Jaehwan pun menuruti woojin dan mengikutinya tanpa bertanya-tanya lagi, lalu memasuki sebuah ruangan dan jaehwan melihat siapa orang yang woojin maksud ternyata..
"tunggu bukankah dokter ini yang pernah aku lihat bersama woojin waktu itu"
"jaehwan hyung, kenalkan ini dokter jung sook dia sudah kuanggap seperti hyungku sendiri. dan jung sook hyung kenalkan ini jaehwan hyung yang aku ceritakan waktu itu, dia hyung yang paling dekat denganku"ucap woojin. dengan canggung jaehwan bersalaman dengan jung sook.
"woojin-ah sebenarnya tujuan kita kemari itu dalam rangka apa sih?"bisik jaehwan yng sudah tidak sabar.
"hyung sudah kubilang kan hyung tetap tenang dan jangan terkejut apa pun yang akan aku dan dokter jung sook katakan nanti"
"oyah woojin-ah ada yang ingin hyung bicarakan padamu? tapi sebelumnya~"jung sook melirik jaehwan sekilas.
"aku akan memberitahunya hyung, oyah apa yang ingin hyung katakan"
jaehwan memperhatikan jung sook yang sedang membuka berkas file. jung sook memberikan selembar kertas pada woojin.
"apa ini dok?"tanya woojin sambil membaca kertas yang diberikan jung sook. jaehwan juga iingin tahu isi kertas tersebut sambil membaca dalam hati.
Woojin larut dalam ketidakpercayaan.
"ma-maksudnya, maksudnya apa hyung? kenapa jadi seperti ini. aku-aku tidak mengerti hyung"woojin menatap jung sook sambil menunggu jawabannya.
"maafkan hyung woojin-ah sebenarnya hyung sudah menyembunyikan ini 2 minggu yang lalu karena hyung takut kau jadi menambah beban pikiran dan itu bisa mempengaruhi penyakitmu"jelas jung sook.
"woojin? woojin mengalami kanker?"rasanya jantung jaehwan saat itu juga seperti berhenti berdetak.
"pantas saja selama ini ada yang aneh dengan woojin. woojin-ah kenapa kau harus menanggung beban berat seperti ini"Gumam Jaehwan yang sepertinya ingin menjerit .
"hyunggg~ kenapa hyung tidak katakan saja padaku hyung"woojin meremas rambut kepalanya karena ia belum terima jika kankernya sudah tapah stadium 3.
"maaf woojin tapi ini untuk kebaikanmu juga"
woojin yang menunduk sambil memegang kepalanya, akhirnya ia berdiri dengan darah yang keluar dari hidungnya.
"woojin kau kenapa?"tanya jaehwan yang kebingungan.
"woojin, park woojin sudah-sudah jangan banyak pikiran dulu"
"hyunggg~ kepalaku sakit hyung hiks..."keluh woojin, sebelum woojin menjatuhkan tubuhnya untung jaehwan langsung menahan woojin.
"dok woojin kenapa?"tanya jaehwan yang panik .
"tenang-tenang jangan panik dulu kita bawa woojin ke ruangan dulu"
Setelah woojin dibaringkan di tempat tidur, jung sook menyuruh jaehwan untuk melap darah woojin sementara iru ia pergi mencari yoon bin.
"woojin-ah bangunlah, hyung tidak menyangka kalau selama ini kau menyembunyikan rahasia yang amat berat. Hyung baru tahu alasan kau menyembunyikan semua ini"dengan tangan begetar, jaehwan melap darah woojin yang semakin keluar banyak.
"apa woojin sering mimisan seperti ini, kenapa darahnya keluar banyak?"
"woojin-ah cepatlah sadar hyung tidak mau melihatmu seperti ini"
Tak lamq jung sook pun datang bersama yoon bin. Ia pun mengecek kondisi woojin.
"jung sook kau ambil stok donor darah lain, kurasa woojin mulai kekurangan darah lagi"