30. Asisten Pribadi

356 72 20
                                    

Hallo..

Masih ada yang bangun kan?
Jangan tidur dulu dong. Ini pas banget vote nya sudah 13 😁

Selamat bagi kalian yang menunggu double up ku. Makasih juga ya sudah mau vote. Aku senang sekali walau ini pasti terlalu malam untuk beberapa orang.

Selamat membaca ya ^^

◇🌸◇

"Chogiyo!" Salam Karmel dengan suara kecil.

"Annyeonghaseyo Karmel-ah." Sambut Soonyoung dengan ramai seorang diri.

"Annyeonghaseyo Soonyoung-ah, Wonwoo-ya." Balas Karmel.

Menemukan orang lain di ruangan itu, Karmel pun tanpa ragu memasuki apartemen yang dipenuhi namja tersebut.

Sejak dia menjadi seorang perawat Jihoon, dia secara tidak langsung juga merangkap jadi asisten pribadi pria itu. Tidak hanya mengawasi kondisi luar Jihoon, dia juga mengawasi pola makannya yang tidak teratur, membantunya dalam bekerja dan juga beberapa hal lainnya.

Terlebih sekarang dia sudah mulai mendengarnya banyak musik. Musik ciptaan Jihoon. Dia bukan tipe anak yang suka mendengarkan lagu. Tapi sejak mengenal dan mendengar Jihoon bernyanyi, dia jadi menyukainya. Satu suara yang selalu terbayang-bayang dipikirannya. Suara merdu nyanyian Jihoon.

Tidak hanya dia bisa mendengarkan secara live dan perdana pembuatan lagu Jihoon. Dia juga sudah mengetahui password apartemen Jihoon. Dan pemberian yang tanpa paksaan.

Jihoon sendiri yang menyebutkannya.

Katanya hanya untuk memudahkan Karmel untuk memasuki apartemennya. Seperti yang pernah dikatakan pria itu dan juga teman-temannya. Jihoon sering lupa waktu sampai tidak menyadari kehadiran seseorang yang sudah menunggunya di depan pintu. Sampai pada akhirnya, dia meminta Karmel masuk sendiri ke kamarnya.

Dia menjadi seperti Soonyoung dan Wonwoo yang bisa masuk ke mana pun dan melakukan apapun di apartemennya. Tidak heran Soonyoung seringkali lancang memasuki dan bersikap di apartemen Jihoon. Dia sendiri lah yang membuat Soonyoung begitu.

Namun walau diberi kebebasan begitu, Karmel tetap canggung jika harus masuk seenaknya di apartemen orang. Apalagi itu apartemen seorang namja. Dia selalu sungkan dan takut-takut.

"Kau masih saja malu-malu. Tidak perlu permisi lagi. Jihoon tidak akan mendengarnya." Kata Soonyoung.

"Kau kira dia itu kau." Jawaban sinis Wonwoo mewakili jawaban Karmel yang sebenarnya jika Karmel mengatakannya sendiri, tidak akan sekasar itu.

"Aku bukan bertanya padamu." Balas Soonyoung ketus.

Karmel menanggapinya dengan tawa ringan. "Aku hanya belum terbiasa." Jawab Karmel. "Jihoon di tempat biasa?" Tanya Karmel.

"Seperti yang kau tau." Jawab Wonwoo santai dengan mata tidak teralih sedikitpun dari ponselnya. Satu hal lagi yang baru dia ketahui sekarang. Wonwoo yang jenius itu ternyata seorang gamer akut. Wonwoo sangat suka bermain games. Bahkan jika dibuat perbandingan antara belajar dan bermain, bisa saja dia lebih banyak bermain.

Namun jika itu di apartemen Jihoon. Entah apa yang dilakukan pria itu di kamarnya. Tidak mungkin seseorang akan sepintar itu lebih banyak bermain game. Tapi mungkin saja jika itu bakat kepintaran alaminya.

"Kalau begitu aku ke dalam dulu. Ini ada makanan untuk kalian."

Setelah meninggalkan sekantung plastik yang berisi minuman dan roti itu, Karmel langsung masuk tanpa memperdulikan suara berisik Soonyoung yang sudah rusuh dengan makanan.

Sweet LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang