Pagi hari yang kembali setelah hujan yang mengguyur kota Seoul malamnya membuat pagi ini terasa lebih menyegarkan dari pagi-pagi sebelumnya. Dengan suara kicauan burung yang terdengar samar-samar di luar sana dan kasur yang terasa asing ditiduri Karmel.
Mata Karmel terbuka sambil membiasakan diri dengan perbedaan bangun tidurnya dipagi yang biasa. Mengingat-ingat apa saja yang terjadi hingga membuat dirinya merasa aneh dengan tidurnya tadi malam.
Sampai dia membuka mata dan menemukan sebuah mata lainnya yang sudah terbuka dengan senyum mengembang yang begitu hangat.
"Selamat pagi. Kau tidur nyenyak?" Jihoon tersenyum menawan dihadapan Karmel yang masih berbaring di kasurnya.
"Mungkin karena masalah kemarin, aku jadi tidur dengan nyenyak." Balas Karmel setengah menyindir halus.
Jihoon menanggapinya dengan tawa kecil. Lalu beranjak dari tempatnya yang sekarang untuk berdiri. "Sekarang bersiaplah. Aku akan mengantarmu pulang. Lalu juga mengajakmu pergi ke sekolah bersama."
Setelah mengucapkan itu, Jihoon berjalan keluar kamarnya dan meninggalkan Karmel yang mengeluarkan senyum bahagianya sejak pertama kali menemukan wajah Jihoon dipagi hari. Akankah pagi ini bisa lebih indah dari ini lagi. Karmel berharap kejadian ini akan selalu terulang terus menerus untuk selamanya.
◇🌸◇
Mungkin paginya di sekolah tidak akan seindah dari paginya tadi di apartemen Jihoon. Namun karena kepala Karmel tidak bisa terlepas dari kejadian semalam dan juga tadi pagi, Karmel sama sekali tidak menghilangkan senyumnya yang terus mengembang. Membuat beberapa namja menatapnya penuh kagum dan juga beberapa orang yang menatapnya aneh. Terutama untuk kedua temannya.
SejakbKarmel memasuki kelasnya hingga sekarang, Sohee dan Yeri langsung memberikan omelan yang dapat menyakiti telinga siapa pun yang mendengar mereka. Pasalnya Karmel kembali menghilang tadi malam. Oppa Karmel sampai menelepon mereka berdua menanyakan keberadaan Karmel yang ponselnya tidak aktif. Dan sekarang Karmel muncul disekolahnya dengan keadaan setengah tidak waras.
Tidak tau apa mereka harus senang atau malah berduka. Karmel sudah kembali tapi dengan pikirannya yang sudah terganggu karena menghilang dalam satu malam. Apa yang terjadi dengan temannya yang cantik ini? Sedari tadi tidak berhenti-henti tersenyum sampai omelan Sohee tidak digublisnya sama sekali.
"Sohee-ya.. Aku jadi khawatir dengan keadaan Karmel. Apa dia sudah dihipnotis sampai gila?" Kata Yeri berbisik ke telinga Sohee.
"Aku lebih berharap dia dihipnotis daripada dia diapa-apain sampai akalnya terganggu begini." Sohee menggigit jari tangannya karena terlalu khawatir memikirkan Karmel.
Sohee dan Yeri kembali menghampiri Karmel yang masih sibuk dengan pikirannya sekarang. Tersenyum yang terlihat menakutkan bagi Sohee dan Yeri.
"Karmel-ah, kau semalam habis dari mana? Oppa-mu mengkhawatirkanmu tau tidak?" Tanya Sohee yang berusaha lembut dan sesabar mungkin.
Berbeda dengan Karmel tadi yang tidak membalas apa-apa. Sekarang Karmel sudah menyadari keberadaan teman-temannya dan membalas ucapan kedua temannya dengan senyuman termanis yang bisa dilihat orang-orang dari luar sana. "Aku menginap di rumah Jihoon."
Baru saja Sohee ingin menyumpah serapahi Karmel dan juga Jihoon, Yeri cepat-cepat menyumpal mulut Sohee dengan tangannya dan menahan amarah Sohee yang sudah siap dikeluarkan untuk mengomeli tindakan Karmel.
"Apa yang kau lakukan di sana?" Tanya Yeri. Mewakili Sohee yang sedang mengatur emosi dibekapan Yeri.
"Dia memelukku. Mengatakan hal-hal yang paling indah menurut pendengaranku dan aku tidur dikasur Jihoon semalam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Lie
FanfictionKalau diberikan kesempatan untuk memiliki wajah cantik dan tubuh sempurna, apa kalian akan merasa senang dan beruntung? Mungkin sebagian besar jawabannya 'Iya'. Namun berbeda dengan Karmel. Gadis populer ini tidak menggunakan kesempurnaannya dengan...