Part 52

1.3K 129 18
                                    

"wo-woojin!!! "

Jihoon terkejut atas kehadiran woojin yang sudah ada dihadapannya.

"hai jihoonie apa kabar? "sapa woojin sambil tersenyum  hangat pada jihoon.

"aku-aku baik. Woojin aku merindukanmu"karena mata mereka sling bertatapan jihoon langsung memeluk woojin dengan erat.

Jaehwan yang baru keluar dari kamar mandi pun langsung membulatkan matanya.

"Woojin,  Woojin~ PARK WOOJIN~"teriak jaehwan hingga semua member berhamburan dan langsung keluar kamar.

Daehwi setengah sadar daei tidurnya ia meloncat dari ranjang dan bergegas keluar kamar.

"WOOJIN HYUNG~"daehwi langsung berlari kepelukan woojin.

Woojin tersenyum senang karena mereka masih menghargai kepulangannya dan ia merasa menyesal karena telah menghilang beberapa bulan ini.

"emmm~ jaehwan aku ingin mengobrol sebentar "ucap jung sook.

"ahh iya dok"jaehwan lalu mengajak jung sook ke tempat yang aman agar pembicaraan mereka tidak terdengar oleh member lain.

"dok jadi selama ini dokter menyembunyikan woojin dariku,  kenapa dok? Aku bahkan hampir setengah mati mencari woojin ?"ucap jaehwan penuh Pertanyaan.

"maafkan aku sebelumnya, apa kau tahu woojin pergi ke busan itu atas keinginannya, dia menjalani kemoterapi disana, dan kurasa pilihan woojin benar.  Karena dengan cara itu woojin bisa fokus dalam kemo nya"jelas jung sook.

"tapi dok setidaknya dokter memberiku kabar agar aku, daehwi dan jinyoung tidak cemas"

"iya maafkan aku sekali lagi. Kurasa woojin sudah sembuh total berkat kemoterapi yang dijalaninya dan bebas dari kanker mematikan"ucap jung sook, Jaehwan pun menutup mulutnya.

"ji-jinjja, woojin benar-benar sudah sembuh? Apa aku sekarang tidak sedang bermimpi!? telingaku tidak bermasalahkan"jaehwan menepuk kedua pipinya. jung sook pun tersenyum, ia kemudian memperlihatkan berkas-berkas kesehatan woojin.

"kurasa ini semua berkat komunikasinya dengan jihoon,  woojin kadi tambah semangat untuk menjalani kemo nya walaupun ia harus menahan sakit setiap harinya"

Jaehwan pun menangis bahagia, ia tidak tahu harus berkata apa-apa lagi.

"sudah-sudah hapus air matamu, woojin memberitahuku kalau dia ingin member lain tidak tahu apa yang sudah terjadi sebelumnya!!"

"lah kenapa? Member lain harus tau dok, mereka harus mengakui kalau apa yang terjadi pada woojin itu sungguh menyakitkan!! Karena mereka sudah memperilakukan woojin dengan tidak baik. Mereka harus menyesal dok!! "

"kau sayang woojin kan, kumohon hargai keputusan woojin!! Oyah aku tidak bisa lama-lama aku harus pulang karena ada pasien yang harus kau rawat, tolong sampaikan salamku pada woojin dan teman-temanmu ya aku pamit dulu "

"iya dok hati-hati di jalan ya"jaehwan menemani jung sook sampai dia menemukan taksi.

Sementara itu dikamar jihoon sekarang sudah ada woojim dan barang-barang woojin sudah ada ditempatnya seperti semula.

Woojin duduk diranjangnya ditemani minhyun dan jihoon.

"oyah woojin kau kemana saja selama ini? "tanya minhyun.

"aku ada di busan hyung"jawab woojin.

"busan?  Oh di rumah orang tuamu? "kata jihoon, woojin pun terdiam sejenak dan ia lalu mengangguk.

"ahhh~ maafkan hyung ya woojin-ah karena hyung sering berbicara kasar"

"tidak apa-apa hyung "

Minhyun lalu memeluk woojin layaknya anaknya sendiri.

Malam itu pun mereka mengadakan barbeque untuk merayakan kedatangan woojin.

Jihoon duduk bersebelahan dengan woojin dan itu membuat jihoon sendiri canggyng.

Daehwi lalu duduk di tengah-tengah untuk memisahkan jihoon dari woojin.

"ahhh hyung aku masih tidak menyangka kalau hyung ada disini, ini seperti mimpi"ucap daehwi. Woojin hanya tersenyum dan menangguk ia lalu melirik jihoon yang sedang mencuri-curi pandangan padanya.

Seseorang memerhatikan semua member yang sedang bahagia malam itu dan ia merasa benci melihatnya.

"hhhh~ mainanku ternyata sudah kembali. kalian tidak akan bahagia tunggu aku besok,  kalian harus menjalani permainanku selanjutnya"

Orang tersebut tersenyum evil di balik masker putihnya.

👉👉

Kira-kira mau sampai berapa eps ya bagusnya?

I'm Fine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang