🎶Location Unknown — Honne feat Georgia.
🌿🌿🌿
Tulip-tulip di perkebunan bermekaran di belakang rumah, hanya saja yang layu adalah manusia yang merawatnya. Ia selalu merawat semua tulipnya dengan baik. Ia menjadi saksi bisu dengan menyaksikan sendiri bagaimana semua tulip itu mekar dan tumbuh. Di tengah-tengah perkebunan terdapat dua makam yang berdampingan. Makam pertama adalah makam lelaki dewasa, sedang makam di sampingnya adalah makam anak kecil. Seorang perempuan dengan rambut ikal yang terurai panjang duduk di sebuah kursi kayu yang terletak di antara dua makam tersebut.
Bicara soal kejujuran, sejujurnya hanya kebun tulip yang paling jujur dalam hidupnya. Jika layu ia akan layu sendiri, jika mekar ia akan mekar dengan sendirinya. Tulip-tulip tersebut tidak pernah membohongi siapa pun. Mereka mekar dan layu sesuai dengan apa yang mereka rasakan. Berbeda dengan perempuan tersebut, tidak ada yang ingin ia lakukan sekarang selain melamun memperhatikan tulip-tulipnya dan kedua makam tersebut. Lagi-lagi ingatannya melayang ke masa lalu.
"Dad, itu siapa?" tanyanya saat ia masih berusia 8 tahun.
Kedua tangan Daddy menggenggam tangan orang lain. Sebelah kanan mengenggam seorang wanita muda, sebelah kiri ya mengenggam tangan mungil anak perempuan kecil yang menggemaskan.
"Ini Mami kamu, Sayang!"
"Daddy serius?"
"Iya."
Namanya Andrea Brillantes, seumur hidup ia tidak pernah mengenal ibu kandungnya sendiri. Kata Daddy, Mami sedang berkerja di luar negeri. Rea percaya-percaya saja sampi ia memahami sendiri bahwa Daddy hanya berbohong, ia hanya memberi alasan agar Rea berhenti bertanya. Gadis itu seolah dipaksa untuk bisa mengerti sendiri bahwa kedua orang tuanya sudah berpisah dan ibu kandungnya memilih lepas tangan.
"Kata Daddy, Mami pergi ke luar negeri?"
"Sekarang udah balik dong!" jawabnya terus berbohong.
Rea menununjuk gadis kecil yang rambutnya berkepang dua. "Kalau dia siapa?"
"Ini saudara kamu. Namanya Nadia Safira."
Meski Rea hanya anak kecil, tetapi ia tidak bodoh. Tanpa diberi tahu apa yang dikatakan oleh Daddy bukanlah kebenaran, tidak masuk akal kalau ibunya yang tidak pernah memperkenalkan diri tiba-tiba hadir di suatu waktu lalu diberi tahu bahwa Rea juga punya saudara.
"Jadi sekarang Rea udah punya Ibu? Punya saudara juga? " tanyanya dengan secercah harapan dalam matanya.
Daddy menggangguk mantap sehingga Rea berputar-putar kegirangan. Ia tidak pernah sesenang ini dalam hidup, meski ia tahu bahwa Daddy berbohong. Tetapi tidak apa-apa jika memang kebohongan itu akan membuat ia bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
KinarArga (End)
Teen FictionYang Kinara Bautista lakukan hanya menghabiskan uang papa yang tidak ada habisnya. Ia bisa membeli apapun, kecuali membeli janji mama yang pernah berjanji untuk kembali. Kinara merasa tidak berguna, hingga anak laki-laki bernama Gibran Fedelin membe...