Mencari Jawaban

571 71 1
                                    

🎶Juokse beibi Juokse— Anna Puu

🎶Juokse beibi Juokse— Anna Puu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌿🌿🌿

Hari sesudah lusa adalah tulat dan itu adalah hari yang telah dinanti Kinara dari kejadian tidak menyenangkan kemarin. Bertepatan pada tanggal 12 Desember, merupakan hari kelahiran seorang gadis cantik bernama Nadia Syafira. Kinara memakai pakaian terbaiknya, ia mengepang rambutnya dengan model side braid. Ia berdiri di hadapan cermin, dengan cepat waktu sudah berlalu sepuluh tahun dan ia tumbuh menjadi gadis asing yang berusaha mencari jati dirinya sendiri.

Kinara bingung berada di pilihan harus senang atau sedih. Sesaat lagi ia akan bertemu dengan dua orang yang telah ia nanti yang nyatanya tidak menantikan kehadirannya. Akan tetepi Kinara hanya butuh jawaban, ia lelah berada dalam pilihan ganda yang tidak punya jawaban.

"Ayang, aku udah sampe. Turun Yang!"

Kinara membaca pesan dari jendela notifikasi ponselnya ketika bergetar dan menyala. Ia hanya menjawab dengan ketikan singkat.

"Oke."

Suara hak sepatu arialle strappy heels bertubrukan dengan tangga yang Kinara turuni. Dari atas ia tersenyum melihat kedekatan Papa dan Arga, mereka sedang mengobrol-mengobrol dengan topik olahraga dan program TV favorit. Meski sudah berbincang lewat vidio call, namun itu adalah pertemuan pertama mereka dan Arga langsung bisa mengambil hati Papa secepat itu.

"Ehem, aku di sini!" Kinara berdehem ketika dua orang itu tidak menyadari kehadirannya. Lalu dua laki-laki yang Kinara cintai itu meliriknya, melihat penampilannya dari ujung rambut sampai kaki hingga mereka berdecak kagum.

"Eh, anak Papa. Cantik banget kamu sayang!" puji Papa kepadanya.

"Iya ya Om, produk Om memang berkualitas," sambung Arga dan Wira hanya tertawa renyah.

"Oh iya, kata Arga kalian mau pergi pesta ulang tahun. Siapa memang yang ulang tahun?"

Kinara terdiam. Mana mungkin ia menjawab bahwa yang ulang tahun itu adalah anak kandung Papa sendiri. Mana mungkin Kinara ceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Tangan Kinara berkeringat dan Arga langsung menggenggamnya, mengambil alih jawabannya.

"Ultah temen sekolah Om."

Wira mengangguk-angguk. "Siapa namanya? Siapa tau Om kenal, kan," lanjutnya makin membuat Kinara kebingungan.

"Nggak mungkin Om, Om mana tau. Maaf ya tapi Om bukan circel kita."

Kinara melotot. Kurang ajar, bisa-bisanya Arga bicara pada Papa seperti itu.

"Becanda Om."

Untung Papa udah keburu suka sama Arga, jadi walau Arga asal nyeletuk begitu akan dimaklumi saja sama Papa.

"Ya udah, kalian pulangnya jangan kemaleman, " pesan Papa diangguki oleh Kinara dan Arga.

"Jaga Kinar baik-baik ya Ga!" serunya sembari menepuk pundak Arga.

KinarArga (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang