"jarang sekali aku memintanya untuk bernyanyi, tapi entah kenapa rasanya aku ingin mendengar suaranya sebelum aku tidur. Jihoon sedang bernyanyi sekarang, aku senang karena ia menuruti keinginanku. Andai saja aku masih punya waktu lebih lama lagi, aku ingin menghabiskan waktuku bersama mereka, paling tidak 1 jam sebelum aku pergi.
Entah kenapa aku mulai mengantuk, tapi nyanyian jihoon belum selesai dan aku harus memuji suaranya. Rasa kantukku semakin berat. Apa aku tidur duluan saja? Tapi rasanya aku ingin menyapa mereka dulu sebelum aku tidur! Tapi ini kan sudah malam. Rasa kantuk ini semakin lama semakin berat dan mulai hitam.... Gelap!!!""Woojin apa kau tidak ingat hari ini hari apa.. Kumohon bangunlah. Kau bahkan belum mengucapkan selamat ulang tahun padaku. Apa ini hadiahnya? Ini tidak lucu woojin-ah, woojin-ah ayo bangun. kumohon bangunnnnnnnn~"air mata jihoon mulai membasahi baju woojin.
Dan yang lainnya hanya bisa pasrah dengan keadaan pagi itu, seolah-olah pagi itu adalah mimpi buruk mereka.
***
Hari itu pun woojin dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan sudah tiada. Dengan perasaan sedih mereka masih belum merelakan kepergian woojin. Secara woojin pergi tanpa berpamitan pada mereka.
Woojin sudah tiada dan tidak ada lagi nama Park Woojin, yang ada hanyalah kenangan-kenangan kecil tentang anak laki-laki yang selalu bersemangat.
Sore itu juga dimana tubuh woojin di bawa ke tempat peristirahatan terakhir. Dibawah tanah merah dan ditemani rintihan air hujan, langit berkata kalau ia juga turut merasa sedih dengan kepergiannya woojin.
Taburan bunga memenuhi tumpukan tanah, dengan nisan tertancap nama Park Woojin 2-11-1999🔜29-05-2018.
Seseorang yang masih belum menyangka kepergian woojin adalah jihoon, ia masih belum percaya kalau woojin pergi tepat pada hari ulang tahunnya.
Ini seperti hari ulang tahun terburukku!!
10 orang mengelilingi tanah yang sudah ditaburi bunga. Mata Mereka sudah merah karena sedari pagi menangis. Beberapa fans woojin ada disana, mereka hanya bisa berdoa yang terbaik agar woojin tenang disana.
"kamu terlalu cepat pergi meninggalkan kami"ucap jisung dibawah rintihan hujan.
Satu-persatu dari mereka mulai meninggalkan tempat tersebut hanya ada satu orang yaitu, Jihoon.
Jihoon membiarkan dirinya basah karena air hujan, ia berlutut sambil menahan tangisnya. Hujan pun semakin besar seakan mereka juga ikut menangis.
"woojin-ah maafkan aku, maafkan aku. Karena aku tidak bisa menemanimu saat sakit, maafkan aku karena aku tidak bisa disisimu saat aku sedih, maafkan aku karena aku terlalu egois dan berburuk sangka terhadapmu, maafkan aku, aku menyesal... Hiks. Hikss... "jihoon meremas tanah dihadapannya yang sudah berlumpur.
"aku terlalu telat mengetahui kebenaran. Maafkan aku woojin, maafkan akuuuuu~"jihoon pun menangis semakin keras kembali dibawah guyuran hujan.
•
•
•Sudah 2 hari mereka ditinggal pergi oleh woojin. Suasana asrama mereka semakin sepi, tidak ada lagi si semangat park woojin, dan tudak ada lagi hal konyol yang biasa ia lakukan setiap pagi.
Baejin dan daehwi yang terus-menerus menangis dan tidak mau makan. sungwoon dan daniel yang terus melamun menatap foto kebersamaan mereka. Ong sedang menonton televisi sambil menangis, padahal acara tersebut adalah acara komedi. Jaehwan memainkan gitarnya sambil menangis di depan foto woojin. jisung sudah beberapa kali membuang makanan karena masakan yang ia masak gosong. Terutama minhyun yang sedari tadi hanya menatap ke arah luar jendela, ia terlalu berharap kalau woojin akan pulang.
Diantara mereka tidak ada yang berbicara, hanya ada suara hujan diluar. Semenjak woojin tiada memang akhir-akhir itu selalu mendung dan turun hujan.
Jihoon sudah beberapa jam diam di luar asrama, ia menolak saat daniel menyuruhnya masuk.
Guanlin baru saja selesai menelepon dengan orang tuanya, ia melihat dibawah tumpukan baju woojin ada sebuah kantong berisinya kotak. Dan disana tertata untuk Park Jihoon.
Guanlin keluar asrama dan mencari jihoon. "Jihoon Hyung? "panggil guanlin, jihoon terus menatap ke kursi halaman belakang tanpa membalas sahutan guanlin.
"hyung ada sesuatu yang harus hyung lihat"kata guanlin. Tapi jihoon tetap dengan pendiriannya.
"kurasa woojin hyung meninggalkan sesuatu untuk hyung "kini ucapan guanlin berhasil membuat jihoon menoleh.
"ada sebuah kantong berisi kotak, dan itu untuk hyung"
"dimana ?"tanya jihoon pelan.
"aku menaruhnya di atas ranjang hyung"
"baiklah"jihoon pun pergi ke kamarnya dan melihat ada sebuah kantong berwarna biru dan didalamnya ada kotak yang cukuo besar berwarna kuning keemasan. Perlahan jihoon membuka isi kotak tersebut.
Ada sebuah foto foto dengan bingkai berwarna putih, foto tersebut adalah foto ia dan woojin, ternyata woojin mengumpulkan beberapa foto dirinya dengan jihoon. bahkan jihoon hampir lupa kapan foto tersebut diambil.
Sebuah surat terjatuh dipinggir kaki jihoon, ia pun membukanya dengan hati-hati. Dengan tenang jihoon pun membacanya.
"SELAMAT ULANG TAHUN PARK JIHOON 🎈.
aih kau sudah dewasa sekarang, kuharap kau tidak akan pernah menangis lagi. Walaupun ada hal yang sedih tapi kau harus tetap tersenyum, dan lupakan soal kesedihanmu lalu berpikirlah tentang hal yang membuatmu menyenangkan.
Aku sengaja membuat surat ini lebih dulu, karena aku tidak tahu sampai kapan aku bertahan dan aku takut jika kelak aku tidak sadar.
Sebenarnya aku benci mengatakan ini, aku tadinya mau berhenti saja jadi member w1, tapi aku bingung aku harus pergi kemana secara aku sudah tidak mempunyai keluarga. Dan kalian adalah satu-satunya keluarga yang aku punya.
Andai saja waktu masih bisa diputar kebelakang. Aku ingin lebih lama lagi bersama kalian.
Jangan lupa jaga terus guanlin. Karena sebagian kecil ada organku disana. :)
Terima kasih karena sudah mau jadi sahabatku. Dan terima kasih juga kalian sudah mau menganggapku sebagai keluarga.
=park woojin 💐 "Jihoon menggenggam sebuah kalung yang pernah ia berikan dulu pada woojin. Dan kini ada ditangannya kembali. Tangannya pun bergetar.
Jihoon memeluk foto bingkai tersebut, ia merasa dirinya seperti bangunan yang runtuh.
"Maafkan aku woojin-ah, maafkan aku woojin-ah.. Hiks.. Hiks... Maafkan aku... "jihoon menangis sejadi-jadinya sambil bersujud.
Langit mulai cerah dan kupu-kupu berwarna biru masuk ke kamarnya. Seakan ia ingin menenangkan kesedihan jihoon
THE END
.
..
.
.HAIIIII...
MAAFKAN AUTHOR MUNGKIN CERITANYA KURANG MEMUASKAN DAN FEEL NYA GA DAPET... TAPI MAKASIH YA YANG UDAH DARI AWAL SAMPAI AKHIR BACA DAN VOMENT FF AUTHOR. WALAUPUN CERITANYA GAJE DAN BANYAK BANGET PART NYA.....(maafkan yaaa~ ini cuma ff biasa dan bukan menistakan para anggota w1. Secara woojin juga bias author:') jangan dihayati aja ya wkkk)..
Bye bye...
Dasi mannan 😊😊😊
Author bakal lanjut di ff yang GOODBYE tapi ga full member dan itu menceritakan tentang Jihoon yang.............................
.
.
.
.#makasih:(
![](https://img.wattpad.com/cover/141906950-288-k716946.jpg)