Part 54

1.2K 136 9
                                    

Woojin mempersilakan hyeongseob duduk dan mereka mulai mengobrol. Jihoon merasa di abaikan ia pun meminum jus nya sampai habis.

Hari sudah semakin sore dan cuaca mulai mendung. Jihoon memperhatikan  hyeongseob yang masih mengobrol dengan woojin.

"woojin kita pulang yu"ajak jihoon.

"woojin diluar sedang hujan kau tunggu dulu saja sampai hujannya reda"ucap hyeongseob pada woojin.

"kita tunggu sebentar tidak apa-apa kan jihoon?"

Terpaksa jihoon harus menunggu hujan sampai reda. Sebenarnya jihoon mulai sangat kesal dengan pemandangan di depannya.

Setelah 20 menit menunggu akhirnya hujan pun reda.

"woojin ayo kita pulang "jihoon menarik lengan  woojin.

"hati-hati ya woojin~"hyeongseob melambaikan tangan.

Jihoon menengok kebelakang dan menatap tajam hyeongseob.

Malam itu mereka sedang berkumpul di ruang tengah sambil menonton.

PRENGGG..

Terdengar suara di luar asrama dan membuat mereka terkejut.

"aih~ apa itu? "

"ahh~ jantungku sampai berdetak cepat"

"biar aku dan daniel yang memastikan kalau diluar tidak ada apa-apa"ucap minhyun.

Mereka pun keluar asrama dan terkejut karena diluar banyak pecahan vas bunga.

"kurasa ini sengaja, kita tidak punya vas bunga seperti ini kan!! "

"hyung biar aku mengecek CCTV dulu"

daniel pun berlari ke lantai atas tempat dimana dulu woojin tidur. Ia pun memutar kejadian 10 menit yang lalu, dan benar ada seseorang yang melemparkan beberapa vas bunga di depan asramanya.

Jihoon datang memdekati daniel untuk melihat hasil rekaman CCTV.

"bagaimana hyung? "

"aihhh~ wajahnya tidak jelas dan buram karena ini malam hari"daniel tetap menzoom orang tersebut walaupun hasilnya tetap sama.

"lihat jihoon bukankah dia selalu memakai pakaian itu terus? "

"benar hyung,  sebenarnya siapa dia apa yang dia mau dari kita!!! "jihoon mengepal tangannya.

Woojin dibawa jaehwan ke kamarnya dan disuruh tidur karena woojin tidak tahu apa yang terjadi selama dia tidak ada di asrama.

"hyung memangnya ada apa? Kenapa pada ribut? "tanya woojin.

"kau tunggu disini ya!! "jaehwan pun menutup kamar woojin dan meninggalkan disana.

"sebenarnya ada apa? "

Pagi itu jihoon bangun pagi-pagi dan pergi dari asrama. Ia menunggu seseorang di suatu tempat. Tangan jihoon sudah gatal dan tidak sabar menunggu seseorang.

"yakk~ ngapain kau mengajakku kemari, dan ini masih pagi~"ucap seseorang yang baru saja datang.

Jihoon berbalik badan dan ia memukul wajah orang tersebut. tapi ia tidak melawan.

"YAKKK~ kenapa kau memukul wajahku!!! "hyeongseob langsung memegang bibirnya yang berdarah.

"aku tahu pasti kau selama ini yang sudah menggangguku dengan ancaman-ancaman sebelumnya~"

"jangan asal ngomong kau ya~"hyeongseob tidak banyak bicara karena bibirnya yang sakit dipukul jihoon.

"mana ada maling ngaku. Apa yang kau mau HAH!! kau terlalu iri kan kalau kita debut sedangkan kau tidak bisa debut dengan gruf kita!!! "

"iya,  iya aku memang iri dan aku juga benci kalau kau dekat dengan Woojin.  Karena kau sudah membuatnya sakit hati selama ini"

"ckkk~ sudah kuduga~ kau sebaiknya menjauhi woojin karena dia sudah menjadi milikku sekarang"ucap jihoon sambil tersenyum evil.

"kau ternyata serakah sekali ya~ kau saat itu menjauhi woojin dan sekarang kau mendekatinya lagi.  Sekarang aku tanya apa yang kau mau dari woojin hah!!  Aku takut kau makin leluasa setelah mendekati woojin kembali!!! "

"Woojin itu urusanku dan kau jangan mendekatinya lagi aku muak melihat wajahmu"jihoon kembali memukul wajah hyeongseob dan kemudian ia pergi.

Sementara itu woojin yang sedang tiduran di ranjangnya merasa terkejut karena jihoon tiba-tiba datang dengan nafas ngos-ngosan.

"kenapa jihoonie? "tanya woojin.

"boleh kita membuat perjanjian??"tatapan jihoon yang serius membuat woojin agak sedikit takut.

"perjanjian apa??? "

"kau boleh memintaku untuk berjanji dan aku pasti akan menempatinya. Begitu juga aku, aku akan membuat janji dan kau harus menempatinya!!!"

Woojin mengerutkan dahi,  jihoon tidak biasanya seperti ini dan itu membuatnya heran.

"jihoonie kau tidak sedang bercanda kan!!! "woojin tersenyum lebar untuk meyakinkan jihoon tidak serius membicarakannya.

"YAKKK~ SEJAK KAPAN AKU TIDAK PERNAH SERIUS DENGAN KATA-KATAKU!!! "bentak Jihoon,  woojin pun seketika terdiam.

"aku,  aku,  aku hanya mau kau,  kau berjanji akan mempercayaiku dan tidak curiga terhadapku"ucap woojin dengan gugup.

"itu saja!! "

Woojin mengangguk, dan jihoon kini tersenyum.

"dan aku ingin kau berjanji kalau kau harus menjauhi HYEONGSEOB !!!"perkataan jihoon membuat woojin kembali mengerutkan dahi.

"memang kenapa dengan hyeongseob? Kenapa juga aku harus menjauhi hyeongseob? Padahal dia teman pertama yang tahu soal penyakitku dulu!!! "

👉👉

I'm Fine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang