Part 4

2K 187 5
                                    

Woojin membuka matanya, ia melihat Jihoon sedang tidur di sofa.

"aku merasa bersalah telah membuat semua orang khawatir termasuk Jihoon,  bagimanapun caranya esok pagi aku harus segera sehat"ucap Woojin, ia pun akhirnya tidur kembali.

Minhyun memasuki kamar inap Woojin ia pun tidak tega melihat Jihoon yang tidur di sofa, minhyun membuka hoodie yang ia kenakan untuk menyelimuti Jihoon.

"kalian memang dua sahabat yang tidak dipisahkan. Tenang Woojin, Jihoon. hyung akan menyelesaikan masalah ini"

Minhyun pun keluar ruangan dan mengajak jisung pergi ke cafe dekat rumah sakit.

"hyung, kira-kira woojin kapan akan segera keluar rumah sakit"tanya Minhyun.

"memang kenapa? Entahlah dokter belum memberitahuku lagi"jawab Jisung.

"kurasa akhir-akhir ini aku sering berpapasan dengan wannable,  aku khawatir mereka akan mengetahui woojin sedang dirawat. Bukankah mereka juga sering mengambil foto diam-diam"ucap minhyun yang terlihat khawatir.

"aku juga berpikiran begitu, tapi jika woojin secepatnya dibawa pulang. Bagimana dengan kesehatannya"

"semuanya gara-gara guanlin"kata minhyun.

••••

Daehwi duduk di sofa sambil menonton tv,  ia teringat pada woojin biasanya woojin selalu mengoda daehwi Tapi sekarang terasa sepi.

"Sungwoon hyung"panggil daehwi.

"ada apa? "ucap sungwoon.

"tidak jadi hyung"Daehwi pun pergi meninggalkan sungwoon yang kebingungan.

Guanlin membukakan pintu kamarnya lalu pergi ke kamar mandi.

"ohh o-oooww..  Akhirnya si pengecut datang juga setelah sekian lama mengurung diri di kamar. Ouuhh menurutku dia sedang merencanakan sesuatu yang tidak kuketahui "sindir sungwoon.

Guanlin menghiraukan perkataan sungwoon dan ia tidak ingin merasa sangat bersalah,  karena ia tahu sebab keracunannya woojin pasti bukan karenanya.

Guanlin keluar asrama, dan pergi ke supermarket, ia ingin memastikan bahwa yougurt yang pernah ia beli.

Tanggal kadaluwarsa nya masih 1 tahun lebih lagi tapi kenapa woojin bisa keracunan seperti itu.

"apa woojin hyung mempunyai alergi terhadap  yougurt? Bisa jadi juga kan !"pikir guanlin.

Guanlin pun keluar supermarket dan berjalan-jalan, ia masih membayangkan bagimana jihoon saat itu marah besar padanya, ia memang baru pertama kalinya dimarahi oleh jihoon.

"apa karena woojin hyung adalah teman baiknya jihoon hyung, sehingga jihoon hyung sangatlah marah seperti itu. Ah aku sangatlah stress,  apa yang harus aku lakukan agar mereka bisa percaya padaku bahwa aku bukan yang menyebabkan woojin hyung. Tapi itu semua juga awalnya memang salahku harusnya aku tidak memberinya yougurt saat itu"Guanlin menendang kaleng yang ada di depannya, malam itu pun ia dilanda rasa stres.

•••

Pagi itu woojin bangun lebih awal dari jihoon,  ia pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya dan bersikap bahwa ia sudah sangat membaik.

Jihoon membuka matanya ia kaget melihat ranjang woojin yang sudah kosong.

"woojin, woojin dimana"Jihoon bangkit dari sofa dan mencari woojin.

Jihoon pun mencari woojin di lorong rumah sakit,  berharap dia menemukannya. Minhyun yang melihat jihoon kepanikan,  akhirnya mendekati jihoon.

"jihoon kenapa kau terlihat panik? "tanya minhyun.

"woojin tidak ada di ranjangnya, ia juga melepas alat infusnya"jawab jihoon dengan khawatir.

"jinjja? "minhyun membulatkan matanya.

"ayo hyung kita cari woojin"

Minhyun dan jihoon pun menelusuri seluruh rumah sakit,  tapi tidak juga menemukan woojin.

Minhyun mencoba menghubungi ong dan daniel agar membantu mencarikan woojin di sekitar rumah sakit.

Jihoon terlihat sedih,  ia takut sahabatnya terjadi sesuatu.

"jihoon-jihoon lihat"tunjuk minhyun pada seseorang yang datang dari lift.

"WOOJINNN~"teriak Jihoon dan langsung menghampirinya.

"kau kemana saja woojin,  kita binggung mencarimu.  Kenapa alat infusmu kau cabut"tanya minhyun.

"aku sudah merasa baik hyung,  kurasa aku sudah bisa pulang!"ucap woojin.

"kita tunggu saja keputusan dari dokter,  kalau dokter mengijinkan baru kau bisa pulang"

Woojin pun mengangguk, jihoon menenteng woojin tapi woojin menolak bahwa ia sudah merasa lebih baik.

•••

Sementara itu, guanlin ditinggal lagi sendiri di asrama. Ia kini merasa sangat kesepian.

"kenapa semua hyung tega padaku"

Guanlin yang terkenal dengan member yang tidak pernah menangis, akhirnya menitihkan air matanya.

"haruskah aku dipenjara agar mereka puas! "

"haruskah seperti itu! "

"jika itu yang kalian inginkan kenapa tidak lapor polisi saja! "

"Apa karena kalian takut nama kalian juga tertlibat gara-gara aku"

Guanlin semakin meneteskan air matanya,  ia berbicara dihadapan cermin dan melupakan semua emosinya.

"aku hanya ingin dicintai dan disayangi para hyung, bukan dijauhi seperti ini. Jika aku salah maaf,  maaf sekali"

•••

Jisung sudah keluar dari ruangan dokter dengan wajah ceria.

"hyung apa kata dokter?"tanya jihoon.

"woojin sudah boleh pulang"jawab jisung dengan ceria.

Semua member pun bersorak lalu menitup mulut mereka karena terlalu gembiranya sampai lupa bahwa mereka sedang di rumah sakit.

Jisung memasuki pakaian woojin yang kotor,  sedangkan ong sedang menyiapkan mobil.

"hyung akhirnya hyung pulang juga"kata daehwi yang senang.

Woojin hanya tersenyum lalu merangkul daehwi.

"ayo kita pulang"kata minhyun sambil mengiring adik-adiknya.

Ong, jihoon,  woojin dan jisung naik mobil pribadi.  Sedangkan member lainnya menyusul menggunkan bis.

"kita berhenti dulu di supermarket ya, aku mau membeli daging sapi untuk barbeque, sekaligus menyambut woojin kembali"kata jisung.

"ide yang bagus"jawab ong.

Jisung ditemani ong ke supermarket, sedangkan woojin dan jihoon menunggu di mobil.

"jihoon? "tanya woojin.

"kenapa woojin? "jawab jihoon.

"kurasa kita tidak seharusnya memusuhi guanlin"kata woojin.

"loh kenapa bukankah dia yang salah ka~"ucapkan jihoon terpotong karena woojin.

"aku tidak ingin memusuhi teman kita sendiri,  apalagi guanlin itu maknae dan dia juga dari negara lain. Jika kita memusuhinya seperti ini,  hanya akan membuatku sedih dan sangat bersalah"jelas woojin, jihoon pun mengangguk  mengerti.

"jadi setelah kita sampai di asrama,  tolong jangan bersikap dingin pada guanlin. Lupakan saja soal kejadian itu, aku tidak ingin memperpanjangnya lagi pula aku sudah sehat"jelas woojin lagi.

"iya woojin,  nanti akan aku obrolkan dengan pada hyung yang lain agar mereka tidak bersilap dingin lagi dengan Guanlin"kata jihoon dengan tersenyum.

"kenapa kau malah seperti ini Woojin, kau memang sahabatku yang baik. bahkan saat guanlin salah kau masih saja membelanya"gumam jihoon.

👉👉

I'm Fine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang