Yang Kinara Bautista lakukan hanya menghabiskan uang papa yang tidak ada habisnya. Ia bisa membeli apapun, kecuali membeli janji mama yang pernah berjanji untuk kembali. Kinara merasa tidak berguna, hingga anak laki-laki bernama Gibran Fedelin membe...
🎶I like you so much you'll know it - Ysabelle Cuevas
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌿🌿🌿
Tangannya saling menggenggam satu sama lain. seolah mereka akan selalu saling terikat seperti itu. Tidak ingin melepas atau pun terlepas. Keduanya saling mencintai meski belum ada kata cinta yang terucap di bibir. Karena rasa cinta itu sudah dirasakan terlebih dahulu sehingga mereka mengetahui perasaan masing-masing tanpa diberi tahu. Arga membawa Kinara ke suatu tempat lumrah yang sudah dikenal masyarakat awam. Tetapi penduduk kota sangat jarang mengunjunginya. Sebutan untuknya adalah pasar malam. Pasar yang di malam hari dipenuhi hiruk-pikuk pedagang dan pendatang. Dipenuhi lampu-lampu yang berwarna-warni, berbagai permainan anak-anak, pedangang yang menjual pernak-pernik, makanan, pakaian, dan lain-lain. Kinara menggenggam tangan Arga terlalu erat. Tangan gadis itu berkeringat, mungkin ia terlalu asik dengan semestanya sendiri sampai ia kesulitan untuk berbaur di tempat seramai itu. Terakhir kali ia datang ke sana bersama mamanya dan kakaknya. Sebelum perpisahan itu terjadi, Kinara menyukai tempat ini karena ia menyimpan begitu banyak kenangan.
"Kamu tau nggak apa yang paling membuat manusia bahagia?" tanya Fira waktu itu kepadanya.
"Uang."
"Kenapa bisa mikir gitu?"
"Karena dengan punya banyak uang, kita bisa beli apa yang aja."
"Ada banyak hal yang nggak bisa di beli dengan uang Dek."
Gadis 6 tahun itu jidatnya mengerut tidak paham.
"Memangnya apa?"
"Salah satunya kasih sayang. Dia nggak pernah bisa dibeli dengan uang. Dia itu dibeli sama orang paling kaya aja nggak bakalan bisa. Dia setera dengan mutiara tapi bukan mutiara biasa, harganya selalu di atas rata-rata sampai nggak bisa disama ratain."
"Loh gimana sih Kak, kan, enak jadi orang kaya."
"Iya enak. Tapi manusia semakin kaya semakin banyak maunya, semakin banyak tangung jawabnya. Di pelajaran agama orang kaya yang paling lama masuk surganya. Soalnya dihitung dulu mereka gunain uangnya untuk apa aja, apa kah berguna, apakah bisa nyenengin orang-orang di sekitarnya, atau mereka gunain untuk hal yang sia-sia. Nggak semua orang kaya itu hidupnya bahagia loh Dek. Sebab yang mereka lakukan akan terus cari uang sampai lupa cari kebahagiannya sendiri. Bahkan karena terlalu banyak uang mereka bingung mau gunain uangnya buat apalagi. Jadi jangan heran kalo ada orang yang mau beli barang yang harganya ratusan juta, kadang bukan karena barangnya sebagus itu tapi karena mereka udah nggak tau lagi buang uangnya ke mana."
"Jadi, kalau orang kaya berarti dia nggak bahagia ya Kak?"
Fira tertawa.
"Nggak gitu Dek, enggak semua juga. Maksudnya kasih sayang nggak pernah bergantung kepada harta dan kasta. Mau orang kaya, sederhana, atau miskin, mereka semua berhak untuk bahagia."
