"H-hyung~ Hyung kenapa? "tanya woojin, tapi minhyun semakin mempererat pelukannya sampai woojin terbatuk.
"ohh~ maafkan hyung woojin-ah"minhyun melepaskan pelukannya.
"ekhemm~"jihoon sudah berdiri cukup lama di depan kamarnya karena minhyun menghalangi langkahnya masuk.
Minhyun lalu merangkul woojin dan duduk di ranjang minhyun.
"hyung kenapa? "tanya woojin, jaehwan pun masuk dan duduk di ranjang woojin.
"hyung juga sekarang sudah tahu, sama seperti jinyoung dan daehwi"ucap minhyun yang kembali memeluk woojin, jihoon hanya bisa melirik dengan tatapan sinis.
"hah! H-hyung. Apa jaehwan hyung yang~"woojin melirik jaehwan, dan jaehwan menangguk pelan.
"ckkkk~ perkumpulan orang aneh"ucap jihoon.
"yakkk~ kau tidak sopan pada hyungmu~"
Jihoon tidak mempedulikan ucapan minhyun dan ia pergi keluar kamar.
"aish~ anak itu semakin tidak sopan"keluh minhyun.
"sudahlah hyung tidak penting juga memikirkannya "ucap jaehwan.
"woojin-ah hyung minta maaf ya kalau selama ini hyung selalu membuatmu sedih dan sakit hati karena ucapan hyung"
Woojin tersenyum memperlihatkan gigi gingsulnya.
"tidak apa-apa hyung toh perlahan-lahan juga nanti pasti akan terungkap, aku hanya perlu waktu untuk membicarakannya jika orang tersebut sudah benar-benar kupercayai!! "
Minhyun mengelus rambut kepala woojin dan ia mendapatkan beberapa helai rambut woojin yang rontok.
"rambutmu rontok woojin-ah? "tanya minhyun sambil memperlihatkan beberapa helai rambut di tangannya.
"itu karena efek kemo, sebenarnya rambutku sedang dalam penumbuhan dan memang masih ada helaian rambut yang rontok!! "jelas woojin.
"ohhh~ hyung tidak bisa bayangkan melihat kepalamu yang botak hehe~"minhyun kembali mengelus rambut woojin dengan lembut.
Malam itu guanlin dan jihoon sedang berjaga di depan layar monitor.
"guanlin-ah sebentar ya hyung mau membuat teh dulu"
"buatkan untukku juga hyung "
"iyaaa~"
Jihoon lalu pergi ke dapur dan melihat woojin sedang duduk disana.
"yakkk~ kau kenapa masih disini kau seharusnya di kamar! "ucap jihoon.
"memangnya kenapa? Toh apa masalah buatmu? Apa aku mengganggumu? "
"kau pasti sedang merencanakan rencana untuk kejahatan selanjutnya kan!! "tuduh jihoon.
"jihoon apakah ini kamu? Kenapa kau seperti bukan jihoon yang kukenal??? "
Jihoon memutar bola matanya, lalu ia melipatkan tangan sambil menatap woojin.
"aku sudah cukup dibohongi dengan sikap so baikmu itu woojin, aku kira kau itu tidak seperti apa yang aku pikirkan. Tapi ternyata kau itu mun*fik woojin!!? "
"hhh~ kau terlalu membesarkan emosimu jihoon!! Apa kau tidak sadar, kita sudah beberapa kali bermasalah seperti ini, dan itu bukan 1 atau 2 hari tapi berminggu-minggu. Apa kau tidak lelah? Aku sendiri malah sudah muak dengan tingkahmu itu kau bahkan tidak ingat perjanjian yang kau janjikan sebelumnya!! "jelas woojin, ia pun bangkit dari kursi dan pergi ke kamar.
Jihoon menghela nafas sambil mengepalkan tangannya.
Woojin membuka buku hariannya, masih membayangkan sikap jihoon yang sudah berubah itu.
"ketika kepercayaan dirusak dan tidak bisa ditambal lagi, apa dia akan terus seperti itu. Sejujurnya aku merasa sangat bodoh karena mempertahankan sesuatu yang terus-menerus menyakitiku"
"aku tidak tahu kamu menyesal atau tidak pernah berteman denganku, tapi jujur saja aku sangat menyesal karena telah membuat banyak kenangan bersamamu jihoon!! "
"aku ingin kita kembali kemasa perkenalan kita, tapi sayangnya waktu tidak bisa diputar walaupun hanya sekedar mimpi "
"rasa sesal yang aku punya dalam hidup adalah ketika aku menyembunyikan sesuatu yang seharusnya aku tidak sembunyikan. Tapi aku juga takut jika ini hanya akan membuatmu beban saja!! "
Woojin selesai menulis hariannya, ia pun menutup bukunya dan meletakannya ke dalam bantal, baru ia bisa tidur. Baginya menulis sesuatu hal di buku harian membuatnya bisa menenangkan diri tanpa harus bercerita pada orang lain.
👉👉
.
.
.
[...]Besok senin omg...
Besok ngampus :( males bgt sumpah sebenarnya masih pengen liburan mengurung diri di kamar:(
.
.
![](https://img.wattpad.com/cover/141906950-288-k716946.jpg)