Daniel yang hendak masuk ke kamar mandi terhenti setelah melihat woojin, dan membuat woojin sendiri terkejut.
"woojin~?"ucap daniel.
Dengan secepat mungkin woojin membasuh hidungnya, tapi sayang daniel sudah terlanjur melihat darah yang mengalir di wastaple.
"kau kenapa woojin? "nada bicara daniel mulai menujukan kalau dia khawatir melihat woojin.
"aku hanya mimisan hyung! Ini karena aku kemarin banyak makan-makanan pedas! "jawab woojin.
"hhh~ hyung aku duluan ya~"karena woojin takut akan di tanya-tanya lagi ia pun bergegas pergi.
"tapi sebelum-sebelumnya woojin kan sangat kuat dengan pedas dan aku baru pertama kali melihatnya seperti itu"batin daniel.
Daniel sudah kenal woojin sejak mereka ikut sekolah dance di busan, dan daniel cukup tahu sedikit tentang woojin.
"ahh~ sudahlah aku lemah dalam biologi jadi sebaiknya aku tidak memikirkannya! "
Woojin tidak sengaja menyenggol bahu jihoon, dan membuat sandwich yang ia pegang terjatuh.
"YAKKK~ kalau jalan pake mata!! "jihoon kembali mengambil sandwichnya.
"aku jalan pake kaki jihoon~!"
"kau sengaja menyenggolku kan?? "
"maaf jihoon aku sedang tidak ingin banyak bicara"woojin pun pergi meninggalkan jihoon.
"ckkkk~ dasar tidak bertanggung jawab, seharusnya dia membuatkanku sandwich yang baru!! "
Woojin pergi ke kamarnya dan langsung mengambil jaket, ia sengaja tidak membawa ponselnya agar hyungnya tidak bisa melacaknya.
"pokoknya aku harus menemui jung sook hyung!! "batin woojin.
Sementara itu jisung sedang menerima panggilan dari managernya, dan mereka besok harus berkumpul di kantor agensinya.
"kurasa ini tentang jadwal comeback kita iya kan hyung ?"kata sungwoon memastikan kalau ucapannya itu benar.
"iya kurasa begitu, beritahu member lain ya, aku mau tidur kepalaku pusing sekali"jisung pun kembali ke kamarnya.
•••
"hyung~"sapa woojin masuk ke ruangan jung sook.
"ehh woojin-ah, apa kabarmu? "tanya jung sook, ia terlihat senng karena woojin mengunjunginya.
"entahlah hyung rasanya aku tidak terlihat baik! "jawab woojin.
Jung sook mengerutkan dahi, lalu meraih lengan woojin dan mengecek urat di pergelangan tangannya.
"woojin-ah kau harus di periksa lagi!! "
"maksud hyung? "
Jung sook tidak berkata apa-apa lagi dan membawa woojin untuk mengecek darahnya.
Jung sook sendiri sedikit takut jika hal yang tidak diinginkan terjadi.
•••
"Jaehwan hyung apa kau melihat woojin hyung? "tanya daehwi.
"tidak, aku kira woojin bersamamu~"
"tidak hyung~ aku khawatir dia akan pergi lagi!!"
"kalau woojin pergi pasti dia membawa ponselnya"jaehwan menujuk ponsel woojin yang tergeletak diatas kasurnya.
"mungkin woojin sedang pergi keluar sebentar "
"iya hyung kuharap woojin hyung hanya keluar sebentar saja"
sementara itu jihoon baru saja melihat samuel melewati asramanya dan itu membuat jihoon mengerutkan dahinya.
"kenapa dia tidak mampir dulu, biasanya setiap samuel melewati asramaku dia selalu mampir untuk sekedar menyapa"
Jihoon mengamati gerak-gerik samuel lewat CCTV yang mengarahkan ke jalan.
"ngapain samuel disana"
Jihoon dibuat bingung karena ia melihat samuel menyelinap ke semak-semak.
•••
Jung sook mengmbil hasil tes darah woojin dan seketika jung sook pun menangis.
"apa yang harus aku katakan padanya? "jung sook memegang erat filenya.
"hyung~"woojin masuk ruangan jung sook dengan ceria, dengan cepat ia menyembunyikan filenya tapi sayang woojin sudah terlanjur melihatnya.
"apa itu hasil tesnya? Bagaimana hasilnya? Aku tidak apa-apa kan? "tanya woojin. Jung sook tidak menjawab ia hanya memandang woojin.
"hyung bagaimana hasilnya? "tanya woojij sekali lagi, tapi tetap tidak ada jawaban jung sook.
Woojin pun mengambil file yang di sembunyikan jung sook dan membacanya.
"woojin itu~ itu~ begini "jung sook sulit menjelaskan karena woojin sudah menangis duluan.
👉👉