Kantin Teh Uly

727 87 3
                                        

🎶Love Letter-Bol4

🎶Love Letter-Bol4

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌿🌿🌿

Kantin Teh Uly penuh dengan anggota dari XI IPA 3 yang berjumlah 30 orang. Penjaga kantin tersebut dibantu dengan 2 orang karyawannya menyiapkan berbagai hidagan. Menu dikantin tersebut cukup beragam; seperti mie ayam, lontong pecal, somay, batagor, bakso, mie instan, miso, soto, dan lain-lain. Sehingga mereka bisa memilih sesuai dengan selera masing-masing. Teh Uly mengacungkan jempol kepada anggota kelas XI IPA 3 itu karena setiap anggota kelasnya jadian yang ikut beruntung juga Mbak Uly. Berhubung Arga yang mentraktir, Teh Uly jadi melupakan dendamnya kepada anak badung itu atas kejadian lalu saat Arga menjahilinya sampai rugi bersar. Tidak butuh waktu lama Mbak Uly dengan gesit mengantar makanan dengan nampan ke meja yang Arga duduki.

Circle Arga dan circle Kinara bersatu, mereka duduk di satu meja. Mereka berjumlah 8 orang, Kinara dan Arga duduk berhadapan, Windy dan Ardy duduk berhadapan pula. Lie dan Jelay duduk berdampingan, sedang di depannya ada Alzam dan Ali.

"Aduh sering-sering atuh ya kelas kalian jadian, baik pisan sama Teteh," ucap Teh Uly menyuarakan isi hatinya.

Mereka tersenyum, dan Arga yang menjawab.

"Aman itu Teh, stok kelas kita masih banyak jomblo. Entar kalau ada yang sold out kami hubungi deh."

"Waduh Teteh nggak nyangka kamu ternyata orangnya baik juga ya, ganteng pula," puji Teh Uly membuat yang di puji jadi meninggi tidak tahu diri.

"Dari dulu mah Teh, Teteh aja yang nggak pernah tau. Namanya juga Arga, yang baik hati, rajin menabung dan tidak sombong. Walaupun kadang suka bikin kesel setengah mati tapi Arga punya hati seperti bidadari, aww."

Kinara mengangkat bibirnya ke atas. Nggak nyangka sama dirinya sendiri bagaimana mungkin akhirnya ia pacaran dengan orang seperti Arga yang kadang, ralat selalu. Selalu membuat orang malu.

"Nje Ga, Teteh doain langgeng terus."

Delapan orang di meja itu sentak mengucapkan amin.

"Amin Teh."

"Eh Teteh," Alzam menyahut.

"Nje?"

"Teteh kan jomblo. Jadian yuk!"

Teh Uly menempeng wajah Alzam dengan pelan, mendekati hampir dua tahun Alzam sekolah di SMA Harapan Bangsa, Teh Uly tentu tahu bagaimana Alzam suka tebar pesona kepada wanita. Laki-laki itu bahkan tidak kenal usia.

KinarArga (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang