"hyung? "woojin memanggil jaehwan.
"ya woojin-ah?"
"karena hyung sudah tau semuanya, hyung janjikan akan menyembunyikan rahasia ini kan"
"iya woojin hyung akan jaga rahasia kamu, asal kamu juga jangan banyak pikiran dulu "ucap jaehwan. woojin pun mengangguk dan berjabat tangan dengan jaehwan sebagai perjanjian.
tepat jam 9 malam woojin dan jaehwan telah sampai di asrama. jaehwan membukakan pintu dan melihat jisung juga minhyun sedang di ruang tengah.
"dari mana saja kau jaehwan?"tanya jisung sambil melipat tangannya.
"dari luar memang kenapa hyung?"tanya jaehwan balik.
"kenapa sikapmu jadi seperti ini sejak bersama woojin, apa dia mempengaruhi mu?''ucap minhyun.
"sudahlah hyung, lagi pula hyung tidak peduli sama sekali pada woojin kan"jaehwan pun mengantar woojin ke lantai atas.
"hyung temani tidur disini ya, kau harus istirahat"ucap jaehwan. woojin pun menurut.
"hyung takan biarkan seseorang menyakitimu lagi woojin, hyung akan menjagamu"
pagi itu jaehwan turun dari tangga lalu menyiapkan roti dengan selai untuk woojin.
"sedang apa hyung? "tanya daehwi setelah melihat jaehwan yang sedang menyiapkan roti tawar.
"aku sedang membuat roti untuk woojin"jawab jaehwan.
"woojin hyung? Kenapa apa hyung menyiapkan sarapan untuknya. Apa woojin hyung sudah berani menyuruh hyung"
"daehwi-ya ini masih pagi jangan membuat hyung kesal, hyung juga tidak mau membuatmu marah di pagi hari"ucap jaehwan yang langsung pergi dari dapur.
"woojin-ah bangun ayo sarapan dulu, hyung sudah buatkan roti"jaehwan menguncangkan tubuh woojin.
"ahh sarapan? Hyung menyiapkan sarapan untukku? "woojin bangun dengan suara serak.
"iyaa, ayo sarapan dulu, dokter bilang kau jangan makan yang lain-kain dulu selain roti kan"ucap jaehwan memelankan suaranya.
"makasih ya hyung "jawab woojin, ia pun langsung memakan roti tersebut, jaehwan. tersenyum sambil mengusap rambut woojin dengan sayang .
Sementara itu daniel pergi menemani ong ke rumah sakit untuk memeriksa tulang punggungnya.
Siang itu udara di sana sangat dingin dari biasanya, woojin yang sedang duduk di halaman belakang rumahnya merasa tidak nyaman. Seseorang pun datang dan membawakan jaket dan memberikannya pada woojin.
"jaehwan hyung"
"kau tidak boleh sampai kedinginan ucap jaehwan.
"ahhh jaehwan hyung, terima kasih banyak hyung"woojin tersenyum pada jaehwan dan itu senyum yang jaehwan rindukan saat sebelum debut.
Jihoon diam-diam memperhatikan mereka di balik pohon.
"harusnya aku tidak kemari barusan, aishhh merusak moodku saja"jihoon pun pergi dengan kesal.
Dulu ketika hubungab woojin dan jihoon masih akrab, mereka berdua memang sering bermain ke halaman belakang asrama jadi tidak heran kalau jihoon sering menemukan woojin di halaman belakang. Karena woojin dulu pernah bilang pada jihoon kalau dirinya sedang sedih ia akan pergi ke halaman belakang dengan tujuan menenangkan diri, dan jihoon juga merasa nyaman saat dirinya berada di sana.
Jihoon masuk ke kamarnya dan berbaring di kasur guanlin, ia mengecek ponselnya tapi guanlin tidak juga menghubunginya.
"aiihhh membosankan sekali berdiam diri diasrama, apa aku jalan-jalan saja ya. Hhhhh~"