34. Pacar

151 22 1
                                    

Siang itu, aku sedang makan sendirian di suatu warung makan. Sebenarnya aku malas keluar rumah, namun aku lapar, dan aku merasa tidak nyaman untuk memasak dikarenakan tanganku yang terasa pegal pada akhir-akhir ini. Akhirnya aku pun memutuskan untuk keluar rumah.

Sampai di warung makan tersebut, aku duduk di samping sepasang ibu-ibu. Mereka menatapku, kadang menunjuk lalu berbisik-bisik.

Aku heran, apa mereka membicarakanku?

"Den, pacarnya cakep amat." Seorang ibu akhirnya memberanikan diri untuk mengajakku bicara.

Namun topik yang ia bahas membuatku kebingungan.

"Pacar?"

"Lah terus itu yang gelendotan di tangan aden? Saya gak yakin kalo cuma temen."

Aku hanya merenges.

Duh. Masa iya arwah pacarku yang sudah kubunuh seminggu lalu, sekarang mengikutiku?

Padahal aku sudah sering bilang padanya, jangan ganggu aku!

Ghost StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang