Riana terbangun di atas meja belajarnya. Di hadapannya terdapat buku pelajaran sejarah dan beberapa alat tulis. Dia pasti ketiduran. Riana melirik jam dinding. Sekarang pukul setengah 11, dan ia belum menjalankan ibadah sholat isya.
Segera, Riana bangkit dan melangkah keluar. Keadaan gelap karena lampu ruang tengah dimatikan. Riana lantas menyalakan seluruh lampu di sekitarnya.
Pasalnya, ruangan ibadah terletak di bagian ujung rumah, tepat di sebelah kebun lebat yang tidak terurus. Kebun itu sangatlah gelap ketika malam menjelang, yang kadang membuat Riana takut ada sesuatu di dalam sana yang tidak bisa ia lihat.
Sebelum mengambil air wudhu di kamar mandi, ia tidak sengaja mengintip ke arah garasi. Motor kakaknya tidak ada, yang berarti ia belum pulang kerja.
Riana pun segera menjalankan sholat.
"Hatchi!"
Suara bersin itu membuatnya kaget. Apa itu kakaknya? Kapan dia masuk? Kenapa tidak ada suara motor atau pintu garasi yang dibuka? Padahal suara sekecil apapun bisa Riana dengar karena letak ruangan yang dilewati kakaknya berada dekat dengan posisinya.
Ah, biarlah. Mungkin Riana masih ngantuk. Ia lega karena ia tidak lagi sendirian di ruang ibadah.
Usai sholat, Riana menolehkan kepalanya ke belakang, untuk melihat kakaknya. Namun ia tidak mendapati siapapun di sana!
Padahal jelas-jelas tadi ada yang bersin!
Riana langsung melarikan diri dari ruangan tersebut. Ia bertabrakan dengan kakaknya di pintu dapur. Pakaiannya masih lengkap, rok hitam dengan kemeja putih juga riasan tebal ala orang kantoran.
"Mbak Nurul? Kapan balik?" Tanya Riana.
"Barusan."
"Yakin? Terus kok gak ada suara motor?""
"Motorku nggak mau nyala, jadi aku tinggal di kantor terus aku naik ojol."
Jawaban Mbak Nurul membuat Riana terbengong.
"Tapi mbak, tadi pas adek sholat ada yang bersin. Suara bersinnya mirip kaya Mbak Nurul!"
"Ngaco ah, ngantuk kali kamu."
Riana hanya terdiam menatap kakaknya yang melengos melewatinya. Ia masih syok untuk bisa merangkai kata-kata.
Tambah syok lagi mendengar apa yang dikatakan Nurul.
"Eh, temenin sholat yuk dek. Kemaren aku pulang malem, sholat sendirian terus rukuhku ditarik-tarik sama anak kecil yang suka main di kebun itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Stories
HororSelf-made creepy stories. Language : Bahasa *** Tenang aja, selama lu gak bisa ngeliat, gak bakalan ada sosok gaib yang ikut baca cerita ini di belakang lu. Tapi hati-hati aja, mungkin lu gak bakal berani meremin mata waktu keramas.