Suara alarm berdering, menandakan sudah waktunya untuk bangun kembali. Setelah sholat subuh, Arby selalu melanjutkan tidurnya. Arby mencari keberadaan deringan alarm dari hp nya dalam keadaan mata masih terpejam , setelah di temukan dengan cepat tangannya mematikan alarm tersebut setelah itu kembali tertidur. Jadi apa fungsi alarm yang sebenarnya ?
"Masyaallah Arby, lihat jam berapa sekarang ? Bangun!!!" Teriak ibu sembari menarik selimut yang Arby gunakan.
"10 menit lagi bu" sahut Arby
"Udah jam setengah 7 lewat 10 menit Arby!!" Teriak ibu sekali lagi
Arby terperanjat kaget lalu melihat jam di hp nya "ish kenapa alarm nya gabunyi sih" Arby melempar hp nya lalu berlari ke kamar mandi.
Ibu menghela nafas "yang pagi buta bunyi, suara apaan coba?"
***
Fita terus saja berdiri di depan cermin membenarkan posisi rambut yang benar agar matanya yang sembab tidak terlihat. Kejadian kemarin membuat keadaan mata Fita sembab , terlihat sekali dia sudah menangis, ini pertama kalinya, Fita tidak tahu jika menangis akan menghasilkan karya yang aneh seperti ini.
"Fita.. Ada Rey di depan rumah" ucap mama di balik pintu kamar Fita
"Iya ma bentar" jawab Fita
Fita menarik nafas, segera mengambil tas dan jalan menunduk melewati pintu
"Fita sarapan di sekolah ya ma" Fita menarik tangan mama dan mencium punggung tangannya "assalaamu'alaikum" lalu berjalan cepat sebelum mama mengetahui keadaan matanya
"Wa'alaikumsalaam" jawab mama sedikit mengerutkan dahinya
Rey memperhatikan Fita yang sedang menggunakan sepatu lalu menutup pintu dan berjalan ke arahnya dengan kepala yang terus menunduk dan rambut tergerai menutupi wajahnya.
"Maaf lama"_Fita
"Jangan bilang sekarang kamu saudaraan sama kuntilanak" ucap Rey bingung
"Ish apaan sih serem banget ngomongnya" Fita memukul pundak Rey pelan
"Lagian ngapain pake di tutup segala tuh muka" Rey mencoba membenarkan posisi rambut Fita di wajahnya namun Fita menahan tangan Rey
"Gue gapapa, ini model baru"
Rey mengangkat sebelah alisnya "emang ada?"
"Adaa.. Udah ih ayo" Fita segera duduk di belakang Rey
Rey menstater motornya lalu mulai melajukannya menuju sekolah Fita terlebih dahulu. Di perjalanan tidak ada pembicaraan apapun, hanya derungan kendaraan yang terdengar.
Hanya butuh waktu 20 menit Fita sampai di sekolahnya. Rey menarik tangan Fita saat Fita mengucapkan terimakasih lalu melangkah untuk masuk gerbang hingga membuat Fita menghadap ke arahnya namun masih keadaan tertutup rambut.
"Lo kenapa?" Tanya Rey setelah berhasil menyibak rambut Fita
Fita menggeleng lalu melepas tangan Rey dari rambutnya
Rey masih menggenggam tangan Fita erat lalu kembali melihat keadaan mata Fita menggunakan tangan kirinya, dengan lembut Rey menyentuh ujung mata Fita yang sembab dan menatapnya dalam-dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Waktu Merubah Segalanya
Teen FictionPernahkah kamu berfikir bahwa kita akan bersama ? Dan Saat kita memulai awal kisah, saat itu aku berharap bahwa kita tidak akan bertemu akhir kisah.. Terimakasih Pernah Ada.. (Cerita perdanaku, maafkan banyak typo bertebaran, ceritanya yang mungkin...