"Aku ingin bicara sebentar." Tanpa menunggu balasan dari Mira, Soonyoung langsung menarik lengan Mira keluar kamar Jihoon.
Mira sempat memprotesnya beberapa kali, namun tidak terlalu lama karena dia tidak mau berurusan terlalu lama dengan Soonyoung yang sama tidak mau kalah. Mirip dengan Jihoon. Mereka itu memiliki kadar kemiripan 11:13.
"Mau bicara apa?" Tanya Mira langsung saat mereka sudah di luar ruangan.
"Apa Karmel sudah benar-benar sembuh?"
"Selama aku bersamanya, kesehatannya semakin membaik. Wae?"
Soonyoung masih meragukan itu. "Dia pernah mengatakan hal yang aneh?"
"Anio."
Jujur saja. Soonyoung tidak bisa mempercayainya begitu saja. Bukan dia tidak mempercayai Mira, tapi karena dia mendengar langsung ucapan Karmel kemarin. Dia belum bisa tenang.
"Perasaanku tidak enak mengenai Karmel. Kemarin saat kau dan Wonwoo masih di bawah, Karmel ada di kamar Jihoon dan sedang menangis. Lalu sebelum dia kembali ke kamar, dia bilang yang tidak-tidak padaku." Cerita Soonyoung.
"Dia bilang apa?" Penasaran Mira. Yang lebih membuatnya makin yakin, Soonyoung yang selalu cengengesan, sekarang tidak tersenyum sama sekali.
"Dia bilang soal akan pergi dari Jihoon. Itu buat kepalaku berpikir yang tidak-tidak." Gusar Soonyoung. "Karena itu aku menanyakannya padamu. Karmel tidak mungkin akan menjelaskannya lebih lanjut."
Mira berpikir. Mengingat-ingat apa yang telah Karmel katakan yang dirasanya mengganjal. Setelah mendengar perkataan Soonyoung, Mira juga jadi takut. Dia takut Karmel melakukan yang tidak-tidak, seperti bunuh diri. Jangan sampai.. Jangan sampai..! Mira menggeleng kepalanya kuat.
"Waeyo? Kau ingat sesuai?" Desak Soonyoung pelan.
"Ani. Karmel sama sekali tidak memberitahuku apa-apa. Apa ku tanya langsung saja padanya untuk memastikan?" Tanya Mira.
Namun Soonyoung menggeleng. "Karmel tidak akan mengatakannya. Dia terlalu tertutup."
Dalam hati, Mira menyetujuinya dan menganggukkan kepala kecil yang tidak terlihat Soonyoung. Tapi.. "Aku punya cara untuk membuat Karmel mengatakannya."
"Aku tau kau pintar, tapi Karmel lebih kuat dari perkiraanmu. Aku tidak yakin kau bisa mengalahkannya. Aku sudah sering melihatnya sendiri."
"Perhatian sekali sama Karmel. Jangan-jangan kau juga suka dengannya?" Seringai Mira pada Soonyoung. Namun Soonyoung tidak menunjukkan kegugupan.
"Jangan asal bicara. Dia kan kekasih Jihoon, tentu saja aku sering memperhatikannya. Dia sering menahan tangis karena.." Soonyoung menahan ucapannya sebentar, lalu melanjutkannya kembali. "karena banyak hal mengenai Jihoon."
"Tapi bisa setau itu. Mencurigakan."
"Memangnya salah aku perhatian pada semua yang berhubungan dengan temanku? Kau sendiri juga sering pura-pura tegar kan? Awas saja nanti kau yang nangis. Tidak akan ku bantu." Celetuk Soonyoung.
"Siapa juga yang mau dibantu olehmu? Kebanyakan tingkah. Lagipula aku tidak pernah menangis." Elak Mira.
"Geotjimal." Gumam Soonyoung.
"Mwo?!"
"Anio.. Sudah sana ke Karmel. Kalau sudah tau langsung lapor padaku."
"Menyuruh-nyuruh seperti bos." Sindir Mira.
"Kau diminta Jihoon mau. Diminta Wonwoo selalu diikuti. Kenapa disuruh denganku, ada saja bantahannya?!" Oceh Soonyoung.
"Mereka minta baik-baik. Kalau kau menyuruh. Suruhanmu juga bikin kesal. Sudahlah. Aku ke kamar Karmel saja daripada naik darah." Kata Mira. Berlalu pergi begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Lie
FanfictionKalau diberikan kesempatan untuk memiliki wajah cantik dan tubuh sempurna, apa kalian akan merasa senang dan beruntung? Mungkin sebagian besar jawabannya 'Iya'. Namun berbeda dengan Karmel. Gadis populer ini tidak menggunakan kesempurnaannya dengan...