🎶Its Only Me—Kaleb J
🌿🌿🌿
Sampai jam 12 malam mata Kinara masih terbuka, atas dasar alasan kecil berupa pacarnya belum memberikan kabar. Kata Arga ia akan menelpon, tadi ia bilang kalau sudah selesai beres-beres kamar pasti akan menghubungi. Sejak awal pacaran ritual setiap malam mereka pasti telpon sebelum tidur atau mengucapkan ungkapan-ungkapan manis pengantar tidur.
Berkali-kali Kinara mengubah posisinya dari tertelangkup di atas kasur lalu duduk bersila lalu tiarap lagi. Ia melirik jam beker dan ponselnya bergantian. Ini sudah melewati batas waktu Arga menelpon. Kinara meraihnya, lalu mengetikkan pesan.
"Udah tidur ya?"
Message yang tersampaikan pada kolom whatsapp teratas terdapat centang dua yang tidak berwarna biru. Kinara menekan tombol telpon pada kontak pacarnya. Berdering, akan tetapi tidak di jawab oleh Arga. Kinara menggembungkan pipinya, padahal ia sudah menunggu dari tadi, tau-taunya ia malah ditinggal tidur. Namun di satu sisi Kinara mengerti bahwa laki-laki kesayangannya itu sedang lelah, ia tidak boleh memotong waktu istirahatnya.
Berniat tidur, Kinara menarik ujung selimutnya. Belum sepenuhnya selimut itu menutupi tubuhnya ponselnya malah berdering dengan alunan nada Sun and Moon dari Anees yang mengalun lembut di telinga. Awalnya excited karena di pikir Arga akhirnya telpon juga, tapi yang tertera hanya nomor tidak di kenal. Awalnya Kinara malas angkat, cuma ponsel itu berdering sampai empat kali yang membuat telinga Kinara risih.
"Hallo? Siapa?" tanya Kinara to the point.
"Gue. Nadia."
Mendengar nada judes yang keluar dari mulut si penelpon membuat Kinara terdiam. Setelah angkat kaki dari pesta Nadia kemarin membuat Kinara kehilangan harapan yang bertahun-tahun ia jaga. Malam penuh kejutan untuk Nadia di hari ulang tahunnya tapi malam penuh kesakitan bagi Kinara.
"Mau apa lo?"
Sejak tahu bahwa Nadia bukan kakak kandungnya, Kinara pikir ia tidak perlu harus bersikap baik pada gadis tempramen itu, apalagi Nadia segampang itu tanpa merasa bersalah ia hidup dengan meminjam nama kakak kandung Kinara. Seharusnya Nadia tidak boleh memakai nama Nadia Syafira, karena itu nama milik Fira bukan Nadia.
"Oh mentang-mentang udah tau gue bukan kakak kandung lo, malah makin ngga sopan lo sama gue. Kemarin-kemarin aja sok-sokan bilang 'ini Adek, Kak," ujarnya mengejek.
"Ya karena gue nggak pernah di kasih tau jawabannya. Btw, gue jijik dan benci banget sih sama lo."
"Karena gue hidup dengan menggunakan nama kakak lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KinarArga (End)
Подростковая литератураYang Kinara Bautista lakukan hanya menghabiskan uang papa yang tidak ada habisnya. Ia bisa membeli apapun, kecuali membeli janji mama yang pernah berjanji untuk kembali. Kinara merasa tidak berguna, hingga anak laki-laki bernama Gibran Fedelin membe...