Kilas Balik

815 92 0
                                    

🎶Kamu dan Kenangan By Maudy Ayunda

🎶Kamu dan Kenangan By Maudy Ayunda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌿🌿🌿

25 Januari 2007

Sejujurnya saya orang paling miskin yang merasa paling kaya hanya karena kita selalu sama-sama. Karena bersama denganmu seolah semesta hanya punya saya. Tetapi hanya karena kita selalu sama-sama, ternyata kita tidak harus sama-sama. Kata Bapak Sapardi cinta sesederhana kayu kepada api yang menjadikannya abu. Mengapa kita tidak begitu? Kita semacam skala perbandingan satu banding seribu, makanya kita layak untuk bersatu. Namun selagi kita sama-sama, keinginan saya hanya sesederhana jangan pernah berbohong meski kadarnya cuma sekecil pasir di lautan. Kejujuran ialah tongak sebuah hubungan, itu merupakan slogan andalan, kata-kata yang seharusnya tidak dipercaya. Lantaran kejujuran juga bisa runtuh pada tonggak yang kokoh apabila salah satu di antara kita berbohong. Ingat tidak, saya pernah bilang; kalau bosan tinggal bilang, bukan ditinggal menghilang.

Laki-laki itu berdiam diri, dan orang yang sering banyak diam adalah orang yang sedang ribut dengan batinnya sendiri. Ia memendam kata-katanya di dalam kepala. Hari ini tanggal 25 Januari 2007, hari ulang tahun putri bungsunya, hari di mana laki-laki itu ingin merayakan pesta ulang tahun dengan keluarga kecilnya, dengan anak-anaknya, dengan istri tercintanya. Tetapi istrinya tidak pulang ke rumah selama seminggu. Seingatnya ia tidak berbuat kesalahan apapun hingga menyebabkan istrinya marah dan kabur dari rumah. Ia ingin meloporkan pada polisi atas kasus orang hilang, tetapi sebuah surat yang tertempel di lemari membuat niatnya tidak terlaksana.

Mas, aku pergi. Tolong jangan tanya ke mana dan jangan di cari, tunggu saja aku pulang. Aku janji akan kembali.

Ada banyak pertanyaan yang ingin ia ajukan. Tentu ia khawatir, istrinya tiba-tiba meninggalkan rumah dengan membawa putri sulungnya. Hanya berpamitan dengan secarik kertas yang menyesakkan dada. Betapa bodohnya laki-laki itu tetap percaya dan tidak melakukan tindakan apa-apa selain menunggu istrinya kembali. Sekarang ia harus merayakan ulang tahun putri bungsunya tanpa istri dan putri sulungnya, sebab sampai saat ini mereka tidak kabar.

"Selamat ulang tahun Kinara."

Putri kecilnya tersenyum samar, ia meniup lilin dengan tidak bersemangat. Lantaran mama dan kakaknya tidak hadir di hari pentingnya. Kinara merasa tidak adil karena mamanya hanya mengajak kakaknya dan meninggalkan Kinara sendiri.

"Sehat-sehat ya Nak, semoga kamu di kelilingi hal-hal baik dan istimewa."

Laki-laki itu tersenyum dan mencium dahi Kinara. Kesedihannya tidak boleh mencolok di depan Kinara.

"Maaf ya Papa nggak sempat beli kado. Kinara mau apa? Biar nanti Papa beliin?"

Gadis berumur tujuh tahun itu duduk menempel seperti perangko.

"Kinara nggak butuh kado Pa, Kinar cuma mau Mama sama Kak Fira pulang ke rumah."

Laki-laki bernama Wira Wirawan itu diam. Ia tidak mau menjanjikan apa-apa karena ia takut tidak bisa menepati janjinya sendiri. Bagimana jika istri dan anaknya tidak kembali? Bagaimana jika istrinya memang sengaja menghilang?

KinarArga (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang