Gawat! Aku bangun kesiangan! Aku harus segera mandi dan sarapan, atau aku tidak akan masuk ke lingkungan sekolah!
Byur! Aku menyiram air ke tubuhku dengan asal-asalan. Pakai sabun pun tidak banyak, bahkan aku mencampurkan sabun ke dalam air agar lebih cepat selesai. Tapi, kuanjurkan bagi kalian untuk tidak menirunya, hehehe.
Setelah aku selesai membilas badan dan menggosok gigi, aku mengeringkan tubuh. Astaga, aku lupa tidak membawa handuk ke kamar mandi! Handukku saat ini pasti masih berada di jemuran. Mana bisa aku mengambilnya dengan keadaan seperti ini!
"Ibu?" Aku meminta pertolongan pada satu-satunya orang di rumah, karena ayah sedang tugas di luar kota dan kakakku mengekos. Tidak ada jawaban selama lima detik.
"Ibu?!" Aku meninggikan suara. "Bisa tolong ambilkan handukku?"
Masih tidak ada respon. Kalau begini, aku tidak akan masuk tepat waktu! Habis sudah, aku akan terkena hukuman.
Tok tok.. aku segera membukakan pintu ketika mendengar suara ketukan. Sebuah tangan pucat terjulur dengan handuk biru yang menggantung di tangannya. Aku segera menyambar handuk tersebut.
"Makasih, bu!" Aku segera mengeringkan tubuh dan berpakaian, lalu bersiap untuk pergi.
Sesampainya di teras, aku mendapati ibu tengah memarkir motornya dan turun sambil membawa belanjaan.
"Sudah mau berangkat, nak?" Tanyanya lembut. Aku hanya diam terpaku.
Tangan pucat yang membawakan handuk padaku. Itu siapa?

KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Stories
HorrorSelf-made creepy stories. Language : Bahasa *** Tenang aja, selama lu gak bisa ngeliat, gak bakalan ada sosok gaib yang ikut baca cerita ini di belakang lu. Tapi hati-hati aja, mungkin lu gak bakal berani meremin mata waktu keramas.