Bumi Ini Mengerikan

1.1K 84 11
                                    

🎶Until i found you—Stephen sanchez

🎶Until i found you—Stephen sanchez

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌿🌿🌿

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat. Rasanya baru saja kemarin Nadia masuk ke SMA ini, akan tetapi sekarang sudah digelar saja acara perpisahan sekolahnya. Anak-anak kelas dua belas memakai busana terbaiknya, para laki-laki memakai setelan jas, sedangkan para perempuan memakai gaun yang sama sesuai dengan jurusan dan kelasnya masing-masing.

Berbeda dengan pada junior, mereka tetap memakai seragam putih abu-abu, kecuali beberapa orang yang memakai busana khusus seperti MC, anggota tari, anak-anak klub musik, yang menampilkan puisi, dan lainnya yang mengikuti acara tersebut.

"Kak Nanad... "

Nadia tiba-tiba dipeluk oleh ciwi-ciwi yang bar-barnya luar biasa. Seperti Lie, Jelay, Kinara, Bunga, dan Windy. Lucunya hari demi hari mereka menjadi teman begitu saja tanpa kata yang memulainya. Semenjak mereka tahu bahwa Nadia adalah saudara tiri Kinara, mereka menjadi lebih dekat. Hal itu karena Nadia tidak setempramental dahulu. Ia sudah tidak lagi membuli orang, atau merendahkan orang lain sehingga banyak pula orang yang menyukainya.

"Tumben-tumbenan manggil gue Kakak," sela Nadia dengan nada mengejek.

"Sesekali, hehe."

Lie memandang Nadia mulai dari pangkal kepala hingga ujung kakinya. "Demi apa Nad, lo cantik banget gila," ucapnya berdecak kagum.

Nadia mengibas-ngibaskan rambutnya dengan gaya belagak. "Iya dong, emang lo rakyat jelata."

Lie langsung menyikut lengan Nadia dengan pelan. "Anjir mulut cabe lu ternyata nggak ilang ya."

Nadia tertawa renyah. Walau ia harus kehilangan teman-teman seangkatan dan mantan bestie-nya yang toxic, tetapi bergaul dengan orang-orang seperti mereka ternyata jauh lebih menyenangkan.

"Walau lo udah tamat, tetap sering-seding ngumpul bareng ya Nad," ujar Jelay menepuk pundak Nadia.

"Pastilah!"

Kinara menyondorkan sebuket bunga gerbera kepada Nadia sebagai penghargaan darinya karena Nadia terpilih sebagai sepuluh siswa berprestasi dari ratusan siswa yang tamat tahun ini. Gadis itu memang lemah dalam akademik tetapi dalam musik ia jagonya, dibuktikan dengan piala-piala yang berhasil ia bawa dari berbagai kontes menyanyi, baik atas nama sekolah maupun atas namanya pribadi.

"Congrats Nadia, lo keren banget! Gue nge-fans sumpah!" seru Kinara dengan nada yang bersemangat.

"Lo jauh lebih keren padahal."

KinarArga (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang