Prang!
Mataku terbuka ketika mendengar suara tersebut. Siapa yang masih terbangun pukul 1 dini hari dan memecahkan beling? Mengganggu tidur saja.
Asumsiku mengatakan bahwa itu adalah adikku. Dia memang suka terbangun di tengah malam untuk makan lalu kembali tidur. Tapi, baru kali ini ia memecahkan piring.
"Dek, tidur!" Teriakku dari kamar. Aku membuat suaraku sekeras mungkin agar dia bisa mendengarnya. Tapi, tidak ada jawaban. Mungkin adikku memilih untuk mengabaikanku dan lanjut dengan acara makannya.
Sedetik kemudian, aku mendengar suara deritan kursi ruang makan yang digeser dengan kasar.
Hal itu membuatku heran, apa yang ingin dilakukan adikku? Dia tidak pernah menggeser kursi sekeras itu, apalagi setelahnya aku mendengar suara meja yang digebrak-gebrak.
Aku kesal, bangkit dari tempat tidur dan keluar dari kamar. Aku melirik ke dapur, hendak mengomeli adikku namun sayangnya napasku tertahan.
Bukan adikku yang ada di sana, tapi jumping candy yang melompat-lompat mendatangiku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Stories
HorrorSelf-made creepy stories. Language : Bahasa *** Tenang aja, selama lu gak bisa ngeliat, gak bakalan ada sosok gaib yang ikut baca cerita ini di belakang lu. Tapi hati-hati aja, mungkin lu gak bakal berani meremin mata waktu keramas.