Yang Kinara Bautista lakukan hanya menghabiskan uang papa yang tidak ada habisnya. Ia bisa membeli apapun, kecuali membeli janji mama yang pernah berjanji untuk kembali. Kinara merasa tidak berguna, hingga anak laki-laki bernama Gibran Fedelin membe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌿🌿🌿
Hidangan di atas meja menimbulkan aroma sedap sehingga siapa saja yang menciumnya akan merasa lapar. Arga bersama keluarganya mengelilingi meja makan. Telah terhidang telur dadar kornet, ayam kecap, bihun goreng dan cah kangkung. Racikan ibu memang yang terbaik dari semua ibu di dunia ini. Ayah memimpin doa, gerakan itu di ikuti oleh anggota keluarga.
Kiki, kakak sulung Arga menyantap telur dadar kornet dengan hikmat. Aysa, kakak kedua Arga menyendokkan bihun goreng pertama kali. Ibu sibuk menuangkan air. Ayah sibuk menggoda ibu. Arga sibuk memindahkan tiga potong ayam kecap ke dalam piringnya.
"Lo suka banget sama ayam ya Dek?" sela Kiki membuat Arga menatapnya sesaat.
Arga menggangguk.
"Pantes muka lo mirip ayam."
Arga mengubris.
"Aa' sukanya sama anjing kan? Pantes muka lo mirip anjing."
Ibu selalu menjadi pelerai.
"Dedek, mulutnya kasar ya."
Arga memberikan senyum manis, memeluk lengan ibu.
"Jangan baper dong Bu, Dedek kan cuma becanda."
Ayah si pecemburu itu menyentil lengan Arga, memberi peringatan supaya menjaga jarak dengan ibu.
"Jangan pegeng-pengang, ini istri Ayah," ucapnya berlagak.
Arga memasukkan nasi ke dalam mulutnya hingga terisi penuh sambil memgangkat salah satunya ke atas. Memandang ayah dengan remeh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hilih, dasar keluarga baper."
Aysa mengalihkan topik.
"Lo, udah putus dari Aza Dek?" tanyanya.
Arga terdiam sesaat. Mengingat Aza selalu main ke rumah, ia yang sopan membuatnya dapat berhubungan baik dengan keluarganya. Seluruh anggota keluarganya menyukai Aza. Sejak 6 bulan berlalu, sejak di hari ulang tahun Arga yang ke 17, sejak Aza mengatakan kata-kata yang membuat hati Arga luluh lantak, gadis itu tidak pernah lagi mengijakkan kaki. Ia benar-benar ingin mengakhiri semuanya, termasuk hubungan dengan keluarga Arga.
