25. Buaya

163 23 4
                                    

Rio sangat menyesal telah memilih Trisha sebagai kekasihnya.

Trisha begitu cerewet. Dia selalu mengeluh akan segala sesuatu yang Rio lakukan. Bahkan ketika kemauannya sudah dituruti. Ia juga terlalu protektif. Rio tidak diperbolehkan pergi kemanapun tanpa dirinya, dan Trisha juga selalu menuduhnya selingkuh. Giliran dimintai putus, Trisha akan bertingkah manja dan menangis agar Rio iba terhadapnya.

Rio ingin sekali menjahit mulut pacarnya, tapi ia tidak bisa menjahit.

Ia juga pernah berniat untuk meracuni Trisha, namun ia tidak tahu caranya membuat racun. Membeli pun juga tidak mau karena itu hanya akan menghabiskan uang.

Maka dari itu, ia memutuskan untuk menunda pembunuhan Trisha, dan mengajak wanita itu ke kebun binatang karena Trisha sangat menyukai hewan.

Mereka berjalan jauh sampai ke area kandang baru. Tampak beberapa pawang tengah berusaha menenangkan seekor buaya besar yang garang. Sepertinya dia belum terlalu jinak, alias masih baru.

Rio mendapat ide dari buaya itu.

Setelah pawang-pawang tersebut pergi,  dia memanggil Trisha yang tengah duduk agar berada di sampingnya. Wanita itu menyanggupi.

"Menurut kamu, buaya itu gimana?" Tanya Rio sambil menunjuk binatang buas tersebut.

Trisha merapatkan tubuhnya ke pagar pembatas agar bisa melihat buayanya lebih dekat.

"Nyeremin. Giginya tajem banget, gak kebayang deh kalo digigit."

"Mau nyoba?"

"Hah?"

Rio tidak menjawab.

Melainkan mengangkat Trisha dan memasukkannya ke dalam kandang buaya tersebut, menyaksikan acara memberi makan hewan secara perdana.

Ghost StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang