Part 22

1.5K 128 13
                                    

jaehwan menggerakan kursi rodanya sendiri dan pergi ke kamarnya, benar saja kasur woojin tidak ada diranjangnya begitu juga bajunya yang sudah kosong di lemari. ingin sekali jaehwan marah tapi saat ini ia ingin melihat apa yang akan dilakukan mereka nanti jadi jaehwan akan menunggu waktu yang tepat.

"jaehwan kau mau istirahat?"tanya minhyun, jaehwan hanya mengangguk.

"yasudah kau tidur di kasur hyung dulu ya, ranjangmu kan di atas nanti kau susah turun, sini hyung bantu"minhyun pun menyelimuti jaehwan lalu meninggalkannya.

"kemana jaehwan hyung?"tanya guanlin.

"dia istirahat dulu, nanti kan malam kita ada bbq"ucap minhyun.

sementara itu woojin yang berada di lantai atas sedang memeluk bantal sambil berharap rasa sakitnya lekas normal kembali. saat jihoon mendorongnya tadi ia merasa sesuatu sakit di kepalanya.

jihoon pun menaiki tangga menuju woojin.

"yaaakk~"panggil jihoon dingin. woojin pun menoleh.

"nanti malam kita akan bbq, karena ini menyambut jaehwan hyung kau harus ikut juga. sebenarnya ini sih terpaksa mengajakmu tapi minhyun hyung kasihan pada jaehwan hyung. dan satu lagi jangan kau membuat ulah nanti"ucap jihoon ia pun turun tangga kembali.

woojin hanya mengangguk antara senang dan tidak. senang karena jihoon mengajaknya dan sedih karena ia tidak mungkin ikut makan bbq, berhubung jung sook memperingati woojin untuk tidak makan daging dulu, karena kondisi woojin belum memungkinkan.

"aishhhh~ alasan apa yang harus aku katakan nanti"woojin meremas kepalanya.

malam itu pun mereka ke halaman belakang dan sudah menyiapkan tenda beserta daging yang akan dipanggang. jaehwan mendekati woojin yang sedang menyendiri.

"woojin~"panggil jaehwan sambil tersenyum lebar.

"ahhh~ hyung, kau tidak menaiki kursi roda lagi?"

"aku sudah kuat berjalan dan tidak mau memakai kursi roda lagi, aku tidak ingin terlihat lemah"

"aku senang karena hyung sudah terlihat sehat, aku harap hyung dan dongsaeng yang lain juga sehat dan tidak pernah sakit lagi"ucap woojin, jaehwan pun tertawa.

"haha lagi pula siapa yang mau sakit"ucap jaehwan, woojin pun tersenyum.

jihoon melihat woojin yang sedang bersama jaehwan, entah apa yang dipikirkan jihoon ia pun memalingkan pandangan lalu menghampiri guanlin.

"yakkk~ jaehwan kemarilah, kita makan"teriak ong.

"ayo woojin kita makan dulu"jaehwan pun langsung menarik lengan woojin.

jaehwan mengambilkan 3 potong daging untuk woojin, tapi woojin hanya memakan nasinya saja.

"woojin kenapa kau tidak memakan dagingnya, bukankah kau suka?"tanya jaehwan.

"bukan begitu hyung, aku sedang tidak ada selera makan daging"jawab woojin.

"tapi woojin~"ucapan jaehwan terpotong oleh jisung.

"sudahlah kalau dia tidak mau, untung juga kan dagingnya untuk kita"ucap jisung.

woojin pun memakan nasinya sampai habis lalu berdiri.

"ahh~ hyung aku masuk duluan ya"woojin pun pergi sambil membawa piring kotornya, jaehwan pun mulai aneh dengan sikap woojin, ia ingat sewaktu di jepang juga woojin menolak memakan daging padahal sebelum-sebelumnya woojin paling doyan dengan daging.

"ah aku lupa menanyakan soal aku melihat woojin di rumah sakit wakti itu.  Apa ini ada hubungannya,  aku juga melihat akhir-akhir ini woojin sering memakai baju yang longgar dan kebesaran"

I'm Fine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang