23. Salah Lawan

313 49 3
                                    

Makasih sudah ada yang sudah menjawab "Mau". Rasa sedihku sedikit terobati karena apresiasi kalian ^^

Sebagai gantinya aku beri update sesuai janjiku.

Happy reading!

◇🌸◇

"LEE JIHOON!!!"

Belum sempat Jihoon menurunkan kaki dari motornya, ada dua orang yang tidak dia kenal memanggilnya dengan suara penuh emosi. Jihoon tidak tau apa yang telah terjadi sampai kedua orang itu menatapnya penuh amarah.

Jihoon melihat ke arah Wonwoo dan Soonyoung. Kedua orang itu juga menaikan bahunya tanda ketidaktahuan.

"Di mana kau sembunyikan Karmel?!" Bentak salah satunya.

Kerutan terlihat jelas di kening Jihoon. "Kalian bicara denganku?" Pertanyaan Jihoon sukses menyulutkan emosi Sohee dan Yeri.

"Memangnya kita sedang melihat ke mana dasar cebol?!" Bentak Sohee.

Jihoon mengepalkan tangannya. Cepat-cepat Wonwoo menangani dua orang yang berhasil memunculkan senyum menahan kesal milih Jihoon yang menandakan kalau Jihoon sudah sangat emosi. Tentu saja. Jihoon tidak pernah suka jika disebut cebol. Walau itu kenyataannya. Tapi disebut begitu oleh dua orang yang tidak dia kenal, baginya itu sebuah penghinaan.

"Kenapa kalian menuduh Jihoon?" Tegas Wonwoo.

"Sudah seminggu Karmel hilang tanpa kabar, lalu bersamaan dengan itu Jihoon datang dengan perubahan drastis menjadi tampan. Bagaimana kami tidak mencurigainya?!" Kata Sohee dengan emosi.

"Kalian tidak punya bukti apa-apa?!! Semua itu tidak bisa membuktikan kalau aku yang menyembunyikannya!" Emosi Jihoon. Dari belakang, Soonyong sudah siaga untuk menahan Jihoon agar tidak melayangkan pukulannya.

Sohee mencibir kecil dari sudut bibirnya yang tertarik.

"Berhenti tersenyum cemoohmu itu, nona!" Tunjuk Jihoon. "Kalau aku berubah, itu memang karena gadis menyusahkan itu. Tapi bukan berarti aku menyembunyikannya. Itu tidak penting bagiku sama sekali."

Wonwoo dan Soonyoung terkejut atas pengakuan Jihoon. Mereka berdua bahkan tidak tau jika keputusan perubahannya itu benar-benar karena Karmel. Tidak hanya Wonwoo dan Soonyoung, Sohee dan Yeri pun terkejut mendengarnya. Namun itu tidak bisa menghilangkan tuduhan yang dilayangkan untuk Jihoon.

"Bisa saja dia di rumahnya. Bersembunyi dan berdiam diri tanpa memberitahu pada siapa pun." Kata Soonyoung. Mendinginkan suasana mencekam di antara mereka.

"Kakaknya sendiri sedang khawatir tentang keberadaan Karmel yang tanpa kabar." Sohee memalingkan matanya tidak memandang siapa pun. Menunduk dan menjawab dengan suara yang tercekat.

"Kapan terakhir kali kalian melihat Karmel?" Tanya Wonwoo.

"Ketika dia bilang akan menemui Jihoon." Ucap tajam Sohee lagi. Bersamaan dengan kepalan tangan yang begitu keras terlihat di depan Wonwoo.

Jihoon tidak memperlihatkan ekspresi apapun. Alisnya memang bertautan, tapi perasaan bersalahnya pada Karmel masih tersimpan rapat. Apalagi setelah tau Karmel ternyata menghilang sejak mereka bertemu.

"Karmel memang terlihat murahan sampai mengejar-ngejar Jihoon seperti tidak ada kerjaan. Tapi Karmel tidak mungkin bersikap begini hanya untuk menjadi teman seseorang. Pasti ada yang dilihat darimu sampai dia bersikap berlebihan. Dan kalau Karmel menghilang begitu, itu juga bukan dirinya. Pasti ada orang yang menyembunyikannya. Karena itu kami menuduhmu." Jelas Yeri yang sedari tadi diam.

◇🌸◇

Jihoon memijat pelipisnya di bawah pohon rindang belakang sekolah yang tidak jauh dari gudang. Saat ini Jihoon benar-benar ingin sendiri. Kepalanya berdenyut kuat. Entah apa yang dia pikirkan. Dia sendiri bingung.

Sweet LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang