🎶Playlist: Heather X Eyes Blue Lofi Remix.
🌿🌿🌿
Mutasi ke SMA Harapan Bangsa tidak semudah yang dibayangkan, apalagi sekolah lama Arga adalah sekolah negeri yang dikelola oleh pemerintah sementara sekolahnya yang baru merupakan sekolah swasta yang dikelola oleh yayasan pribadi. Banyak dokumen yang harus ia siapkan untuk melengkapi persyaratan mutasi siswa, selain itu ia harus mengurus berkas-berkas ke SMA Cahaya Pratama. Untung Arga mempunyai Ibu pegawai negeri yang memudahkannya dalam hal ini. Ibu memiliki hubungan baik dengan Kepsek SMA Cahaya Pratama yang sepertinya dendam kusumat terhadap Arga gara-gara UDD Cinta, mereka teman sepermainan, berhubung Ibu pintar merayu jadi ia bisa mendapatkan surat keterangan pindah dari sekolah asal yang diketahui oleh pengawas sekolah dalam DKI. Oleh sebab itu Arga bisa masuk ke sekolah swasta dengan alasan mutasi keluar sekolah dari keinginan pribadi bukan karena DO, sebab ia tidak akan di terima di sekolah bergengsi seperti SMA Harapan Bangsa jika pihak sekolah tahu bahwa Arga kena drop out dan memiliki banyak masalah di sekolah sebelumnya.
Tepat setelah Arga mengurus surat menyurat di ruang tata usaha, bel pergantian pelajaran berbunyi. Pak Gunawan, staf TU mengantar Arga ke salah satu kelas yang terletak paling ujung di sebelah labor fisika, ia mengetuk pintu, mengucap permisi, mengatakan kepada guru yang sedang mengajar di sana bahwa mereka kedatangan murid baru, lalu Pak Gunawan pergi dengan mengangguk sopan kepada Bu guru.
"Kamu, silahkan masuk!" ucap Bu Guru kepada Arga. Ia sempat mendengar Pak Gunawan memanggil wanita paruh baya yang berparas manis itu dengan nama Bu Indira.
Langkah Arga menggema ketika memasuki kelas barunya. Ia di depan papan tulis, berhadapan dengan siswa-siswi yang menatapnya dengan seksama, berbagai ekspresi mereka tunjukkan. Sebagian besar cewek memasang muka sumringah, ada yang seperti tidak sabaran menunggunya memperkanalkan diri, ada yang biasa saja, ada juga yang bodo amat.
Seorang cewek berwajah bulat serta style rambut potongan bob medium dengan poni ke samping melambaikan tangan ke Arga dan menyeletuk.
"Pak Dadang main di genteng. Selamat datang buat si ganteng."
Arga pun membalas.
"Membeli kayu di pasar antik. Thank you si cewek cantik."
Terdengar kata "yuhu" diucapkan penghuni kelas, mereka mendadak tertawa geli melihat pembawaan Arga yang humoris, memberi hiburan di tengah-tengah pelajaran Sejarah yang di ajarkan Bu Indira. Murid cewek menetap terpesona sedangkan murid cowok memberikan tepuk tangan meriah.
Cewek berwajah oval dengan rambut gaya mullet ikut-ikutan ambil suara. Ia duduk di deretan pertama dekat ambang pintu, tepat di samping tembok.
"Buah tebu buah kedondong. Hai kamu kenalan dong."
"Monyet berlalu makan pisang. Sabar dulu dong sayang."
"Ngasih lemper ke Najwa Shihab. Gue baper lu tanggung jawab!"
KAMU SEDANG MEMBACA
KinarArga (End)
Teen FictionYang Kinara Bautista lakukan hanya menghabiskan uang papa yang tidak ada habisnya. Ia bisa membeli apapun, kecuali membeli janji mama yang pernah berjanji untuk kembali. Kinara merasa tidak berguna, hingga anak laki-laki bernama Gibran Fedelin membe...