21. Pak Guru

194 33 1
                                    

Adi merasa bosan. Mengerjakan tugas power point di kelas bagi anak lelaki sepertinya tidak ada gunanya. Dia hanya akan diam sambil bermain ponsel, menunggu para anak perempuan selesai mengerjakan tugas tersebut.

Ia sudah lelah bermain game di ponselnya. Bosan sekali, namun mengerjakan tugas juga malas baginya.

Ia menatap lingkungan sekitar. Pak guru tidak ada di kelas. Hal itu menyebabkan teman-temannya malah bermain sesuka mereka, bukannya mengerjakan tugas. Bermain ponsel, atau berlarian kesana-kemari karena kelas mereka terlampau luas.

Adi mengalihkan pandangannya dari seluruh sudut kelas, memutuskan untuk menjelajah timeline sosmed untuk mengusir bosan.

"Duduk di tempatnya masing-masing!" Suara itu membuat seluruh orang di kelas buru-buru mencari kursi tanpa memperhatikan sekeliling.

Adi turut menyimpan ponselnya di laci meja, lantas melihat ke arah papan tulis untuk menatap pak guru yang mungkin akan menjelaskan sesuatu.

Tapi, tidak ada siapapun di sana. Kosong, di meja guru juga hanya tersisa tas dan laptop milik pak guru.

Seluruh murid keheranan.

"Tadi ada yang ngomong kan?"

"Iya, kaya suaranya Pak Ratno."

"Kaya ada yang nyuruh duduk gitu."

Di saat anak-anak tengah celingukan mencari sumber suara tersebut, pintu kelas terbentang, menampilkan sosok Pak Ratno-guru sosiologi mereka.

"Sudah selesai tugasnya?" Tanya beliau.

"Bapak masuk dari kapan?" Salah satu murid balik bertanya.

"Loh bapak baru masuk, tadi habis ke ruang TU sebentar."

"Tapi tadi kaya ada yang nyuruh kita duduk gitu pak, suaranya juga kaya bapak."

"Tapi pas diliat gaada orangnya pak."

Pak Ratno tidak bingung, malah tertawa. "Walah.. kalo ada kaya gitu lagi biarkan saja nak. Dia emang suka iseng biar kalian gak rame."

"Dia siapa pak?" Para murid terlihat kepo.

"Itu," Pak Ratno menunjuk sudut ruangan, tepatnya kepada dinding yang terletak di belakang Adi.

"Kakak kelas kalian yang meninggal gantung diri di sini."

Ghost StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang