Part 5

2K 188 6
                                    

Woojin dan hyungnya yang lain sudah berada di dorm, woojin lalu diantar jihoon ke kamarnya untuk istirahat sejenak. Sedangkan jihoon mengumpulkan member lain di luar asrama.

"jadi kenapa kita di kumpulkaan disini jihoon"tanya jisung membuka suara.

"tadi saat aku dan woojin di mobil,  dia bilang agar kita tidak bersikap dingin pada guanlin"jawab jihoon.

"tidak bersikap dingin bagaimana,  toh dia kan memang salah,  jadi ya apa salahnya kan kalau kita bersikap dingin seperti ini"ucap sungwoon.

"bukan begitu, tapi woojin takut jika kita menjauhi guanlin, bukankah dia maknae,  dia juga lan pendatang baru di korea"kata jihoon kini nada biacaranya hampir sama dengan woojin.

"aku masih belum setuju untuk berbicara dengan guanlin"kata daehwi.

"tapi daehwi, woojin bilang dia alam semakin sakit jika kita menjauhi guanlin,  dan itu akan membuatnya sangat bersalah sepanjang hidupnya"ucap jihoon.

Disisi lain woojin yang hendak masuk ke kamarnya, ia mendapatkan guanlin yang sedang tertidur di ranjangnya dengan keadaan membalikan badan.

"pasti kau sangat kesepian, maafkan aku guanlin.  Gara-gara aku, kamu jadi seperti ini, tapi tenang saja member lain takan menyakiti perasaanmu lagi"gumam woojin.

"lai guanlin ~"panggil woojin sambil menepuk punggung guanlin.

Guanlin dengan setengah sadar bangun lalu menatap sosok yang ada di hadapannya, ia pun mengucek matanya.

"ah Woojin hyung"kata guanlin yang langsung memeluknya.

"apa aku tidak bermimpi, woojin hyung sudah keluar dari rumah sakit.  Ah aku merindukan hyung.  Dan aku minta maaf"seketika guanlin menjadi murung.

Woojin pun tersenyum lalu duduk di atas ranjang guanlin.

"tenang hyung tidak apa-apa hyung sudah sehat dan jangan menyalahkan dirimu sepenuhnya, awalnya aku juga kaget tapi sudahlah jangan membahas masalah itu lagi,  yang terpenting kini aku sudah berkumpul di asrama lagi"jelas woojin.

"hyung terima kasih banyak, aku tadinya berpikir apa aku keluar saja dari~" woojin pun menghentikan ucapan guanlin.

"sudah-sudah jangan membahas masalah yang hanya membuatku berpikiran negatif"kata woojin.

Jihoon dan member lainnya pun datang lalu masuk ke kamar mereka masing-masing untuk sekedar merebahkan tubuh.

Woojin mengedipkan matanya pada jihoon.

"eh em..  Aaa gu-guanlin"ucap jihoon.

Guanlin yang sedang tiduran pun melirik jihoon sekilas.

"kenapa hyung"kata guanlin dengan nada bicara hati-hati.

"nanti malam kita ada barbeque, kau temani woojin ya nanti agar dia tidak terlalu banyak aktivitas"ucap jihoon.

"baik hyung"jawab guanlin.

Jihoon yang kini merasa menyesal karena waktu itu telah memarahinya kini dia merasakan bagimana disikapi dingin oleh orang lain. Guanlin yng kini menjadi sangat canggung dan ia hanya bisa bicara dengan woojin.

Malam itu mereka berkumpul di halaman belakang asrama. daehwi, daniel dan sungwoon sibuk memanggang daging sapi, sementara jinyoung dan jaehwan sibuk membuat ttaeboki.

Guanlin menjaga woojin di dekat halaman, guanlin masih sangat canggung karena hal itu,  ia pun menyibukan dirinya dengan bermain ponsel.

Jihoon sibuk menatap meja makan agar terlihat cantik.

Makanan pun telah siap,  semua member telah berkumpul dan akan segera makan.

"karena ini acara barbeque untuk menyambut woojin pulang dari rumah sakit,  kita doakan agar woojin sehat selalu dan kita tetap bersatu"ucap jihoon.

"dan aku harap tidak ada sikap dingin apapun diantar kita"kata woojin menambahkan.

Semua member pun mulai makan termasuk guanlin,  dia hanya makan sedikit lalu ijin masuk ke asrama dan tidak kembali lagi.

"kemana anak itu"ucap jaehwan.

"apa dia~"woojin pun menghentikan ucapan jaehwan.

"sudah hyung jangan memperpanas keadaan"kata woojin.

"biarkan guanlin menenangkan diri dulu"ucap minhyun.

Guanlin takut kehadirannya di sana akan membuat semua member tidak nyaman, ia masih belum bisa melupakan kesalahannya. Guanlin pun memilih untuk naik ke ranjangnya lalu menyelimuti dirinya.

"maafkan aku woojin hyung,  Tapi aku takut dengan hyung-hyung yang lain"gumam guanlin lalu ia pun tertidur.

•••

Woojin bangun dari tidurnya, ia memegang punggungnya yang terasa sakit.

"ah kurasa posisi tidurku tadi malam salah"katanya lalh ia pun pergi ke kamar mandi.

Guanlin yang dulu biasanya membangunkan jihoon kini mengabaikannya,  jihoon yang merasa perubahan guanlin pun merasa bersalah karena ia pertama kalinya memarahi guanlin.

"woojin hyung sedang apa? "tanya guanlin yang menyadari woojin berada membungkuk di wastaple.

Woojin pun membalikkan badan.

"aku baru sikat gigi guanlin"kata woojin sambil memerlihatkan gingsulnya.

"ah kukira hyung sedang apa"ucap guanlin.

Woojin pun pergi ke dapur lalu minum air,  dan Minhyun menghentikannya karena woojin minum air dingin sedangkan Suhu pagi ini sedang dingin.

"ah maafkan hyung woojin,  hyung lupa kemarin malah memasukan semua botol air minum ke pendingin. Nanti hyung keluarkan satu botol khusus untukmu ya"ucap minhyun.

"baiklah hyung"woojin pun lalu menuju ruang tengah dan duduk disana.

"sungguh membosankan berada di rumah sakit seharian dan kini tidak ada aktivitas di asrama"gumamnya.

"hyung~"Daehwi datang dari arah belakang woojin.

"ah kau mengagetkanku"ucap wooji.

"hehe mianhae"

"daehwi apa kita seharian ini akan diam di asrama?"tanya woojin.

"maksud hyung? "tanya daehwi balik, ia belum memahami perkataan hyungnya.

"maksud hyung, apa kita tidak akan keluar hari ini,  menurut ramalan cuaca hari ini akan cerah. Semenjak aku di rumah sakit aku kurang menghirup udara selain dilingkungan sana"kata woojin.

"betul juga,  bagaimana jika aku sekarang usulkan pada jisung hyung agar kita jalan-jalan hari ini"ucap Daehwi yang terlihat senang.

Daehwi pun pergi ke kamar jisung dan mengatakan bahwa woojin ingin pergi ke luar asrama.

Sedangkan itu woojin memurungkan wajahnya lalu menatap ke luar asrama.

"andai aku menjadi woojin yang dulu"

👉👉

I'm Fine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang