu lo pacaran sama Arby ta, secara kan beberapa orang menilai Risa putus dengan Arby gara-gara elo" jawab Seni
"Gue kan ga pacaran sen" tegas Fita
"Iya lo ga pacaran tapi kaya pacaran, apa bedanya" cibir Firna kesal karena Fita selalu tidak mau mengakuinya
"Udah sih Fir jangan mulai debat lagi disini gue males denger kalian debat"_Seni
"Tau ih Firna apaan sih"_Fita
Firna memutar matanya malas dan mengikuti langkah mereka untuk menuju kelas
Di kelas, Fita menyantap batagor yang baru saja ia beli. Suasana kelas sedang sepi karena yang lain lebih memilih menikmati jam istirahatnya di kantin atau bahkan di kolidor kelas.
Satu langkah lagi Arby akan masuk kedalam kelas dan berniat untuk menemani Fita di bangkunya namun seseorang membuat langkahnya terhenti
"Ar" panggil Ivi anak kelas 9C yang satu kelas dengan Firna. Ivi salah satu teman Fita juga karena saat SD mereka satu kelas.
Arby mengangkat sebelah alisnya bermaksud menjawab pertanyaan Ivi
"Lo jadian sama Fita?"
"Urusan lo apa?"
"Buktiin gosip aja sih"
"Tanya Fita gih" pinta Arby saat melihat Fita berjalan menghampirinya. Sebenarnya bukan menghampiri Arby, Fita hanya akan membuang sampah bekas makanannya barusan. Kebetulan tempat sampah berada di depan kelas.
"Apaan" tanya Fita yang mendengar perkataan terakhir Arby
"Lo jadian sama Arby?" Tanya Ivi to the point
Fita mengerutkan dahinya "tanya Arby aja"
Ivi menatap tajam ke arah Arby tanpa mengulang pertanyaannya
"Iya" jawab Arby singkat namun jelas dengan di tambah senyuman cool di wajah tampannya "gue masuk duluan ya" ucap Arby kepada Fita
Fita mengangguk pelan
"Omaigat jadi beneran nih?" Alay Ivi
Fita tersenyum senang "mungkin"
"Tadi Risa bilang itu ke gue lho ta. Gue kira ga bener"
Senyuman Fita pudar mendengar apa yang ivi katakan "Gue jadi ga enak sama Risa vi, gue salah ya ?"
"Udah gausah gaenakan lagian Arby yang mau sama lo. Terus kan status Risa cuman MANTAN bukan pacar lagi" Jawab ivi dengan tekanan suara pada kata mantan.
***
Kring king kring!!
Bel berbunyi , saatnya pulanggg...
Seperti biasa Arby dan Fita keluar kelas bersamaan , bahkan Arby mengantar Fita pulang sampai rumah apalagi motor yang biasa Arby gunakan sudah keluar dari bengkel jadi semakin mudah mengantarkan Fita pulang."Makasih ya" ucap Fita saat sudah sampai rumah
"Sama-sama, aku pulang ya"
"Ga mampir dulu?"
"Lain kali aku mampir"
"Yaudah, hati-hati by"
Arby mengangguk "Dah Fita sayang"
Wajah Fita bersemu merah, tangan kanannya melambai melihat Arby yang menatapnya lewat kaca spion motor yang di tungganginya.
Fita membuka pintu dan langsung masuk kamar, mama nya sedang tidak ada di rumah hari ini. Mungkin ke rumah sodara pikirnya.
Fita membuka baju seragamnya dan menggantinya dengan kaus putih dan celana selutut. Dia mengikat rambutnya, mengambil buku novel dan membacanya sambil baringan. Jika ada mama nya pasti ngomel ga boleh sambil tiduran lah, gaboleh terlalu deket lah, bahkan baca nya nanti dulu bantuin mama nih. Haduh..
Hoby fita memang membaca Novel dan suka membuat karangan novel juga dan hanya orang-orang terdekat yang boleh baca karena dia takut karyanya jelek. Setelah bosan membaca novel, fita mencari ponsel nya yang sejak tadi belum dia buka.
081532xxxxxx : Bilangin ke Arby ya, kalau udah punya cewe baru jangan deketin sahabat gue lagi. Kasian kan Risa, udah di putusin eh masih di deketin . playboy banget sih cowonya.
*****
Salam sayang
Makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Waktu Merubah Segalanya
Teen FictionPernahkah kamu berfikir bahwa kita akan bersama ? Dan Saat kita memulai awal kisah, saat itu aku berharap bahwa kita tidak akan bertemu akhir kisah.. Terimakasih Pernah Ada.. (Cerita perdanaku, maafkan banyak typo bertebaran, ceritanya yang mungkin...