35. Prank

160 24 3
                                    

Gadis itu telah menemukan targetnya.

"Hey!"

Orang yang merasa terpanggil menoleh.

"Hey tayo, hey tayo. Dia bis kecil ramah."

Orang itu seketika menyesal sudah menengok. Sudah puluhan kali temannya memainkan prank seperti ini. Ia tidak kapok walaupun sudah diberitahu.

"Kamu nggak punya kerjaan lain?" Sungutnya kesal setelah dikerjai.

"Nggak, seru sih. Biar hidupmu itu ada lucunya, nggak cuma liat buku terus!" Gadis itu membela diri.

"Tapi tetap orang lain pasti kesal kalau digituin."

"Mereka aja yang gak pernah dikerjain."

"Terserah." Orang itu memilih mengalah. Membereskan bukunya karena sekarang sudah jam pulang sekolah.

Keduanya lalu berjalan bersamaan menuju halte. Sudah menjadi kebiasaan mereka pulang menggunakan bis, dikarenakan rumah mereka lumayan jauh dari sekolah.

Gadis ini yang terlampau bahagia, berjalan lebih dahulu dibanding temannya. Ia menelusuri trotoar, lalu iseng turun ke jalanan.

Temannya lalu berteriak, "hey!"

"Tayo!" Balas si gadis. Dia jahil, tidak mungkin bisa dijahili.

BRAAAAKKK!!

Bis besar berwarna biru menghantam tubuh si gadis. Ia terpental beberapa meter, lalu jatuh dengan wajahnya yang sempat terseret aspal. Wajah cantiknya tidak lagi sempurna, namun setengah rata, penuh darah dan hidungnya sudah tidak berbentuk.

Orang-orang mulai menghampiri gadis itu, beberapa ada yang menyuruh supir bis turun untuk bertanggung jawab.

Sementara sang teman, tersenyum menyeringai.

"Hey tayo, hey tayo. Dia bis besar jahat. Nabrak orang, matiin orang. Tayo selalu kejam."

Ghost StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang