Part 18

1.4K 132 8
                                    

Jung sook sedang berjalan-jalan keluar dan ia menuju taman belakang karena ingin menghirup udara segar. Jung sook pun menarik napas sambil melihat langit yang cerah. Ia pun mendengar suara tangisan yang tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Seseorang menangis di atas rumput, jung sook pun langsung menghampirinya karena ia pikir orang tersebut terjatuh.

"Park Woojin~"ucap Jung sook, saat tahu ia adalah woojin.

Woojin pun memeluk jung sook sambil menangis di pelukannya.

"kenapa woojin kenapa?  Apa ada yang sakit?"tanya jung sook.

"hyung hikss...  Apa aku pembunuh hiks.. Apa aku yang telah membuat mereka jadi seperti  ini apa aku orang jahat,  apa a~"jung sook pun memotong ucapan woojin.

"kenapa? Kau jangan seperti sudah sudah, kau tidak jahat woojin itu hanya kecelakaan siapapun bisa terjadi jangan menyalahkan diri mu lagi ya"jung sook mengusap punggung woojin.

"jihoon bilang aku yang telah menyebabkan  supir meninggal dan membuat teman-temanku terluka karenaku huks..  Hiks.. "

Jung sook pun ikutan menangis karena  Woojin, ia tahu betapa beratnya menghadapi masalah seorang diri karena dulu dia juga pernah mengalami hal yang sama.

"woojin kita ke kamar dulu ya,  disini dingin.  Ayo~"jung sook pun membantu woojin untuk duduk di kursi roda.

"kau harus ingat tentang penyakitmu kau tidak ingin kan,  sesuatu terjadi padamu. Kaubtidak mau membuat teman-temanmu sedih dan khawatir bukan"ucap jung sook,  woojin oun mengangguk lalu menghapus air matanya.

Jung sook pun mendorong kursi roda woojin ke lantai 2, ia melihat woojin yang tertunduk.

"kau harus bersabar sedikit woojin, karena aku tahu kau itu orang yang kuat"

•••

guanlin berteriak kesakitan memegang pinggangnya,  jihoon yang bingung dan khawatir pun langsung memanggil dokter untuk memeriksa keadaan guanlin.

Jihoon pun langsung memanggil minhyun dan daniel ia takut hal yang tidak diinginkan terjadi pada guanlin.

"tenang jihoon kau jangan khawatir seperti itu"ucap daniel.

"tapi aku takut guanlin kenapa-napa hyung"jihoon pun gelisah,  ia tidak bisa diam dan berjalan mondar-mandir.

Dokter pun keluar dan memberitahu jihoon bahwa guanlin sudah diberi obat penenang untuk mengurangi rasa sakitnya.

"jihoon apa kau tidak mau pulang dulu"

"ah aku akan tidur disini lagi untuk menjaga guanlin hyung"ucap jihoon.

"apa tidak sebaiknya jisung hyung dan sungwoon hyung saja. Ayolah jihoon kau perlu istirahat dulu,  besok pagi kita kemari lagi"kata daniel yang terus membujuk jihoon.

"tapi hyung~"

"ayo~ kau perlu Istirahat dulu aku sudah menghubungi jisung hyung dan mereka sedang dalam perjalanan kemari"

Jihoon pun terpaksa pulang dahulu. Ia melihat woojin sedang bersama seorang dokter di sebuah ruangan. Jihoon pun mengamati apa yang dokter itu bicarakan tapi daniel menarik lengan jihoon sehingga ia tidak bisa mendengar apa yang Dokter katakan.

"woojin, aku tahu ini sangat berat untuk aku katakan, tapi~"woojin pun langsung memotong ucapan jung sook.

"hyung bantu aku, setidaknya aku sudah normal kembali tanpa member lain tahu kalau aku punya penyakit leukimia"

"tapi kalau mereka tidak tahu,  mereka akan terua mengganggumu"ucap jung sook.

"aku bisa menghadapi mereka tapi tolong jangan katakan ini pada mereka, bukankah stadium 2 itu masih ada harapan? "tanya woojin. Jung sook pun terdiam,  ia tidak sanggup mengatakan bahwa kankernya sudah stadium 3.

I'm Fine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang