Rasa Manis Yang Menimbulkan Penyakit

645 84 1
                                    

🎶While You Were Sleeping— Brother Su and SE O

🎶While You Were Sleeping— Brother Su and SE O

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌿🌿🌿

Sepajang pelajaran olahraga, Arga memperhatikan pergerakan Kinara di setiap menitnya. Wajahnya menunjukkan kesedihan yang kentara. Ia tidak bersemangat seperti biasa. Arga bukan Dilan yang sembarangan mau meramal tetapi kata-katanya dengan gumaman dan senyum di paksakan sudah menjawab bahwa sedang terjadi sesuatu, isi kepala Kinara pasti sibuk bertengkar. Ia meminta ijin kepada Pak Tony—guru penjaskes, agar diperbolehkan tidak mengikuti pelajaran olahraga. Dengan alasan ia  sedang tidak enak badan, bapaknya menyuruh untuk istirahat di UKS. Tetapi Kinara hanya duduk di bawah pohon mangga memperhatikan teman-teman sekelasnya sedang berolahraga. Grup putra memilih bermain basket, sedangkn grup putri memilih bermain volli.

Pak Tony sudah menjelaskan teori mengenai materi yang mereka pelajari, makanya tinggal praktek. Ia membiarkan anak didiknya secara bebas untuk main permainan apa pun hari ini karena satu jam sebelumnya ia sudah mengambil nilai.

"Ga lempar dong!" ujar Dodi.

Ketika bola basket melayang ke tangannya. Bukannya malah melempar ke teman kelasnya. Ia malah memeluk bola tersebut.

"Aduh tayang, sakit ya pasti kamu di lempar-lempar," katanya pada si bola yang tidak mungkin memberikan respon apa pun. "Heran deh, padahal mah kamu biasa aja tapi kenapa ya bisa direbutin cowok-cowok gitu."

Teman-teman sekelasnya berkecak pinggang. Semua mata mengarah tajam kepada Arga. Dan Arga cuma nyengir, ia paling pintar membuat hati orang kesal.

"Kalau kalian bisa jawab pertanyaan gue, gue akan kasih bola ini," katanya mempertahankan bola di genggaman.

"Lah anjir, kita main basket. Sempet-sempetnya ngasih teka-teki lu woi," sela Ardy sebagai kapten basket yang gemas dengan tingkah sahabatnya.

"Hmm, mau nggak tapi nih?"

"Ya udah, ya udah, apaan?"

"Apa perbedaan gue sama bola?"

Evano yang tidak tahan melihat kelakuan Arga, ia menjawab, "Sama-sama pengen gue tendang Ga!"

"Babang Evano ganteng yang hulala membahana, perbedaannya sahabat bukan persamaannya," sela Ali.

Giliran Maryulis yang menjawab.

"Kalau bola buat ditendang, kalau kamu buat disayang,"

Grup putra otomatis mengatup mulut tidak percaya, nggak nyangka dengan kata-katanya barusan membuat Maryulis lebih terlihat seperti laki-laki gemulai.

KinarArga (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang