Bu Guru Cantik

914 97 2
                                    

🎶Talking to the Moon By Bruno Mars

🎶Talking to the Moon By Bruno Mars

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌿🌿🌿

Kiranya dua jam kosong yang telah berlalu pertanda bahwa tidak akan ada guru yang masuk ke kelas. Mereka, anak kelas XI IPA 3 sudah terlalu senang, di tambah lagi berita jadian Ardy dan Windy. Kendati diaebut oleh guru sebagai kelas paling rusuh dibanding kelas yang lain. Kelebihan mereka dibanding kelas yang lain yaitu paling kompak, mereka memiliki jiwa sosial yang tinggi. Satu anggota kelas yang sedih maka semua akan ikut berpartisipasi. Satu orang senang maka semuanya harus ikut senang. Kompaknya mereka itu sudah terlalu eksesif. Sebagai contoh, jika ada guru yang tidak masuk atau telat, maka mereka sepakat untuk tidak melapor ke kantor guru, jika ada ulangan dadakan maka mereka kompak menjadikan langganan tiga besar sebagai tumbal, jika ada yang jadian seperti Windy dan Ardy; mereka hebohnya minta ampun, Alzam menyetel musik rock keras-keras lalu berjoget-joget seolah mereka sedang melakukan konser yang meriah. Untungnya ruangan itu kedap suara sehingga tidak akan didengar oleh kelas lain. Jika tidak semua orang di kelas itu bisa diseret ke ruang BK.

Lantas aktivitas itu dihentikan oleh suara high heels yang perlahan-lahan suaranya makin dekat ke arah mereka. Sakya memberi isyarat agar mereka kembali duduk ke bangku masing-masing, cari aman. Bisa barabe jika guru masuk dan menemukan anak didiknya seperti sedang dugem di clubbing. Tidak lama, pintu terbuka. Menampilkan seorang wanita, berwajah bulat, kulitnya putih porcelain, ia berambut pendek yang hanya mencapai leher, gaya rambutnya blunt bob hingga memberi kesan lebih elegan. Wanita itu berdiri di hadapan siswa-siswi, sebelum bicara, ia mengulas sebuah sebuah senyuman yang membuat tubuh para laki-laki serasa lumpuh seketika.

Wanita  itu memulai dengan membuka salam terlebih dahulu.

"Assalamualaikum. Selamat pagi anak-anak."

Dengan kompak semuanya menjawab sambil menatap terpana pada keindahan di depan mata.

"Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi juga Bu Guru ..."

Mereka seperti saat pertama kali masuk sekolah, sengaja melambat-lambatkan cara menjawab salam.

"Hai semua. Perkenalkan saya Sofia Nurbaita. Saya guru kesenian baru di sini."

Ia melambaikan tangan. Mata anak didiknya tidak lepas memandang. Menggeleng-gelengkan kepala, terkesima dengan kecantikan guru baru tersebut. Kiranya pengganti Bu Eza tidak akan semuda dan secantik Bu Sofia.

"Ternyata bidadari itu beneran ada ya," celetuk Evano, waketu. Ia menangkup wajahnya di atas meja.

Sofia menatap muridnya dengan hangat sehangat matahari pagi.

KinarArga (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang