Berdamai

823 102 1
                                    

🎶I hear your voice—Lionel Richie

🎶I hear your voice—Lionel Richie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌿🌿🌿

Dari rumah Kinara sudah berniat untuk menjaga mood hari ini untuk tetap bagus. Karena dengan suasana hati yang baik ia dapat menjalani proses pembelajaran dengan baik pula. Akhir-akhir ini ia sering mengalami mood swing, tentu dengan berbagai alasan, salah satunya Arga si pembawa sial itu. Lupakan soal Arga, Kinara akan berfikir positif supaya tidak terlalu membencinya. Mungkin Arga memang sengaja diciptakaan Tuhan sebagai jelmaan setan yang menggoda manusia. Tugas manusia adalah bersabar dan berdoa sebanyak-banyaknya supaya tidak terkena godaan setan yang terkutuk.

Kinara mematikan mesin mobilnya setelah ia sampai di parkiran sekolah. Matahari terbit dengan ceria, jadi ia juga harus memasang wajah ceria juga. Ia mengambil tas, menyampirkannya di sebelah bahu kanan lalu keluar dari mobil.

"Selamat pagi Babu!"

Panjang umur, baru dipikirkan orangnya langsung nongol di hadapan. Kebiasaan laki-laki itu nyengir lebar dengan wajah sok tampan. Bolehlah, ia memang memiliki wajah tampan. Tapi hanya standar ketampanan biasa, bukan tampan yang sampai membuat cewek-cewek akan meleleh seperti lilin. Kinara sudah bosan. Tidak di kelas, dan sekarang di parkir mereka juga bertemu.

"Liat deh Bu kendaraan kita aja deketan apalagi perasaan kita nih."

"Apaan sih, sok akrab lo."

Kinara yakin Arga pasti sengaja memarkirkan motornya di samping mobil Kinara. Masih banyak tempat yang kosong, dan tempat parkir kendaraan roda dua bukan di sini, tetapi dipisahkan dengan jarak yang lumayan jauh. Kinara tidak merasa aneh karena ia sudah tahu bahwa bagi Arga peraturan diciptakan untuk dilanggar.

"Nama mobil lo siapa Bu, nama motor gue Prily nih, btw."

Yang Kinara tidak bisa terima Arga masih bisa sok asik seperti ini, sedang kemarin ia menyebut Kinara seorang munafik. Ia seolah-olah lupa bahwa kemarin ia telah bicara kasar pada Kinara. Ia melupakan bahwa mereka tidak memiliki interaksi yang positif sejak awal bertemu. Kinara berjalan lebih dulu, bersiap untuk meninggalkan Arga yang terus mengoceh. Tetapi sebelum niatnya terlaksana, kegilaan Arga kumat.

"Babu, ini ada vidio orang lagi ganti baju. Mau liat nggak?" tanyanya sambil mengangkat ponselnya ke udara dengan memasang wajah menyeleh.

Kinara berbalik pandang, mood yang telah ia atur sedemikian rupa menjadi amburadul. Ia tidak bisa bersabar lagi. Segala sesuatu punya batas dan Arga sudah melewati batas itu, Kinara tidak ingin laki-laki itu menguasai dirinya dan main perintah seenak jidat seperti kemarin. Kali ini Kinara tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Sudah cukup kemarin Arga mempermalukannnya di depan Bu Atika. Sudah cukup kemarin ia menjadi Babu untuk si Bubu.  Kinara berjalan dengan langkah cepat ke arah Arga, lalu menempelengnya dengan seluruh tenaga yang ia punya sampai Arga ambruk ke tanah. Membuat orang-orang yang lewat di sana berhenti sejenak, menutup mulut agar tidak kelepasan tertawa.

KinarArga (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang