Namaku Nana. Aku punya seorang kakak kembar bernama Nino. Tidak seperti anak kembar kebanyakan, kami jarang berinteraksi. Bahkan hanya sekedar bertanya, 'sudah makan?' atau 'bagaimana sekolahmu?'. Kami sampai ditatap orang karena jarang berbicara di depan umum. Tapi aku yakin, Nino pasti ingin berbicara denganku dari lubuk hatinya yang paling dalam.
Siang itu, aku sedang mendengarkan musik di kamar sambil mengerjakan manga. Tiba-tiba, aku mendengar suara Nino memanggilku dari bawah.
"Nanaa!!" Katanya begitu. Aku terkejut. Nino memanggilku? Kenapa tiba-tiba sekali?
Aku hendak berdiri ketika tiba-tiba aku ingat, Nino tidak pernah memanggilku menggunakan namaku. Dia biasanya mengatakan 'heh' atau 'whoy'. Dia bahkan pernah menggunakan 'coeg'.
Tapi, aku memutuskan untuk keluar, memastikan apakah itu benar-benar Nino atau bukan. Aku hendak menuruni tangga, ketika tiba-tiba sebuah tangan menarikku dan membawaku masuk ke kamar Nino.
Tangan itu milik Nino.
Ia membekap mulutku dengan tangan kanannya, sedangkan tubuhnya ada di belakangku, menjerat leherku dengan tangan kirinya.
"Aku tidak pernah memanggilmu menggunakan nama, kan?" Tanyanya. Aku mengangguk kecil sebagai balasan. "Kalau begitu, jangan kesana."
Aku hanya menurut saja. Tangan Nino sedikit kasar dan dingin. Berbeda saat terakhir kali aku menyentuhnya, tangannya begitu hangat dan kurus.
Dan, tiba-tiba aku teringat.
Nino mengirim pesan padaku 15 menit sebelumnya.
Bahwa ia akan pergi ke rumah temannya, mengerjakan tugas kelompok.
Berarti, sekarang ia tidak ada di rumah.
Aku melirik sedikit ke samping bawah.
'Nino'.... mengambang di udara.
Setelah aku menemukannya terbaring di kamarku, aku menghardik kepada diriku sendiri. Kenapa aku selalu menahan diri untuk berbicara kepada saudara kembarku -Nino
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Stories
HororSelf-made creepy stories. Language : Bahasa *** Tenang aja, selama lu gak bisa ngeliat, gak bakalan ada sosok gaib yang ikut baca cerita ini di belakang lu. Tapi hati-hati aja, mungkin lu gak bakal berani meremin mata waktu keramas.