"Aku pulang duluan ya, Sin."
"Iya Bel, hati-hati."
"Yakin di sini sendirian?"
"Iyalah. Kenapa sih, daritadi nanyain itu terus?"
"Emm, bukannya nakut-nakutin kok Sin. Kelas kita kan ada di samping ruang karawitan. Kamu tau sendiri ruang karawitan kaya gimana."
Sinta berpikir sejenak. Berdasarkan info dari kakak kelas, yang ia tahu hanyalah suara gamelan yang mengalun dari ruangan itu, walaupun di dalamnya tidak ada orang yang memainkan. Kadang pula ada penampakan seorang gadis bergaun merah yang mengitari alat musik.
Masa bodoh, dia tidak bisa melihat makhluk astral. Tidak apa-apa dong.
"Gapapa Bella. Udah sana pulang, nanti ibumu nyariin."
"Yaudah, baik-baik ya." Yang disuruh pulang lalu melangkahkan kakinya dari pintu kelas.
Akibat tidur saat pelajaran guru killer, Sinta terpaksa menetap di kelas sebentar untuk menyelesaikan hukumannya, menulis permintaan maaf sebanyak 100 kali dan dikumpulkan minimal saat pulang sekolah.
Beberapa menit kemudian, ia akhirnya selesai dan berkemas-kemas. Waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore, langit di luar mulai menggelap dengan gradasi warna yang menakjubkan.
Teng dung teng dung
Ting dung teng dung
Sinta membeku sebentar. Suara gamelan. Sekarang hari senin, jadwalnya ekstra karawitan. Oh, berarti ada seseorang yang memainkan alat musik di sana. Memang dasar, para kakak kelasnya hanya mengada-ada untuk membodohi dia dan Bella.
Sinta pun berjalan dengan tenang keluar kelas. Diliriknya sekilas ruang karawitan yang masih berisik. Hanya ada seorang gadis di dalam sana, dan itu Novi, tetangganya sekaligus kakak kelas yang mengikuti ekstra karawitan di sekolah.
Ia melihat permainan Novi sambil mendengarkan alunan nada yang indah. Tiba-tiba, ia berhenti bermain dan matanya bertabrakan dengan milik Sinta. Mereka bertegur senyum dan Novi berjalan keluar.
"Belum pulang Sin?"
"Belum mbak. Mbak Novi juga kok sendirian?"
"Udah pada pulang. Kamu juga pulang sana."
"Iya Mbak, duluan ya." Sinta lantas berjalan menjauhi Novi.
Kemudian ia teringat satu hal.
"Mbak Novi kan lagi study tour?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Stories
HorrorSelf-made creepy stories. Language : Bahasa *** Tenang aja, selama lu gak bisa ngeliat, gak bakalan ada sosok gaib yang ikut baca cerita ini di belakang lu. Tapi hati-hati aja, mungkin lu gak bakal berani meremin mata waktu keramas.