Di bawah sinar matahari yang mulai terik tepatnya pukul 10.00 wib, Seorang pria dengan menggunakan kaos putih , celana jeans hitam dan topi berwarna hitam mengendarai sebuah motor berwarna biru tua menuju komplek. Beberapa manik mata merasa tertarik melihat ketampanan Arby di wajah cuek nya, Arby sangat cuek pada orang yang tidak di kenal, namun dia akan sangat berlaku manis di hadapan orang yang dia sayang.
Setelah sampai tujuan, ia lepas topinya dan memperhatikan ketampanannya di kaca spion lalu membenarkan poni andalan yang sedikit kusut karena topi yang barusan ia gunakan.
"Assalaamu'alaikum.." Ucapnya seraya mengetuk pintu
"Wa'alaikumsalam" pintu mulai terbuka "eh ada tamu, masuk dulu" ajak mama Fita ramah
"Iya tante" Arby melangkahkan kaki mengikuti mama Fita hingga ruang tamu.
Mama Fita tersenyum dan beranjak membawakan minum untuk Arby, setelah kembali Arby meneguknya sedikit.
"Makasih tan"
Mama Fita mengangguk "Tunggu sebentar ya, tante panggil dulu Fita nya"
10 menit kemudian Fita datang dengan rambutnya yang ia biarkan tergerai, menggunakan baju putih dan jaket Levis di tambah senyumannya yang manis, Fita berjalan menghampiri Arby.
"Haii,, lama ga nunggunya ?" Fita menggigit bibir bawahnya pelan
"Udah tau malah nanya"
Bibir Fita cemberut mendengar jawabannya
"Haha gadeh bercanda kali.. Ayo pergi"
mengacak-acak rambut Fita gemasFita dan Arby pamitan untuk pergi kepada mama. Dan mulai menaiki motor yang dibawa Arby, perlahan motor mulai melaju meninggalkan tempat tinggal Fita. Semakin cepat Arby menjalankan motornya membuat tangan fita melingkar di pinggang Arby. Meskipun mereka tidak benar-benar jadian, namun mereka sudah lama bersahabat bahkan Fita sempat menganggap Arby abangnya sendiri tapi perasaan itu malah melebihi seorang adik terhadap kakak. Fita pernah begini dengan Arby saat Fita menganggap dia abangnya jadi tidak asing lagi melihat mereka semakin sweet
Arby bersama teman-temannya mengajak fita ke suatu tempat yang belum pernah fita kunjungi. Sebuah puncak yang cukup jauh, dengan status yang kini semakin terikat, fita merasakan hal baru. Dengan bergandengan, fita dan Arby menuju ke atas puncak. Tawa lepas dari mereka saat berjalan, keadaan yang sangat membahagiakan.
Sebuah tebing di bawah pohon rindang menjadi tempat yang menarik untuk mereka tempati sambil melihat pemandangan hijau yang begitu indah.
Fita menyandarkan kepalanya ke pundak Arby seraya menunjuk semua yang menurut ia indah.Hal yang sebelumnya mustahil terjadi bagi fita kini benar-benar menjadi kenyataan. Coba deh gimana rasanya ?? Sulit di gambarkan bukan ?? Sesekali fita memejamkan matanya menikmati hembusan angin di atas puncak dengan sang pujaan hati.
"Ta bentar yaa aku kebawah dulu"
Fita mengangguk dan membenarkan posisi duduknya
Tak hentinya fita tersenyum, menarik napas dalam-dalam dan tak lupa menghembuskannya. Fita memejamkan mata dan tetap tersenyum bahagia. Ia merasa kaget saat tiba-tiba ada dua tangan bertumpu di pundaknya, matanya terbelalak cepat.
Mulut Fita menganga , tepat di hadapannya terdapat bunga mawar merah indah dan wangi, perlahan ia menengok ke belakang
"Suka ga?" Arby tersenyum penuh makna.
Rasanya ingin sekali fita meloncat dari atas puncak, untuk pertama kalinya dia di perlakukan layaknya seorang kekasih."Makasihh"
"Iyaa sama-sama" memberikan bunga itu ke genggaman Fita dan lagi-lagi tersenyum.
Tak ada hal yang seorang wanita ingin selain sebuah pengertian, perhatian, dan kasih sayang dari orang yang dia sayang. Begitulah yang Fita rasakan, dan itu pula yang fita dapatkan dari Arby.
Setelah berlama-lama di atas puncak, Arby mengajak fita pulang karena jam sudah menunjukan pukul 15.00 , sudah sore apalagi perjalanan pulang memerlukan waktu sekitar 1jam bahkan lebih.
"Tunggu dong jangan ninggalin aku" rengek Fita yang kesulitan turun dari puncak kecil itu sedangkan yang lainnya terlihat sangat mudah melewati jalan itu.
Arby tertawa "takut banget di tinggalin aku nih"
"Ish, awas aja kalau ninggalin beneran"
"Mau di apain?" Tanyanya sambil mengulurkan tangan kanan untuk membantu Fita
"Maunya di apain?"
"Hem.. Bebas sih, orang aku gaakan ninggalin kamu, aku akan selalu ada buat kamu, dan kamu akan jadi satu-satu nya orang yang punya peran penting di sini" tangan kirinya menunjuk dada nya sendiri
"Males deh gombalnya"
Arby terkekeh dan mengajak Fita segera menaiki motornya saat sudah sampai bawah. Di atas motor yang sudah mulai melaju, fita menempelkan kepalanya di punggung Arby
"Makasih untuk hari ini byy, aku beneran mau jadi satu-satunya" Bisiknya
Arby tersenyum dan mengangguk.
"Aku seneng" Lanjut Fita
"Tugas aku emang bikin kamu seneng"
*****
Salam sayang
Makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Waktu Merubah Segalanya
Teen FictionPernahkah kamu berfikir bahwa kita akan bersama ? Dan Saat kita memulai awal kisah, saat itu aku berharap bahwa kita tidak akan bertemu akhir kisah.. Terimakasih Pernah Ada.. (Cerita perdanaku, maafkan banyak typo bertebaran, ceritanya yang mungkin...