Rey mengantarkan Fita hingga depan rumah, kejadian beberapa menit yang lalu pasti sangat menyakitkan untuk Fita meskipun ia tetap tersenyum di hadapan Rey.
"Makasih ya Rey" ucap Fita
Rey mengangguk "Lo wanita kuat yang gue kenal ta"
Fita tertawa "gue kan masih saudaraan sama hulk Rey"
Reypun tertawa meskipun tidak selepas Fita "yaudah gue pulang ya, tetap ceria seperti ini"
Fita mengangguk "makasih yaa.. Hati-hati"
Rey tersenyum dan mulai menstater motornya setelah itu berlalu
"Arby bodoh ta.. Lo baik.. Lo kuat.. Dan izinkan gue menggantikan Arby" batin Rey
Fita menarik nafas dalam-dalam setelah Rey tidak terlihat lagi, air mata yang sejak tadi ia bendung mulai menetes saat langkah pertama menuju kedalam rumah ia lakukan.
Fita langsung masuk ke dalam kamar tanpa mencari tahu keberadaan mama nya terlebih dahulu. Di dalam, Fita langsung membenamkan kepalanya di dalam bantal, tangisnya pecah, rasa sakitnya sudah tidak dapat lagi dia tahan, semua ia keluarkan di sini, di ruang ini tanpa seorangpun melihatnya. Isak tangisnya benar-benar sendu, entah pada siapa dia harus mengadu, kedua sahabat terbaiknya kini nan jauh disana.
"Fir Sen.. Gue butuh kalian" gumam Fita di sela tangisnya
Di luar, senyuman masih bisa di ukir meskipun rasa sesak terus menyelimuti, tawa masih bisa di lakukan meskipun rasa sakit tak dapat di pungkiri, namun di ruangan ini siapa sangka orang yang sangat ceria sekalipun akan menjadi orang yang sangat terpuruk jika sudah di dalam ruangan seperti ini. Sama halnya Fita, saat Rey mengatakan bahwa ia wanita kuat, ia ingin sekali menangis histeris saat itu juga ia ingin katakan semuanya tanpa ada yang tersisa namun hanya di ruangan ini ia mampu melakukannya.
Tidak pernah sedikitpun terfikir oleh Fita jika Arby akan seperti ini, memilih dia yang baru ia kenal dan melupakan Fita yang sudah lama bersamanya.
Fita mengepalkan tangannya sangat kuat dan memukul tempat tidur seakan meluapkan semua emosi yang ada di dalam hatinya, ia tidak menduga pertemuan singkat itu justru membuat semuanya berakhir dan memberika luka yang teramat sakit.
Hari mulai larut malam, Fita kira Arby akan menghubunginya atau bahkan datang ke rumahnya seperti dulu hanya untuk menjelaskan bahwa apa yang terjadi tidaklah seperti yang Fita bayangkan namun tidak, semuanya tidak terjadi.
Reynal: malam saudara hulk.. Senyuman masih ada?
Fita sedikit tersenyum membacanya, Fita mengerti Rey ingin menghiburnya.
Fita: malampun komandan hulk..
Selalu ada dongReynal: tidurlah tuan putri sudah sangat malam
Fita: siap pangeran kodok
Reynal: ish ko kodok?
Fita: mirip tau :p
Reynal: saudara hulk sadis rupanya;v
Cepet tidur, jangan lupa besok bangun pagi buat sekolah.. Gue jemput yaa.. Tidak ada penolakan..
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Waktu Merubah Segalanya
Teen FictionPernahkah kamu berfikir bahwa kita akan bersama ? Dan Saat kita memulai awal kisah, saat itu aku berharap bahwa kita tidak akan bertemu akhir kisah.. Terimakasih Pernah Ada.. (Cerita perdanaku, maafkan banyak typo bertebaran, ceritanya yang mungkin...