Woojin pun tanpa pikir panjang lagi pergi ke rumah sakit untuk menemui jung sook karena ia baru ingat obatnya telah habis.
Jaehwan melihat woojin menaiki taksi ia pun curiga dan langsung mengikuti woojin.
"loh ngapain woojin ke rumah sakit? Apa dia mau menjenguk guanlin"pikir jaehwan.
Woojin masuk ke ruangan jung sook tanpa meberitahumya terlebih dahulu.
"ehh woojin kenapa kau tidak memberitahuku kalau mau kemari?"tanya jung sook.
"hyung obatku sudah habis"
"ah obatmu, sebentar ya hyung ambilkan obatmu dulu"
"hyung~"panggil woojin.
"ada apa lagi woojin, apa kau merasa ada gejala lain? "
"dok kenapa akhir-akhir ini hidungku sering mengeluarkan darah, bahkan dimalam hari kepala sangat sakit sekali sampai aku tidak tahan merasakannya"keluh woojin.
"2 hari lagi hyung ada seminar di luar negeri dan hyung akan membicarakan tentang kemoterapi. Jadi sabar sebentar ya"
"iya hyung aku akan tetap menunggu"
Woojin menyimpan botol obat tersebut disakunya.
"ah hyung titip salam buat dokter yoon bin ya aku tidak bisa lama-lama disini"
"baiklah jaga kesehatan ya"
Woojin pun keluar dari ruangan jung sook, ia mengamati situasi lorong sebelum pergi.
"aman-aman"woojin pun baru bisa pergi dari rumah sakit.
Seseorang memegang bahu woojin dan itu Mengagetkannya. Woojin pun membalikan badan.
"eh hyung? "woojin terkejut karena jaehwan ada disana.
"sedang apa disini woojin-ah?"tanya jaehwan.
"aku-aku tadi hanya ingin berkunjung, iya berkunjung "ucap woojin dengan gugup.
"oh, kau mau pulang kan. Ayo pulang dengan hyung"
"kau berbohong ya woojin, padahal aku selagi menunggumu, aku dari tadi ada di kamar guanlin"
Jaehwan melirik woojin yang sedang memandang jalanan di balik jendela mobil.
Setelah sampai di asrama woojin mengambil botolnya dan menuangkan air. Sedangkan jaehwan sedang duduk di kursi sebelah jihoon.
"dari mana saja hyung? "tanya jihoon.
"menengok guanlin"jawab jaehwan.
"apa hyung mengajaknya juga? "
"tidak, hyung hanya berpapasan saja laku pulang bersama"ucap jaehwan.
"kirain~"jihoon pun kembali fokus pada tontonannya.
Jaehwan menyusul woojin yang baru saja naik tangga.
"kenapa hyung mengikutiku?"
"ahh memang tidak boleh ya"
"bukan begitu hyung, boleh ko hyung"
Woojin pun menyimpan botol minumnya dekat jendela. Jaehwan menatap woojim sehingga membuat woojin tidak nyaman.
"woojin~"panggil jaehwan yang langsung memegang wajah woojin.
"ada apa jaehwan hyung?"woojin terkejut karena jaehwan memegang wajahnya.
"hidungmu kenapa berdarah, apa kau mimisan? "jaehwan lalu membuka jaketnya untuk menjadikan lap.
